“Ramalan” Rasulullah tentang Kebrutalan Aparat Keamanan

يُوشِكُ إِنْ طَالَتْ بكَ مُدَّةٌ أَنْ تَرَى قَوْمًا فِي أَيْدِيْهِمْ مِثْلَ أَذْنَابِ الْبَقَرِ يَعْدُونَ فِي غَضَبِ اللهِ وَيَرُوْحُوْنَ فِي سَخَط الله

“Hampir tiba masanya, jika umur kalian masih panjang,niscaya kalian akan menyaksikan sekelompok orang yang mana pada tangan mereka tergenggam sesuatu yang menyerupai ekor sapi. Mereka memasuki pagi dengan murka Allah, dan memasuki sore dengan kebencian-Nya.”

Takhrij Hadits:

Hadits tersebut shahih, sebagaimana dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Shahihnya.

Kenyataan yang diramalkan:

Tentang hadits ramalan di atas, Imam Al- Manawi berkomentar, “Yaitu, munculnya setelah generasi pertama sekelompok orang yang bersenjatakan cambuk di tangan. Dimana pada dasarnya mereka itu tidak diperbolehkan memukuli orang dalam hudud dengan cara sengaja untuk menyakitinya. Dan mereka itu adalah kaki tangan para polisi (syurthi) yang dikenal dengan tukang pukul. Apabila mereka ditugaskan untuk memukul seseorang, seringkali yang mereka lakukan tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, serta sering pula mereka melakukannya dengan penuh nafsu. Bahkan tidak jarang tindakan semena-mena mereka itu menyebabkan celaka bagi yang dipukul atau malah menambah penderitaanya.”

Kepolisian merupakan salah satu dari sekian banyak aparatur negara yang tugas utamanya melindungi dan mengayomi masyarakat secara langsung sehingga tercipta rasa aman pada masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya. Bisa dibayangkan betapa repot dan kacaunya masyarakat tanpa kehadiran polisi. Hukum rimba akan berlaku.

Namun sayang sekali terkadang tugas suci kepolisian ternoda oleh ulah beberapa oknumnya yang terkadang bersifat represif dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga terjadi alih fungsi dari pengaman masyarakat menjadi preman masyarakat. Wajar saja, kelompok masyara kat satu ini memang lazimnya lebih kuat fisiknya dibanding masyarakat pada umumnya. Di samping itu mereka dibekali senjata api yang bagi masyarakat biasa “diharamkan”. Melihat kelebihan ini saja sangat memungkinkan timbul perasaan sombong atau merasa lebih kuat dibanding yang lain sehingga jika lepas kontrol bisa bertindak semena-mena.

Apa yang diprediksikan Rasulullah tentang salah satu petaka akhir zaman sudah sering nampak gejala-gejalanya sekarang. Lepas kendalinya para aparat dan kaki tangannya merupakan bencana bagi masyarakat. Bukan sekali citra polisi kita tercoreng di mata masyarakat. Kasus Semanggi, kasus Trisakti, kasus Abu Bakar Ba’asyir, kasus UMI Makassar adalah sederetan kasus dari daftar panjang kasus keterlibatan mereka.

Memang polisi kita pun butuh iman dalam menjalankan tugasnya. Dengan iman inilah para polisi bisa menjaga kemurnian tugas mereka. Kita tahu, Polri pun selalu berupaya memperbaiki citranya di samping peningkatan mutu pelayanan dan profesionalismenya. Tapi selalu saja ada oknum yang selalu mencorengnya.

Pak Polisi, masyarakat merindukan citra baik Anda dalam melayani dan mengayomi masyarakat. Anda juga bukan robot yang mudah didikte dan disetir pihak lain. Anda punya hati nurani, Anda punya dedikasi. Tunjukkan Anda bisa mandiri dan independen dalam mengemban tugas. Anda adalah alat negara bukan alat penguasa apalagi adikuasa.

 

 

 

 

Ghoib, edisi No. 17. Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN