Dari Mathhar bin Abdur Rahman Al-Anaq, ia berkata, “Ummu Abban Al-Wazi’ bin Amir telah bercerita kepadaku dari bapaknya, bahwa kakeknya, Az-Zari’ pergi menemui Rasulullah dengan membawa anaknya atau anak perempuannya yang sedang gila. Kakekku berkata, “Ketika kami datang kepada Rasulullah di Madinah, aku berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku membawa seorang anak yang sedang gila. Aku membawanya agar engkau mau mendoakannya kepada Allah”. Nabi berkata, “Bawalah dia kemari!”.
Kemudian aku menghampirinya, aku lepas tali ikatannya, aku tinggalkan baju safarnya lalu aku ganti dengan dua pakaian yang baik. Setelah itu aku gandeng tangannya menuju ke hadapan Rasulullah. Beliau berkata, “Dekatkanlah kepadaku dan hadapkan punggungnya ke arahku”. Kakekku berkata, “Kemudian Nabi mengambil simpul-simpul pakaiannya dari atas dan bawah lalu memukul punggungnya, hingga aku lihat putih ketiaknya seraya berkata, “Keluarlah musuh Allah!, keluarlah musuh Allah!”.
Setelah itu, anak tersebut menatap dengan pandangan yang sehat tidak seperti sebelumnya. Lalu Rasulullah menyuruhnya duduk di hadapannya. Beliau berdoa untuknya lalu mengusap wajahnya. Sehabis itu tidak ada seorangpun di antara rombongan yang kondisinya lebih baik dari anak tersebut. (HR. Thabrani).
Ghoib, Edisi No. 17 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M