Mas Bambang (nama samaran) adalah seorang pengusaha penggilingan padi asal Kulon Progo, Yogyakarta. la berniat untuk mencari perutungan baru. Usaha penggilingan padi yang telah dijalanınya bertahun-tahun mengalami kendala hingga akhirnya gulung tikar.
Bagunan bekas penggilingan padi itu rasanya sia-sia bila tidak dimanfaatkan lagi. Sementara tempatnya cukup luas dan bisa dibilang strategis untuk bisnis. Setelah merenung cukup lama, Mas Bambang menemukan ide segar. ‘Wah, beternak telur puyuh saja ya’ pikirnya.
la masih ketar-ketir bila langsung melaksanakan niatnya lantaran bangunan penggilingan padinya menurut kata orang itu angker dan dihuni oleh sekawanan jin.
Singkat cerita, Mas Bambang akhirnya mengundang Ustadz Fadhlan untuk meruqyah tempat bekas penggilingan padi sebelum dimanfaatkan lebih jauh. Tak lama setelah diruqyah, keluar seekor ular kecoklatan yang berlari ke pojok ruangan. Ustadz Fadhlan segera mengejarnya, tapi ular itu hilang secara misterius. la seperti ditelan bumi. Tidak ada bekas dan tidak ada lobang.
Malam harinya, warga yang tinggal tidak jauh dari rumah penggilingan padi, geger. Mereka berlarian keluar rumah. Katanya, malam itu mereka mendengar seperti suara rumah terbakar. Suaranya berasal dari rumah penggilingan padi yang pagi harinya diruqyah.
Tapi mereka kecele. Rumah kayu itu masih berdiri kokoh. Tidak ada api. Tidak ada asap. Rupanya kegaduhan itu berasal dari sekawanan jin yang mengungsi dari rumah penggilingan padi karena kepanasan setelah diruqyah.
Ghoib, Edisi No. 32 Th. 2/ 1425 H/ 2005 M