Syetan Lemah Tetapi Gigih

Kita sebenarnya kuat dan syetan itu lemah. Tetapi keadaan kemudian berbalik seratus delapan puluh derajat. Syetan menjadi kuat dan kita menjadi lemah bahkan kita menjadi bahan permainan syetan seperti bola di tangan anak kecil. Karena sesungguhnya kita kuat dengan iman dan akan lemah seiring dengan melemahnya iman, apalagi syetan yang lemah itu sangat gigih sekali untuk menyesatkan seperti sebuah gelombang besar yang tidak pernah berhenti.

Al-Qur’anul Karim menyebut tipu daya syetan yang sebenarnya lemah itu dengan istilah khutuwat yang berarti langkah-langkah. Artinya jerat-ierat yang telah ditebarkan sepanjang jalan anak cucu Adam sungguh sangat banyak. lni juga menunjukkan kegigihan anak cucu lblis untuk menyeret orang ke dalam dosa dan kesyirikan. Maka kelengahan kita sebagai orang beriman akan segera dijerat oleh syetan.

Jadi, mereka kuat karena kita lemah. Mereka bisa menyerang karena benteng iman kita telah koyak. Mereka bisa masuk ke dalam langkah hidup kita karena kita telah membuka pintu untuk masuknya syetan. Mereka kuat bukan karena mereka hebat. Tipu daya mereka tetaplah lemah.

Apa yang teriadi pada Muhammad Kuwat adalah buktidari pernyataan diatas. Dulu dia sempat menjadi hamba syetan dengan mempelajari berbagai ilmu tenaga dalam syirik. Syetan tidak mau kehilangan pengikut. Jerat syetan terus ditebarkan agar manusia terus lemah dan tidak sempat melihat kembali kepada keimanannya dan memperbaikinya. Jeratan jin mulai dari mantra-m antra, pembakaran al-Qur’an hingga kemampuan yang mulai Nampak hebat dengan mampu merobohkan orang dengan pukulannya. Dengan hal-hal tersebut dia diseret syetan semakin lama sernakin jauh dan menjadi preman yang sudah tidak kenal Tuhannya

Ramadhan Bulan Pertahanan

Sebagaimana yang diceritakan oleh Muhammad Kuwat, bahwa dirinya mulai mendapatkan hidayah pada bulan Ramadhan seperti bulan kita sekarang ini. Bulan ini memang merupakan bulan yang sangat agung, dengan, mudahnya kita melenggang menuju Allah dan segala bentuk kejahatan dan dosa, bisa diminimalisir. Kesempatan untuk memperbaiki iman dan kembali merajut yang telah rusak terbuka lebar di sini, di bulan ini.

Keinginan M. Kuwat untuk kembali menjadi ,baik di bulan ini didukung oleh perjuangan saudara-saudara seiman yang juga kuat. Seperti yang dilakukan oleh ustadz Fadhlan dan para jamaah i’tikaf. Perjuangan yang tidak ringan, ketika ustadz Fadhlan sudah kelelahan karena hari sudah larut malam dan jamaah pun sudah mulai melemah suaranya untuk membantu mengeluarkan jin yang telah bersarang. Dan Allah tidak tidur, Dia selalu akan menolong hamba-Nya di bulan penuh berkah ini terutama pada kemungkinan besar turunnya lailatul Qadar yaitu malam ke-27.

Puasa adalah benteng. Terutama puasa di bulan ini. Maka, Ramadhan adalah bulan pertahanan yang paling kuat untuk menangkal segala bisikan syetan. Pada bulan ini dzikir seorang muslim lebih intensif, sehingga syetan benar-benar kewalahan dengan benteng iman tersebut. “Sesungguhnya syetan berputar-putar di antara orang-onang yang berdzikir untuk menfitnah mereka Tetapi para syetan itu tidak sangup memisahkan, maka mereka mendatangi para ahli dunia. Para syetan itu meniupkan persaingan di antara mereka hingga mereka saling berperang.” (HR. Ahmad dari lbnu Mas’ud).

Sesungguh syetan telah kalah. Dan Muhammad Kuwat telah membuktikan bahwa syetan itu tidak ada apa-apanya dihadapan tekad taubat dan iman. Hanya saja syetan tidak tinggal diam. Dendam yang diwarisinya dari nenek moyang mereka yaitu lblis kepada anak cucu Adam. Segala daya upaya selalu di laku kan nya agar orang beriman tergelincir kembali.

Salah satu pintu besar masuknya syetan kembali adalah pintu dunia. Dunia dengan segala gemerlap nya yang bisa membuat terlena siapa pun. Dan Muhammad Kuwat pun terseret kembali hanya  karena dunia yang didapatkannya. lbadah kembali jarang dia lakukan.

Untuk itulah ustadz Fadhlan memberi nasehat, “Syetan itu makhluk pendendam, ketika Anda taat kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka berarti Anda telah berkhianat besar kepada syetan. Ketika syetan merasa dikhianati oleh Anda, maka syetan berusaha keras untuk melampiaskan dendamnya itu dengan menggoda lebih serius. Tetapi ketika Anda tidak beribadah dengan baik, maka syetan merasa sudah berhasil menggoda Anda.”

lni bukti keseriusan dan kegigihan para jin untuk merongrong iman. Mereka seperti tidak mengenal lelah dalam menggoda kita. Maka seharusnya sejalan dengan itu, kita pun tidak kenal penat dalam memperbaiki selalu iman sebagai benteng terkuat untuk menangkal segala gangguan jin. Apalagi di bulan pertatranan ini.

Dalam hadits riwayat imam Thabrani dari Abu Hurairah berkata, “Dua syetan bertemu, yang satu syetan dalam diri mukmin yang satu syetan dalam diri orang kafir. Syetan dalam diri orang kafir rambutnya licin, gemuk dan berpakaian. Sementara syetan dalam diri orang beriman kurus, rambut berdebu dan telanjang. Syetan dalam diri orang kafir berkata, ‘Mengapa kamu kurus?’ Dia menjawab, ‘Saya bersama orang yang jika makan menyebut nama Allah maka aku tetap lapar. Jika dia minum juga menyebut nama Allah maka aku tetap haus. Jika memakai pakaian menyebut nama Allah maka aku tetap telanjang. Dan jika memakai minyak rambut menyebut nama Allah sehingga rambutku tetap berdebu.”

Terbukti, bahwa imanlah yang telah membuat syetan menjadi sangat lemah dan kecil. Kalau syetan gigih dalam memperjuangkan kebathilan, mengapa kita tidak all out dalam rneraih keimanan tertinggi. Sisa bulan Ramadhan ini adalah kesempatan emas yang mungkin tidak akan terulang pada tahun mendatang. Semoga bisa dimanfaatkan dengan lebih baik dan optimal.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Sumber : Bedah Kesaksian Majalah Ghoib Edisi 28/2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN