Walikota Ditipu Pawang Hujan Palsu

Ini kisah nyata. Pada suatu hari di musim penghujan, salah seorang walikota Jakarta menyelenggarakan resepsi pernikahan. Kebetulan sudah berhari-hari kota Jakarta diguyur hujan cukup lebat. Bapak Walikota pun ketar-ketir. la khawatir kalau pada saat resepsi hujan lebat tanpa dapat ditahan mengucur dari langit.

“Sedia payung sebelum hujan,” pikir pak Walikota Maka dengan segera ia pun merealisasikan rencananya. Dan seperti biasa ia menyuruh pegawai walikota segera mencari pawang hujan dengan dibekali uang 250 ribu rupiah.

Sang pegawai pun kebingungan, kemana gerangan harus mencari pawang hujan. Sudah beberapa jam ia mencari informasi, namun hasilnya tetap sama, nihil. Sejenak, ia pun merenung dan … oo, ia menemukan ide. Dengan langkah mantap ia mendatangi seorang pedagang asongan dan terjadilah transaksi kilat sambil menyelipkan uang 50 ribuan ke tangan pedagang.

Pada hari yang telah dijanjikan, si pedagang asongan datang ke tempat resepsi dengan pakaian hitam-hitam dan topi caping nangkring di kepalanya la segera mencari tempat di pojok lokasi dengan kepala menunduk dan tongkat tidak lepas dari tangannya. Sesekali mulutnya nampak komat-kamit, entah apa yang ia baca.

Secara kebetulan pula pada hari itu udara Jakarta sangat bersahabat dan tidak nampak mendung bergelayut di angkasa. Dan hujan pun enggan turun.

Selesai acara bapak walikota menghampiri pegawainya, “Hebat benar dukun kamu.” mendengar pujian itu si pegawai hanya bisa bergumam dalam hati. “Emang enak dikerjain.”

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 19 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN