Siapakah Tuyul Itu?

  1. Apakah hakikat tuyul itu, apakah tuyul itu jin dan apakah jin itu bisa memindah dan mengambil barang, bagaimana cara membentengi rumah dari gangguan syetan?
  1. Katanya, kalau kita mau masuk rumah yang kosong sekalipun harus mengucapkan salam, apakah betul yang demikian ini? Dan kepada siapakah salam itu kita tujukan? Apakah ada dalilnya?
  1. Ketika saya pernah melihat orang yang diruqyah itu muntah-muntah, tapi ketika saudara saya mengikuti ruqyah kok tidak muntah, itu bagaimana ustadz, mohon penjelasannya?
  1. Bagaimana dengan orang yang bisa menebak dengan mengatakan: “Kamu itu ada yang mengikuti, ditubuhmu ada jin muslim.” Padahal dia hanya melihat, belum dipegang atau dibacakan.

Abdul Hadi, Bumi Allah

 

Saudara Abdul Hadi, seluruh pembaca  semoga selalu dalam lindungan Allah. Tuyul adalah istilah yang dikenal di masyarakat yang identik dengan makhluk halus yang tidak terlihat, yang suka mencuri uang atau mengambil barang orang. Dari pemahaman itu berarti tuyul bukanlah dari golongan manusia. Tetapi dari golongan jin. Sehingga tuyul tidak lain adalah jin yang dengan sihir yang dilakukannya berubah dari wujud aslinya. Kemudian atas keinginan sendiri atau orang lain, melakukan gangguan maupun memfitnahseseorang dengan mengambil barang, memindahkan maupun menggerakkannya. Pencurian uang yang tejadi sekarang bukanlah hal yang baru seperti beberapa pengaduan yang ditujukan kepada redaksi maupun Tim ruqyah Majalah Ghoib. Akan tetapi dahulu pada zaman Rasulullah pun pernah terjadi pencurian oleh jin terhadap harta zakat, seperti yang diceritakan oleh Abu Hurairah seorang sahabat yang menjaga harta zakat kaum muslimin itu kepada Rasulullah (HR: Bukhari). Adapun cara membentengi rumah dari gangguan syetan adalah dengan cara:

Membaca surat al-Baqarah, mengumandangkan adzan, melakukan sebagaian shalat sunnah. Untuk mengetahui masalah ini Anda bisa membuka kembali Majalah Ghoib edisi 61 tentang 25 kiat Praktis Membentengi Rumah dari Gangguan Iblis.

Saudara Abdul Hadi, seluruh pembaca dan pecinta Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur semua urusan dunia dan akhirat sekaligus. Termasuk adab dan do’a mulai dari bangun tidur sampai akan tidur kembali di malam hari. Ketika akan memasuki rumah pun ada adabnya. Adab itu adalah agar kita mengucapkan Salam. Allah berfirman: “… Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu meemberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri dengan salam yang penuh berkah dan baik dariAllah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat- ayatNya bagimu, agar kamu mengerti.” (QS.An Nur: 61)

Mujahid berkata:”…Jika kamu memasuki masjid ucapkan: Assalamu ‘ala rasulillah, jika kamu memasuki rumah keluargamu ucapkanlah salam. Dan jika kamu memasuki rumah yang tidak ada orangnya, ucapkan:

السَّلامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِيْنَ

Keselamatan semoga untuk diri kami dan hamba-hamba Allah yang Shalih. (Ibnu Katsir 3: 312).

Sebaiknya sebelum membaca salam seorang yang akan memasuki rumah membaca doa berikut ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلَجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ، بِسْمِ اللَّهِ وَلَحْنَا وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَى رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

Ya Allah, Sesungguhnya aku memohon sebaik- baik tempat masuk dan sebaik-baik tempat keluar. Dengan nama Allah kami masuk dan dengan nama Allah kami keluar serta kami bertawakkal kepada Tuhan kami (HR. Abu Daud, Al Albani berkata sanadnya Shahih)

Saudara Abdul Hadi, seluruh pembaca dan pecinta Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. AlQur’an adalah mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad *. Orang yang beriman akan tenang dan bertambah iman ketika mendengarkannya. Allah berfirman: “Sesungguhnya orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut Nama Allah gemeter hatinya dan apabila dibacakan ayat-ayat Nya kepada mereka bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Allah merekla bertawakkal.” (QS. al-Anfal: 2)

Ketika seseorang mendengarkan ayat-ayat al- Qur’an kemudian mengalami muntah, maka itu adalah bagian dari reaksi yang tidak wajar, disebabkan karena adanya gangguan di dalamtubuh. Namun reaksi yang tidak wajar itu bukan hanya muntah seperti yang Anda saksikan. Akan tetapi reaksi itu sangat banyak sekali. Ada reaksi yang terlihat seperti muntah, bergerak dan menangis. Ada reaksi yang tidak terlihat oleh orang lain seperti pusing, panas, dan lain-lain.

Sedangkan dari sisi cepat atau lambatnya memang ada reaksi cepat dan reaksi lambat. Artinya ada orang yang baru dibacakan beberapa ayat langsung terjadi reaksi. Ada juga yang sudah dua kali diruqyah belum muncul reaksi Dalam hal ini kita tidak boleh terfokus pada reaksi atau tidak reaksi. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah apa pengaruh dan manfaat dari ruqyah yang dilakukan. Maksudnya setelah dilakukan ruqyah terjadi atau tidak perubahan sikap menjadi lebih baik, berkurangnya rasa sakit, dan lain-lain. Jika belum terjadi perubahan belum terlihat pengaruhnya, maka bisa dicoba lagi, dievaluasi mana yang harus dibenahi. Jika langsung sudah terlihat pengaruh dan manfaatnya kita bersyukur kepada Allah dan tetap membaca doa perlin- dungan dan doa ma’tsur darı Rasulullah. Dengan memohon kepada Allah agar dihindarkan darı kejahatan makhluk-Nya.

Saudara Abdul Hadı, seluruh pembaca dan pecinta Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. Yang harus kita pahami bahwa ruqyah terbagi menjadi dua macam Yang pertama adalah ruqyah yang dibolehkan dalam Islam yaitu ruqyah ryar’iyyah atau ruqyah yang sesuai dengan syari’at Islam. Yang kedua ruqyah yang dilarang yaitu suqyah syirkiyyah atau ruqyah yang mengandung kesyirikan. Seseorang yang sekalipun membaca ayat, tapi dalam praktiknya menebak, mengaku mengetahui yang ghaib termasuk praktik ruqyah syirkiyyah. Menggunakan perantara dalam terapinya, mensyaratkan sesuatu, seperti harus mandi kembang tujuh rupa dan memberikan isim dan jimat juga termasuk ruqyah syirkiyyah. Untuk mengetahui lebih jauh tentang praktik perdukunan saudara bisa bisa membaca edisi khusus Majalah Ghoib tentang dukun-dukun bertaubat. Semoga Allah melindungi kita dari kejahatan makhluk jahat. 

Waallahu a’lam bis shawab.
Ghoib, Edisi No. 64 Th. 4/ 1427 H/ 2006 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN