Serial Perilaku Syetan : Hati-Hati Provokasi Syetan

Terus waspada dan hati-hati terhadap provokasi syetan setiap saat, setiap waktu. Lakukanlah hal-hal berikut jika syetan mulai memanfaatkan kesempatan untuk melalaikan kita pada beberapa momen.

 

1. Segera Bangun Saat Adzan Tiba

Malas bangun tidur, bisa jadi sering kita alami. Padahal telinga sudah mendengar suara adzan shubuh menggema dari masjid di samping rumah. Suara yang terdengar sayup-sayup itu hanya terdengar sesaat. la masih dikalahkan oleh rasa kantuk dan malas yang mencengkeram jiwa kita dengan kuat. Hati kita ingin segera bangun, tapi keinginan itu masih terkalahkan oleh kekuatan lain yang menghalangi kita segera bangun.

Itu adalah fenomena yang mungkin seringkali menghiasi malam-malam kita. Apalagi bila rasa kantuk itu tidak dengan cepat dilawan dan segera bangun menyambut seruan adzan.

Ketahuilah, sesungguhnya kemalasan ini tidak terlepas dari ulah syetan yang telah mengikatkan tiga buhul di tengkuk orang yang tidur. Sebagaimana pernah disampaikan Rasulullah, “Apabila salah seorang di antara kalian tidur, syetan mengikatkan tiga buhul di tengkuk kepalanya; dia memukul pada tempat setiap buhul (seraya berkata) “Malam pajang, tidurlah”. Bila ia bangun lalu menyebut nama Allah maka lepaslah satu buhul, jika ia berwudhu, maka lepaslah satu buhul lagi dan jika kemudian shalat maka lepasiah satu buhul (yang terakhir) sehingga bangun pagi dengan bugar dan jiwa yang bersih. Jika tidak, maka ia akan bangun pagi dalam keadaan jiwa kotor dan malas.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Meski ulama berbeda pendapat dalam memahami makna ikatan. apakah itu ikatan yang sebenarnya atau bukan. Tapi dari kedua pendapat itu tetap saja memberikan makna bahwa rasa malas dan jiwa yang kotor itu bisa jadi berasal dari syetan. Terlebih bila seseorang itu tidak membaca doa sebelum tidur.

Hadits di atas memberikan solusi bagaimana melepaskan diri dari ikatan- ikatan syetan. Yaitu dengan segera membaca doa bangun tidur, berwudhu dan shalat dua rakaat. Namun, tindakan pencegahan tentu lebih baik dari pengobatan. Karena itu, persiapkan diri dengan baik sebelum tidur, dengan melakukan beberapa hal berikut, berwudhu sebelum tidur, shalat witir sebelum tidur, membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas sambil menghimpunkan kedua telapak tangan lalu mengusapkannya ke seluruh tubuh dimulai dari kepala. Lalu membaca dua ayat terakhir surat al-Baqarah dan ayat Kursi. Kemudian membaca doa sebelum tidur.

Apabila beberapa hal di atas sudah kita lakukan, tinggallah menyerahkan semua urusan kepada Allah. Semoga syetan tidak mengganggu tidur kita.

 

2. Tutuplah Mulut dengan Tangan Saat Menguap

Syetan memanfaatkan berbagai kesempatan untuk masuk ke dalam tubuh manusia. Bila ia tidak bisa masuk melalui peredaran darah, maka ia mencuri-curi kesempatan lain untuk masuk. Sekecil apapun kesempatan itu, saat kita menguap misalnya.

“Sesungguhnya Allah mencintai (perbuatan) bersin dan membenci (perbuatan) menguap: karena itu jika seseorang bersin lalu membaca alhamdulillah. maka wajib atas setiap muslim yang mendengarnya untuk menjawabnya (dengan mengucapkan doa yarhamukallah), sedangkan menguap adalah dari setan maka hendaklah ia menahannya sedapat mungkin bila dia berkata “haa..”, maka syetan menertawakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Syetan mentertawakan orang yang menguap dan tidak menutup mulutnya, apalagi bila muncul suara “haa..” syetan sekaligus mengambil kesempatan untuk masuk melalui mulut.

Jangan sudi menjadi bahan olok-olokan syetan, atau bahkan kerasukan syetan saat menguap. Karena itu, tidak ada pilihan lain kecuali harus segera menutup mulut dengan tangan. Atau kalau toh masih bisa ditahan tentu hal ini lebih baik. “Apabila salah seorang di antara kalian menguap. maka hendaklah ia menutup mulutnya dengan tangannya karena syetan akan masuk.” (HR. Muslim).

Secara medis menguap merupakan isyarat bahwa otak kita sudah kekurangan pasokan oksigen. Sehingga menggiring syaraf tertentu untuk bereaksi. Hasilnya mulut kita segera terbuka dan ingin menarik nafas dalam-dalam. Ini adalah pertanda bahwa otak sudah mengalami titik jenuh, atau kondisi badan yang kecapekan. Untuk itu segeralah menarik nafas dalam-dalam beberapa kali, agar ada pasokan udara yang cukup ke dalam paru-paru. Dan lebih baik lagi, bila olahraga sejenak melepaskan ketegangan otot.

 

3. Perbanyaklah Dzikir agar Tidak Lupa

Ada sebuah ungkapan, “Tidaklah manusia itu dinamakan manusia kecuali karena sifatnya yang pelupa.” Demikianlah kenyataan yang ada. Tapi hal ini tidak boleh dijadikan sebagai alasan untuk membenarkan kesalahan yang kita lakukan.

Orang boleh lupa sehingga melakukan kesalahan. Tapi, sekali lagi, lupa tidak bisa dijadikan alasan untuk pembenaran atas kesalahan yang terjadi. Apalagi bila itu adalah kesalahan yang sama. Cukup satu kali kehilangan tongkat dan jangan sampai jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kali.

Ketahuilah, sesungguhnya lupa yang sering kali mengiringi keseharian kita tidak bisa dilepaskan dari ulah syetan. Cukup banyak dalil dalam Al-Qur’an yang menceritakan hal ini. Seperti kisah yang terjadi pada nabi Musa, dalam pencariannya mencari nabi Hidhr. Nabi Musa dan sahabatnya sampai lupa untuk berhenti pada tempat yang diisyaratkan sebagai tempat keberadaan nabi Hidhr. Sehingga sahabatnya berkata kepada Musa, “Maka sesungguhnya saya lupa (menceritakan tentang) ikan itu, dan tidak ada yang melupakan saya untuk menceritakannya kecuali syetan.” (QS. Al-Kahfi: 63)

Bila demikian halnya, maka sudah seharusnya kita selalu berdzikir dalam berbagai kesempatan. Agar syetan tidak membuat kita menjadi pelupa.

 

4. Waspadalah Bila Riak-Riak dalam Keluarga Mulai Membesar

Riak-riak kecil dalam rumah tangga, itu hal yang biasa dan lumrah. Bukankah, orang bijak sering mengatakan bahwa itu adalah bumbu kehidupan. Ibarat sayur tanpa garam, tentu terasa hambar. Demikian pula dengan kehidupan keluarga. Bila tidak ada sedikit riak yang mengalir, niscaya kurang berdinamika.

Tapi bila riak masalah itu semakin membesar, tidak bisa lagi didiamkan begitu saja. Karena bisa membuka pintu datangnya syetan. Sebagaimana diceritakan dalam sebuah hadits bahwa syetan memberikan laporan kepada Iblis atas apa yang dilakukannya, “… Aku tidak meninggalkannya hingga aku telah menceraikannya dari istrinya.” Kemudian Iblis mendekatkannya seraya berkata, “Ya kamu.” Al-A’masy berkata, “Aku melihatnya (Rasulullah) bersabda, “Kemudian dia menjadikan. pengawalnya.” (HR. Muslim)

Dan bila sudah demikian, maka mulailah membangun kembali saling pemahaman. Pilihlah waktu yang tepat untuk mengenang kembali masa-masa indah dahulu. Terimalah kekurangan yang ada dari pasangan masing-masing, karena manusia memang tidak ada yang sempurna.

Inilah beberapa perilaku syetan yang sering mempengaruhi kita. Ingat jangan pernah menjadi antek syetan dengan ikut serta menyebarkan perilaku-perilaku ini. Dan bentengilah diri daril syetan yang terkutuk.

 

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 16 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN