Wasiilah, Derajat Surga Tertinggi

SURGA ITU bertingkat-tingkat. Semakin tinggi tingkatannya semakin tinggi pula martabat orang yang mendiaminya. Semakin istimewa kenikmatan yang mereka dapatkan. Masalahnya untuk siapakah tingkatan surga tertinggi itu?

Memang dalam sebuah hadits Rasulullah menganjurkan umatnya untuk meminta surga Firdaus. Karena ia adalah surga yang tertinggi. “Sesungguhnya di dalam surga ada seratus tingkatan yang disediakan Allah bagi orang-orang yang berjihad di jalan Allah, jarak antara dua tingkatan seperti antara langit dan bumi. Maka apabila kamu mohon kepada Allah, mohonlah (surga) Firdaus kepada-Nya, karena ia terletak di tengah surga dan surga yang tertinggi.” Saya rasa beliau mengucapkan, “Dan di atasnya ada Arsy Rahman dan dari situ dipancarkan sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)

Berdasarkan hadits di atas, setiap orang berhak untuk mendapatkan surga yang tertinggi yaitu surga Firdaus. Para nabi dan rasul, sahabat, ulama, atau umatnya dari generasi kapan saja berhak mendapat surga Firdaus, bila dia memang layak.

Namun, ada hadits lain yang menyebutkan bahwa tingkatan tertinggi di dalam surga tidak diperuntukkan buat semua manusia. Tentunya, surga ini bukanlah surga Firdaus, karena yang berhak memasukinya hanya satu orang. Sementara surga Firdaus terbuka untuk umum.

Tempat tertinggi di dalam surga itu disebut dengan Wasiilah. Di atasnya tidak ada lagi surga yang lain. Di atasnya sudah tidak ada lagi penghuni surga yang lain. Rasulullah berpesan kepada umatnya, agar berdoa kepada Allah  semoga beliau yang nanti menempati Wasiilah. Bukan orang lain.

“Barangsiapa yang mengucapkan ketika mendengar adzan, “Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini dan shalat yang berdiri, berilah Muhammad Wasiilah dan keutamaan, dan bangkitkanlah dalam kedudukan terpuji yang Engkau janjikan kepadanya, maka baginya akan mendapatkan syafaat pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dari Jabir bin Abdullah)

Sahabat pun penasaran. Apa sebenarnya Wasiilah itu sehingga Rasulullah perlu meminta doa kepada umatnya. Pertanyaan itu disebutkan dalam riwayat imam Ahmad dari Abu Hurairah. Para shahabat bertanya kepada Rasulullah, “Apakah Wasiilah itu?” Rasulullah menjawab, “Derajat paling tinggi di surga. Tiada yang memperolehnya kecuali satu orang dan aku berharap orang itu adalah aku.”

Ulama mengatakan, sesungguhnya antara hadits Wasiilah dan hadits Firdaus tidaklah bertentangan. Karena keduanya bisa dipertemukan dalam satu titik, bahwa Wasiilah adalah tingkatan surga yang tertinggi. Ia berada di atas surga Firdaus dan hanya dikhususkan untuk Rasulullah. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa surga Firdaus merupakan surga yang paling tinggi. la juga bertingkat- tingkat. Dan tingkatan tertinggi di surga Firdaus adalah Wasiilah.

Dengan pendapat di atas, sesungguhnya tidak ada pertentangan antara hadits-hadits di atas. Wasiilah tetap merupakan tingkatan tertinggi. Dan di bawahnya ada surga Firdaus.

Bagi kita, tinggal mengikuti perintah Rasulullah untuk menjawab adzan, dan membaca doa setelah adzan. Karena dengan doa setelah adzan sesungguhnya kita telah berdoa kepada Allah semoga beliau akan menempati Wasiilah, tingkatan surga tertinggi. Karena dengan itu kita mendapat keuntungan yang tidak ternilai. Rasulullah menjanjikan akan memberi syafaat kepada kita.
Ghoib, Edisi No. 58 Th. 4/ 1427 H/ 2006 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN