Warisan Rumah di Surga

Surga. Satu kata yang membuat kita berbunga-bunga. Membayangkan aneka kenikmatan yang tiada bandingnya. Di sana, setiap orang mendapat hak-haknya sebagaimana yang telah dijanjikan Allah di dunia.

Pada hakekatnya, setiap manusia, siapapun dia telah dibangunkan kapling rumah di surga. Sejak manusia yang pertama diciptakan Allah hingga yang terakhir lahir di muka bumi. Semuanya mendapat kapling rumah di surga. Tanpa terkecuali. Baik orang-orang durjana ataupun seorang muslim yang taat.

Masalahnya, tidak semua manusia masuk surga. Ada yang menghuni neraka. Lalu dikemanakan kapling rumah mereka di surga?

Inilah keuntungan tersendiri bagi orang- orang beriman. Mereka akan mewarisi kapling rumah yang diperuntukkan buat orang-orang kafir. Sungguh, kenikmatan yang berlipat-lipat. Perhatikanlah firman Allah dalam surat al-Mukminun ayat 10-11. “Mereka itulah orang- orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus mereka kekal di dalamnya.”

Dalam tafsirnya Ibnu Katsir menukil riwayat dari Ibnu Abi Hatim yang berujung kepada Abu Hurairah. la meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Tak seorang manusia pun kecuali dia memiliki dua buah rumah. Satu di surga dan yang lain di neraka. Bila ada seseorang meninggal dan masuk ke neraka, maka rumahnya di surga akan diwarisi oleh penghuni surga. Demikianlah yang difirmankan Allah dalam surat al-Mukminun ayat 10, “Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi.” Ibnu Katsir 3/247.

Secara lebih jauh Ibnu Katsir menyebutkan alasan mengapa orang-orang beriman mewarisi rumah orang kafir. “Orang-orang mukmin mewarisi rumah orang kafir karena mereka melaksanakan perintah Allah dengan hanya beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun. Sedang orang-orang kafir melakukan hal yang sebaliknya. Maka mereka berhak mendapat balasan atas apa yang mereka lakukan. Karenanya orang-orang mukmin mendapat limpahan apa yang seharusnya didapatkan orang-orang kafir.”

Penjelasan Ibnu Katsir ini semakna dengan firman Allah yang tersebut dalam surat Zukhruf. “Dan itulah surga yang akan diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. Zukhruf: 72)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman, “Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa.” (QS. Maryam:63)

Sebuah kenikmatan yang berlipat ganda. Terlebih bila dosa dan kesalahan mereka pada akhirnya akan ditimpakan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani. Sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Musa al-Asy’ari bahwa Rasulullah bersabda, “Orang-orang muslim pada hari kiamat datang dengan membawa dosa sebesar beberapa gunung. Kemudian Allah mengampuni dosa mereka dan membebankannya kepada orang Yahudi dan Nasrani.” (HR. Muslim)

Surga memang menebar pesona. Tapi sayang tidak semua orang terketuk hatinya dan mendaftarkan diri menjadi penghuni surga. Mereka lebih senang menikmati keindahan dunia yang sesaat. Sebuah kenikmatan semu yang mengalahkan bayang-bayang surga Sungguh sangat disayangkan.

Tinggallah kita. Maukah diri ini membiarka kapling rumah surga lenyap dan hilang lantaran debu-debu dosa. Mengapa tidak tergerak untuk mempertahankan janji Allah itu? Tentu untuk meraih itu semua diibutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Semoga Allah mema sukkan kita dalam barisan penghuni surga..
Ghoib, Edisi No. 33 Th. 2/ 1525 H/ 2005 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN