Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz pengasuh konsultasi yang saya hormati
Saya mempunyai seorang kakak yang sudah berumah tangga, dan sedang menghadapi masalah dalam rumah tangganya. Istrinya diduga mengalami sakit gangguan fikiran dengan indikasi, sıfat dan perilakunya mengalami perubahan drastis. Menjadi kasar. khususnya pada suami dan anak-anaknya, sering marah, malas shalat, dan tidak lagi peduli pada suami dalam waktu dua bulan terakhir ini. Kebetulan kakak saya adalah seorang pelayar yang jarang bertemu istri. Paling tidak satu hingga dua tahun sekali. Ketika kakak saya pulang ke tanah air belum lama ini dan membawa rezeki yang cukup banyak, malah disambut dengan suasana dingin dan pertengkaran. Bahkan sering tanpa ada pembicaraan awal terlebih dahulu istrinya langsung minta cerai. Dan kakak saya merasa kesulitan untuk komunikasi dengan istrinya, pertanyaan saya:
- Apakah perubahan sifat dan sikap kakak ipar saya yang sebelumnya tercermin sebagai wanita shalihah (baik budi dan lemah lembut) adalah sesuatu yang wajar?
- Kakak saya sendiri sempat menanyakan ke beberapa orang pintar (ciri-ciri orang pintar tersebut menurut kakak saya pada intinya selalu berdoa dan minta pertolongan langsung pada Allah) bahwa kakak ipar ada yang mengganggu melalui sihir. Sekarang kakak saya sudah kembali bertugas di perantauan. Hingga kini kakak saya sering telpon dan minta bantuan saya untuki follow up ke salah satu orang pintar tersebut. Saya sendiri menolak karena merasasangat ragu dan takut terjebak dalam kesyirikan karena saya tidak tahu pasti cara pengobatan yang dipraktikkannya. Apakah penolakan saya dibenarkan dalam Islam dan apakah jika saya ragu tetapi tetap bersedia membantu follow up walaupun melalui telpon (karena kakak kecewa menganggap saya tidak mau membantu), saya termasuk sebagai orang yang suka tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (QS. al-Maidah: 2)?
- Bagaimana cara mengobati kakak ipar saya, jika dia sendiri tidak menyadari perubahan sifatnya, jika memang terkena gangguan sihir dan susah dibujuk untuk berobat bahkan marah-marah? Padahal secara fisik kakak ipar tidak mengalami gangguan fisik. Mohon doa dan penje-lasannya serta solusi dari Ustadz.
Hamba Allah, Bekasi
Saudari Hamba Allah dan seluruh pembaca semoga selalu dalam lindungan Allah. Perubahan yang drastis selama dua bulan seperti yang Anda ceritakan itu adalah perubahan yang terlihat. Sangat mungkin sekali bahwa sesungguhnya ini adalah akumulasi atau kumpulan dari kekecewaan dan kekesalan sebelumnya. Awalnya setuju dan mendukung pekerjaan suami sekalipun konsekuensinya harus ditinggal berbulan-bulan bahkan bisa sampai setahun. Dalam kesendiriannya mengurus anak dan rumahnya ia mendapati sesuatu yang tidak dibayangkan sebelumnya. Kemudian muncullah perasaan; walaupun statusnya sudah berkeluargatapi kenyataannya ia sendiri. Setelah itu perasaan itu mendominasi dirinya, kemudian membuatnya suka melamun diam dan pemarah. Dan pada dua bulan belakangan itulah puncak dari semua itu. Kemarahan dan kekecewaannya ia lampiaskan kepada suaminya ketika ia datang. Karena ia merasa bahwa suaminya sudah tidak punya perhatian lagi, maka kemarahanpun banyak tertuju kepadanya. Termasuk permintaannya untuk diceraikan. Kami ingin tegaskan di sini bahwa perubahan yang terlihat drastis tidak selalu adalah sihir atau perbuatan jahat dari orang lain. Sekalipun hal itu juga mungkin adanya. Karenanya dalam hal ini harus diselidiki, kalau perlu dibawa ke psikiater untuk mengetahui kondisi perubahan yang sesungguhnya. Mungkin untuk mengajaknya berobat (terapi ruqyah) pun termasuk tidak mudah. Maka diperlukan kesabaran yang lebih dalam menghadapi kasus orang yang diam dan menutup diri.
Tapi ingat jangan berhenti disitu. Bujuk dan rayu kalau tidak dikatakan “sedikit memaksa” agar ia mau mendengarkaan bacaan dan do’a. Dan pengaruh dari bacaannya pun mungkin tidak seperti orang yang melakukan terapinya dengan kesadaran penuh. Artinya manfaat dari bacaan al- Qur’an tidak kita sanksikan kebenarannya. Bahwa di dalam al-Qurán ada sesuatu yang menjadi kesembuhan. (QS. al-Isra: 82). Namun seberapa pengaruhnya, hanya Allah yang Maha Tahu dan yang memberikan kesembuhan.
Seperti kisah salah seorang pasien yang diajak oleh ibunya ke Majalah Ghoib untuk mengikuti terapi ruqyah. Keluhannya adalah lambat dalam berfikir lebih lambat 3 tahun dari umur yang semestinya 17 tahun. Setelah dua tahun lamanya dalam kondisi itu, sampailah ia pada tahapan suka berbicara dan tersenyum sendiri. Ketika dibacakan/diruqyah, tawa dan senyum itulah yang muncul. Kemudian menyadari kondisi dan riwayat pasien, Ustdz pun tidak putus asa. Disampaikan kepada Ibu yang mengantarnya: “Ibu kesembuhan Itu datangnya dari Allah, memang tidak ada reaksinya seperti yang ibu saksikan. Karena itu tetap dibantu untuk dilakukan terapi mandiri di rumah, dituntun untuk membaca sendiri dibacakan langsung atau diperdengarkan kaset di rumah. Dua pekan setelah ruqyah pertama Ibunyabertemu dengan Ustadz yang menterapinya dan menceritakan bahwa setelah tiga kali ruqyah anaknya mengalami perubahan yang banyak dan lebih baik, alhamdulillah. Jadi dalam kondisi seorang pasien tidak menyadari akan gangguan pada dirinya diperlukan perhatian dan bantuan khusus dari orang lain. Tingkat keberhasilannya. pun juga ditentukan oleh sejauh mana dan sebesar apa dorongan dan perhatian itu diberikan dari orang-orang yang terdekat dengannya; ayah, ibu, suami atau yang lainnya.
Saudari Hamba Allah dan seluruh pembaca semoga selalu dalam lindungan Allah Di zaman sekarang dimana kebatilan dibungkus kebenaran, maka kehati-hatian sangat diperlukan. Tidak ada salahnya Anda mencari tahu tentang orang yang disebutkan oleh kakak Anda. Dan tidak boleh antipati terhadap sesuatu sebelum mengetahui yang sesungguhnya. Karena tidak setiap orang yang dalam terapinya membaca sesuai dengan syariát. Maka Anda harus mencari tahu dan mengeceknya. Seperti pasien yang pernah berobat kepada seseorang dengan cara dibacakan, tapi sebelum dibaca dia sudah menebak duluan. la katakan, “Di badan kamu ada jin kafir.”
Kalau dengan menyaksikan sendiri Anda yakin tidak ada ritual-ritual yang mengandung syirik, hanya membaca ayat-ayat dan doa’, berarti itu adalah ruqyah syariyyah. Maka sudah seharusnya Anda membantu kakak dan mengantarkan kakak ipar untuk melakukan terapi ruqyah. Selain itu Anda bisa juga mengajaknya ke psikilog atau psikiater untuk mendapatkan masukan dan mengembalikan pada kesadarannya seperti semula.