Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada pengasuh Majalah Ghoib yang berkenan menjawab pertanyaan saya. Nama saya Anilisa (25 tahun) saya memiliki keluhan sakit kulit, menurut dokter yang mengobati saya adalah kanker kulit.
Alhamdulillah walau mengalami cobaan yang begitu berat saya masih diberikan kekuatan untuk menyelesaikan studi sampai menjadi sarjana lulus tahun 2003. Gambaran penyakit saya adalah jika ada orang yang baru melihat saya mereka menyangka kulit saya habis terbakar atau tersiram air panas karena tangan saya terlihat berkerut dan keriput seperti kulit orang tua.
Awal mulanya sejak umur tiga hari setelah lahir muncul lenting air disekitar betis. Penderitaan itu berlangsung sampai saya umur 11 tahun. Alhamdulillah bisa sembuh setelah mandi air belerang di Ciater, Bandung walau menyisakan bekas kerutan kulit seperti tersiram air panas. Dengan kondisi seperti ini saya sudah merasa minder, takut, tidak PD menahan hinaan dan olok-olokan teman-teman yang tidak senang, yang terlebih mengganggu lagi masalah pasangan hidup.
Ujian dan cobaan yang saya alami semakin berat saat kelas 2 SMU 1997, pada bulan puasa sewaktu membantu orang tua masak saya tersiram air panas yang baru mendidih. Selama enam bulan saya berjuang untuk kesembuhan akibat tersiram air tersebut. Selain sakit kulit saya juga punya penyakit lainnya yakni gusi lebih yang tumbuh mengelilingi gigi juga penyakit THT, mataku divonis akan katarak. Lengkap sudah ujian yang diberikan Allah kepadaku ditambah keadaan ekonomi juga tidak mendukung diriku untuk menjaga kesehatan.
Yang ingin saya tanyakan adalah:
- Saya ini cenderung pesimis dalam hidup. bagaimana saya menyikapi hal tersebut?
- Hal apa yang harus saya lakukan agar saya mendapatkan pasangan hidup yang bisa menerima saya apa adanya, karena keyakinan akan hal ini sedikit demi sedikit mulai pudar.
- Saya ingin punya teman-teman yang banyak, karena orang cacat kecenderungannya selalu dianggap remeh.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Anilisa
Wa’alaikumussalarn Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillah washshalatu wassalamu ‘ala rosulillah. Para pembaca Majalah Ghoib yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, syukur kita kepada Allah tiada batas atas segala karunia yang diberikan kepada kita, apapun nikmat yang kita terima itu harus kita syukuri, nikmat hidup, nikmat ilmu, nikmat panjang umur, nikmat rizki dan lain sebagainya. Semua yang ada pada kita dan apa saja yang kita ketahui adalah ciptaan dan atas kehendak Allah. Manusia tidak ada yang bisa lari dari ketentuan Allah yang baik atau buruk. Allah telah berfirman, “Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. al-Qomar: 49).
Saudari Anilisa yang mudah-mudahan segera mendapatkan kesembuhan dari segala yang dialaminya, wajar sekali kita sebagai manusia memiliki rasa cemas dan khawatir serta takut, akan tetapi jangan sampai menjadikan seseorang lupa sama Allah karena setiap musibah yang ditimpakan kepada hamba-Nya pasti Allah akan memberikan kompensasi pahala dan ampunan yang tak terkira. Rasulullah bersabda. “Tidak suatu apapun yang menimpa muslim berupa capek, sakit, susah, sedih, gangguan, gundah, sampai duri yang menusuknya kecuali Allah pasti menghapuskan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari)
Untuk melepaskan perasaan pesimis yang sedang menjangkiti saudari, maka ikutilah petunjuk al-Qur’an seperti yang terdapat dalam surat al-Ma’arij ayat 19-35. “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir, apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat, yang mereka itu tetap mengerjakan sholatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa apa (tidak mau meminta) dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan…”.
Jadi jangan sampai sifat pesimis itu membawa saudari kepada putus asa atau putus harapan, karena hal itu tidak akan membuat anda lebih baik justru akan terperosok kepada kufur nikmat alias tidak terima atas ketentuan Allah yang meski berlaku pada siapapun yang Dia kehendaki, Akan lebih bersyukur jika anda melihat orang yang lebih menderita dari Anda, lebih miskin, lebih tidak bisa apa-apa bahkan untuk sekolah pun tidak mampu dan seterusnya. Dan selalu ingatlah firman Allah, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. asy-Syarh: 5-6)
Mengenai pasangan hidup yang anda sangat tunggu-tunggu, sekali lagi jangan berprasangka buruk kepada Allah dan orang lain. Prasangka buruk kepada Allah dapat menyebabkan doa jelek buat diri sendiri karena Rasulullah pernah meriwayatkan hadits qudsi dari Allah, Allah berfirman, “Aku tergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku.” Berprasangka buruk kepada orang lain maksudnya sepertinya Anda menganggap bahwa orang lain (laki-laki) itu tidak berminat untuk menikah dengan Anda, karena faktor kekurangan yang ada pada Anda saja, padahal banyak juga laki-laki yang menikah tidak menjadikan kekurangan fisik (cacat) sebagai hambatan. Kalau memang sudah jodohnya insya Allah akan ketemu juga. Banyak sekali contoh perempuan buta dapat suami normal atau sebaliknya, laki-laki pincang dapat perempuan normal dan cantik atau sebaliknya, perempuan tua dapat perjaka muda atau sebaliknya.
Lalu ada juga orang perempuan atau laki-laki yang cantik kaya dan ganteng juga kaya, tetapi tidak juga menikah karena Allah belum menghendakinya. Begitulah kehidupan dunia yang dialami oleh manusia. Maka jangan khawatir karena tidak ada yang mustahil dihadapan Allah.