Hujan deras disertai petir mengguyur kota Jakarta, saat Majalah Ghoib tiba di kantor wilayah PERSIS DKI Jakarta di bilangan Johar-Jakarta Pusat. Ustadz yang pernah nyantri selama 7 tahun di pondok pesantren PERSIS ini, nampak sedang berbincang dengan pengurus lainnya. Majalah Ghoib menemuinya untuk memperdalam kajian tentang rumah-rumah yang sering diganggu syetan. Di ruangannya yang tertata rapi, Majalah Ghoib berbincang dengannya. Berikut petikannya.
Bagaimana Pendapat Anda, kalau ada rumah yang dianggap angker oleh masyarakat luas?
Sebenarnya, kalau kita berbicara tentang angker atau tidak. Hakikatnya ada pada sikap atau anggapan orang-orang itu sendiri. Ada orang yang secara sengaja datang ke tempat-tempat sepi atau angker untuk menyendiri, seperti gunung dan hutan. Karena memiliki keyakinan bahwa tempat-tempat seperti itu tidak angker, maka mereka tidak takut. Jadi saya melihat, bahwa penyebab sebuah rumah itu dianggap angker dan dihuni jin karena anggapan dan perilaku manusia itu sendiri.
Jin itukan makhluk ghaib, yang tidak bisa dilihat oleh manusia. Seperti yang tercantum dalam surat al-A’raf 27. Karena jin tidak dapat dilihat itulah, kadang-kadang manusia hanya menduga-duga saja. Jin itukan memang di mana-mana ada, mereka terus mencari cara untuk menyesatkan manusia, termasuk ada dalam diri kita.
Bagaimana kalau benar-benar terjadi, bahwa seseorang dapat melihat penampakan di dalam sebuah rumah atau diganggu dengan cara gorden dan sapu yang bergerak-gerak sendiri?
Saya pernah membaca sebuah ungkapan yang disampaikan oleh para ulama, bahwa jin adalah makhluk halus yang berbentuk abstrak. Mereka itu bisa berubah-ubah bentuk dalam bentuk yang bermacam-macam. Dan secara nyata daripadanya, mereka dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang aneh. Seperti membantu dalam atraksi kuda lumping, itukan perbuatan jin. Jadi kalau ada penjelmaan, seperti kuntilanak, genderuwo itu bisa-bisa saja. Dan itu adalah ulah jin yang telah menjelma atau menyamar menjadi bentuk lain dengan menggunakan sihirnya.
Saya pernah melakukan penilitian tentang penjelamaan jin. Bahwa jin itu melakukan penjelmaan, sesuai dengan anggapan atau prakiraan orang terhadap mereka. Misalnya, ada istilah hantu, ghost, dedemit, vampire, kuntilanak dan lain sebagainya. Jin akan menyesatkan manusia sesuai dengan asumsi mereka.
Kalau orang Indonesia percaya sama kuntilanak, maka jin akan berubah menjadi kuntilanak. Kalau di Barat, mereka percaya sama drakula, maka jin akan berubah seperti drakula juga. Jadi jin itu mengikuti apa yang dipercayai oleh masyarakat untuk menyesatkan mereka. Selanjutnya jin akan membentuk halusinasi kepada manusia, agar manusia semakin takut.
Apa yang menyebabkan sebuah rumah bisa disenangi dan dihuni jin atau syetan?
Rumah orang mukmin yang di dalamnya banyak dipakai berdzikir, maka malaikat rahmat akan senantiasa menyertainya. Dalam sebuah hadits lebih lanjut dijelaskan, bahwa malaikat rahmat tidak akan masuk ke rumah orang yang di dalamnya terdapat binatang anjing atau patung. Inilah tanda-tanda yang diberikan secara syari’at. Selanjutnya, saya melihat bahwa rumah yang dihuni syetan, karena orang-orang di dalamnya tidak memiliki keimanan yang kuat. Karena syetan itu, tidak punya daya dan upaya untuk mengganggu orang-orang beriman. Keimanan yang kuat itu tentunya diaplikasikan dengan menjalankan semua perintah Allah.
Adakah resep untuk menghilangkan rasa takut ketika kita masuk rumah yang dianggap angker?
Kalau kita masuk rumah yang diangap angker, jangan takut. Kadang-kadang kita memohon agar jangan diganggu oleh syetan. Misalnya kalau kita ke tempat yang gelap, kita bilang ‘numpang- numpang anak kambing mau lewat’. Seharusnya, pada saat kita masuk, kita mengucapkan salam disertai perasaan tidak takut sama jin. Kita bilang sama jin itu, “Kalian enak-enakan numpang di sini, padahal tidak pernah bayar listrik atau PBB, sana pergi jangan menggoda manusia”. Kalau kita berani, maka jin akan takut. Kalau kita takut, maka jin akan bertambah besar kepala. Untuk bisa seperti itu, maka kita harus terus meningkakan pemahaman aqidah kita.
Apakah ada tuntunan dalam Islam, tentang tatacara menempati rumah yang baru kita tempati?
Saya beristimbat (mengambil kesimpulan) dari sebuah hadits Nabi. Pada suatu ketika Rasulullah mengadakan sebuah perjalanan. Kemudian singgah di sebuah tempat lalu membuat kemah. Maka Rasulullah berlindung kepada Allah dari semua makhluk yang akan berbuat jahat. Kalau kita akan menempati sebuah rumah baru maka kita disunnahkan meminta perlindungan kepada Allah dengan do’a-do’a yang telah diajarkan oleh Nabi.
Bagaimana tuntunan Islam, kalau kita mau membangun sebuah rumah baru?
Untuk masalah ini, kiat-kiatnya memang tidak terperinci secara detail. Hal yang harus kita perhatikan saat akan membangun rumah baru adalah masalah kesehatan. Termasuk gangguan syetan juga adalah penyakit. Sebuah rumah harus ada ventilasinya. WC sebaiknya jangan menghadap ke kiblat. Sebaiknya juga, rumah yang kita bangun tidak dibangun di atas kuburan. Bukan karena kuburan itu angker. Tetapi tuntunan Islam, menganjarkan agar mengangkat dulu kuburannya, baru bisa dibangun.
Lucunya, banyak kaum muslimin yang ketika membangun rumah, memajang kepala kerbau di atas atap. Inikan perbuatan syirik. Coba pikir pakai logika, kalau jin itu makan daging, tentunya ternak penduduk sudah habis digerogoti. Dengan ritual seperti itu, justru akan memperkuat eksistensi jin. Dan mereka akan semakin sombong.
Apa bentuk gangguan syetan kepada rumah yang tidak pernah dipakai untuk berdzikir?
Gangguan itukan tentunya ditujukan kepada penghuninya. Bentuknya beragam misalnya tidak akan mendapatkan keberkahan dalam hidup Apalagi jika rumah itu dibangun dari hasil korupsi. Yang berikutnya, syetan akan mendorong penghuninya untuk malas dalam beribadah. Kepada mereka dibukakan pintu kemaksiatan dan ditutup pintu kebaikan. Karena malas itulah, maka penghuninya akan terus digoda, termasuk kemungkinan gangguan-gangguan penampakan.
Pesan Anda Untuk kaum muslimin?