Kisah seputar srigala yang menyerang peternakan warga sering kita dengar. Binatang buas yang senang berburu berkelompok ini memang berbeda dengan binatang bertaring lainnya.
Serigala tidak takut untuk menyatroni perkampungan dan menerkam ternak warga. Kambing maupun ayam. Bahkan manusia juga tidak luput dari sergapannya.
Beberapa cerita kenakalan srigala diabadikan di dalam al-Qur’an. Seperti yang terjadi pada masa Nabi Dawud. Sewaktu dua orang perempuan datang mengadu kepada Nabi Dawud. Alkisah, tersebutlah dua orang ibu yang masing-masing memiliki bayi yang lucu. Kedua bayi yang tidak berbeda jauh rentang kelahirannya.
Kedua ibu tersebut tidak memperhatikan kehadiran tamu tak diundang. Dan terjadilah apa yang harus terjadi. Seekor serigala menerkam salah satu bayi yang lucu dan membawanya kabur.
Dalam ayat yang lain, Allah juga menceritakan bagaimana dulu saudara Nabi Yusuf melakukan tipu daya kepada orangtuanya, Nabi Ya’qub alaihis salam. Mereka bersepakat untuk membuang Nabi Yusuf ke dalam sumur dan mengatakan bahwa Nabi Yusuf telah mati diterkam serigala.
Serigala dijadikan kambing hitam atas kesalahan yang mereka lakukan. Karena sudah menjadi tabiat serigala untuk menerkam mangsa. la memang binatang buas yang sangat berbahaya.
Karena itu srigala harus diisolasi dari perkampungan warga. Agar tidak lagi berguguran korban-korban baru. Serigala memang binatang buas yang layak dan pantas mendapat hukuman, bila sampai masuk ke perkampungan yang kebetulan terletak tidak jauh dari hutan.
Tidak perlu ragu untuk membunuhnya bila tingkah serigala dianggap membahayakan. Karena serigala memang masuk dalam golongan binatang yang diperintahkan untuk dibunuh.
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah menyuruh untuk membunuh tikus, gagak dan serigala. Ibnu Umar mengatakan bahwa ia kemudian ditanya tentang ular dan kalajengking (apakah juga demikian)? “Ya, hal itu juga dikatakan Rasulullah,” jawab Ibnu Umar.” (HR. Ahmad)