Tongkat leluhur dari Lereng Gunung Jati

Warisan peninggalan leluhur-nenek moyang, tidak selamanya membahagiakan anak cucu yang ditinggalkan. Apalagi kalau yang diwariskannya adalah benda-benda pusaka yang dianggap keramat dan memiliki kekuatan magic. Maksud hati ingin mewariskan benda pusaka yang dapat mendatangkan keselamatan, malah sebaliknya mendatangkan petaka bagi anak cucu yang masih ada. Hal ini dialami oleh seorang gadis yang tinggal di Jakarta Timur. Dengan diantar kakaknya, ia mendatangi kantor Ruqyah Syar’iyyah untuk menyembuhkan gangguan yang selama ini dirasakannya sangat menyiksa. Sang kakak menceritakan kisah awal dari semua gangguan yang menimpa adiknya kepada Majalah Ghoib melalui saluran telepon.

Sudah tiga tahun, di rumah kami terdapat sebuah tongkat peninggalan nenek. Setelah nenek meninggal, tongkat tersebut berada di rumahnya, tidak dititipkan kepada siapa-siapa. Setelah itu, rumah nenek ditempati oleh tante-adik mama. Kemudian, tante pindah dan tinggal di rumah kami, dengan membawa serta tongkat itu. Setelah tante pindah rumah lagi, tongkat itu tidak dibawanya, tetapi tetap tersimpan di rumah karni. Konon tongkat itu adalah benda kesayangan nenek. Katanya, bila tongkat ini diletakkan miring, nenek bisa merasakannya, walaupun ia berada di tempat yang sangat jauh. Badan nenek merasa tidak enak, kalau tongkat itu ditaruh di sembarang tempat. Tongkat ini harus digantungkan di atas paku, tidak boleh disandarkan sembarangan. Lebih dari itu, konon setiap malam satu Syura, tongkat ini selalu dimandikan oleh tante.

Awalnya, kami tidak merasa terganggu dengan adanya tongkat tersebut. Oleh keponakan saya, tongkat itu dibuat untuk mainan pedang-pedangan. Namun, beberapa bulan ini, adik saya yang perempuan mulai merasakan gangguan aneh. Pada suatu malam, tepatnya jam 23.00. adik saya bertingkah aneh. la ingin sekali menginjak-nginjak kitab suci al Qur’an. la selalu diganggu mimpi melakukan hubungan intim, hampir setiap malam. Setelah diruqyah, adik saya baru menceritakan hal-hal seperti itu. Anehnya, adik saya selalu teringat dengan tongkat itu. Sampai akhirnya saya memutuskannya untuk menyerahkan kepada Majalah Ghoib. Lebih aneh lagi, adik saya bisa melihat gambaran- gambaran tentang dua orang manusia yang mencoba mengirim sihir kepada keluarga kami. Setelah diruqyah 4 kali, adik saya berangsur baik. Walaupun ia masih harus menjalani terapi ruqyah secara berkala. Yang membuat hati saya bahagia, setelah menjalani terapi ruqyah ia mengenakan jilbab. Semoga ia menjadi muslimah yang shalihah.

 

BENTUK JIMAT

Jimat ini berbentuk tongkat berukuran 60cm. Pada bagian pangkal dan ujung tongkat ini, terbuat dari besi berwarna silver. Sementara bagian tengahnya, terbuat dari kayu jati berwarna coklat. Pada bagian tongkat yang terbuat dari kayu, terdapat ukiran-ukiran bercorak tumbuhan. Pada bagian pangkalnya, terdapat 4 buah benda mirip mutiara berwarna putih menyala. Pada bagian tengahnya, terdapat dua buah gambar kepala. Yang satu dalam keadaan tertawa yang lainnya dalam suasana bersedih

 

‘KESAKTIAN JIMAT’

Khasiat dari tongkat ini, tidak diketahui secara jelas oleh pemiliknya. Karena merupakan warisan leluhur. Tongkat ini menurut sejarahnya ditemukan di bawah pohon beringin di lereng Gunung Jati. Kalau dilihat dari sejarahnya, tongkat ini secara sengaja dicari sampai ke tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh manusia pada umumnya.

 

BONGKAR JIMAT

Warisan terindah yang diberikan Rasullah kepada umatnya adalah sunnah-sunnahnya yang menjadi acuan dasar bagi kita dalam menapaki kehidupan yang terjal dan mendaki ini. Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk meninggalkan generasi-generasi yang kuat, baik secara iman dan ilmu. Untuk itulah diperlukan suri tauladan dari para orangtua atau nenek moyang mereka, agar anak-anak kita memiliki contoh yang konkrit dalam pelaksanakan sunnah-sunnah Rasulullah tersebut. Karena itu, Allah memperingatkan dalam al- Quran agar setiap Mukmin tidak sampai meninggalkan generasi penerus yang berkualitas rendah. Firman-Nya, “Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Maka, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS 4:9).

Setiap manusia pasti akan mati dan mewariskan apa yang dimilikinya pada generasi sesudahnya. Adalah sunatullah jika generasi yang datang kemudian melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Permasalahannya kemudian, sudahkah generasi yang lebih dahulu mempersiapkan warisan berharga untuk kepentingan generasi berikutnya? Dalam kasus ini, para pendahulu dari keluarga si gadis, mewariskan sebuah tongkat yang didapatkan dari Gunung Jati. Secara budaya, nenek moyang kita atau para leluhur kita pada jaman dahulu kala, sering mengadakan ritual-ritual yang secara syar’i tidak dibenarkan. Mendapatkan tongkat dari Gunung Jati ini, contohnya. Mungkin alasannya sederhana, untuk kedigjayaan atau kewibawaan.

Tongkat yang diwariskan ini juga membawa pengaruh pada sang nenek. Bisa merasakan hal- hal buruk saat tongkat diletakkan sembarangan, merupakan sebuah kejanggalan. Darimana perasaan tersebut muncul, jika tidak ada hubungannya dengan jin yang bercokol pada tongkat tersebut. Mencuci tongkat ini pada malam satu Syuro, merupakan amal yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah. Dan itu merupakan kegiatan yang mengada-ngada. Kita tidak mengerti, mengapa pada tongkat tersebut terdapat 4 buah benda semacam mutiara. Mengapa juga terdapat gambar 2 kepala sesembahan yang berlainan suasana. Biasanya ini adalah simbol-simbol yang dapat mengundang kekuatan ghaib, yang dimaksudkan oleh para pembuat tongkat ini. Kita semua tentu faham. kalau tongkat ini tidak memiliki kekuatan apapun. Hanya Allah lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Perlawanan yang harus kita lakukan kepada syetan adalah dengan terus meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah. Karena syetan akan terus berusaha menjerumuskan manusia pada setiap generasi. Kalau dulu, syetan memperdayai para leluhur kita dengan ritual-ritual yang menyesatkan. Maka sekarang, mereka akan memperdayai anak cucu manusia dengan berbagai cara. Seperti ingin menginjak-nginjak al-Qur’an. Semoga Allah memaafkan dosa-dosa kita dan orangtua yang telah membesarkan kita. Semoga gadis ini, memperoleh kesembuhan dan menjadi seorang muslimah yang taat kepada Allah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN