3 Tahapan Pengobatan Ruqyah Syar’iyyah

Ruqyah Syar'iyyah

3 Tahapan Pengobatan Ruqyah Syar’iyyah

Sebelum Pengobatan

  • Mempersiapkan tempat pengobatan supaya malaikat mau masuk : membuang lukisan-lukisan, menghancurkan jimat-jimat, patung-patung, rajah-rajah, sikep, keris dll.
  • Membersihkan dari lagu dan alat musik
  • Membersihkan dari pelanggaran syari’at : seperti laki-laki yang memakai emas dan sutera, waniata yang tidak menutup aurat, ada orang yang tidak pernah sholat dan sebagainya.
  • Mengajarkan pemahaman aqidah yang benar kepada penderita dan keluarganya, supaya mereka hanya bergantung kepada Allah Swt.
    Mingingatkan bahaya maksiat dan durhaka kepada Allah, supaya mereka mau bertaubat. Taubat adalah salah satu faktor terpenting untuk mempercepat proses penyembuhan.
  • Menjelaskan proses ruqyah, dan bedanya dengan sihir
  • Mendiagnosa keadaan : mimpi melihat binatang seperti ular, kucing, anjing ; mimpi buruk dan tindihan; mendengkur dengan keras saat tidur, beradu gigi/geraham saat tidur, insomnia / penyakit aneh yang tidak bisa dibuktikan oleh medis, kebiasaan aneh, seperti : melamun, paranoid, sering pusing tanpa sebab, mudah naik darah, tidak suka mendengarkan Al-Qur’an, suka tidur, malas beribadah dan sebagainya.
  • Dianjurkan bagi para hadirin untuk berwudhu, yang tidak pernah sholat tidak boleh ikut.
  • Jika penderita adalah wanita, harus tertutup aurat, tidak memakai wangi-wangian, lipstik dan kutek
  • Jangan mengobati wanita kecuali dengan muhrimnya
  • Berdo’a kepada Allah agar menolong mengeluarkan jin. Selama meruqyah harus selalu terikat kepada Allah, baik fikiran, lisan dan perbuatan.

Saat Pengobatan

Seluruh ayat Al-Qur’an dan do’a-do’a yang diajarkan Rasulullah dari hadits-hadits shahih dan hasan adalah Ruqyah. Letakkan tangan dikening penderita (tidak mutlak), bacakan ayat-ayat berikut :

  • Al-Fatihah : 1 – 7
  • Al-Baqoroh : 1 – 5, 102 – 103, 163 – 164, 255, 285 – 286.
  • Ali Imran : 18 – 19
  • Al-A’raf : 54 – 56, 117 – 122.
  • Yunus : 81 – 82.
  • Al-Mukminun : 115 – 118.
  • Ash-Shaffat : 1 – 10.
  • Al-Ahqaf : 29 – 32.
  • Ar-Rahman : 33 – 36.
  • Al-Hasyr : 21 – 24.
  • Al-Jin : 1 – 9.
  • Al-Ikhlas : 1 – 4.
  • Al-Falaq : 1 – 5.
  • An-Naas : 1 – 6.

Apabila setelah dibaca, penderita gemetar badanya atau terasa panas, atau mengantuk berlebihan, sakit pada bagian tubuh tertentu, pusing, mual, mata bergerak tak teratur dan berkedip-kedip, menangis, bergerak-gerak dan sebagainya, insya Allah ada jin di tubuhnya.

Tidak semua jin langsung menyerah ketika dibacakan Al-Qur’an dan do’a-do’a, maka ia perlu didakwahi dengan diceritakan proses pencabutan nyawa, adzab kubur, ngerinya hari kiamat, dahsyatnya padang mahsyar, hari penghisaban, titian sirathal mustaqim, siksa neraka, dan sebagainya dari gambaran hadits-hadits Rasulullah Sa. Karenanya, seorang peruqyah harus senantiasa belajar ilmu agama yang shahih. Juga ada jin yang fanatik pada agamanya, sehingga perlu diajak dialog agama. Kemudian diberitahu hukum menyerang orang muslim tanpa alasan yang benar, hukum menyihir dsb. Kalau perlu diancam dibunuh bila tidak mau keluar.

Bila ia bukan jin, tetapi syaithan atau iblis, tidak perlu diajak dialog. Disuruh keluar kalau tidak mau, dibunuh langsung. Ada jenis-jenis tertentu dari iblis (yang tingkat tinggi) yang sepertinya sangat tahan terhadap ayat-ayat Allah, bahkan ikut menirukan bacaanya.

Biasanya iblis seperti ini minta kepada orang yang memeliharanya untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai sandal di WC, untuk menghadapinya dibutuhkan ketenangan, ketabahan, kesabaran, keikhlasan dan penyerahan diri mutlak dari peruqyah kepada Allah. Tidak boleh terpancing emosinya walau seperti apapun kelakuannya. Diniatkan jihad fii sabilillah walau harus berkorban nyawa sekalipun.

Setelah Pengobatan

Setelah ruqyah selasai, maka penderita harus melakukan :

  • Mendengar ayat-ayat Al-Qur’an, minimal 1 Juz setiap hari Tadarus Al-Qur’an
  • Menjaga shalat, bila laki-laki berjama’ah di masjid
  • Tidak boleh mendengarkan musik
  • Menjalankan sunnah harian, seperti : do’a masuk kamar mandi dan keluarnya, do’a bepergian, melakukan sunnah-sunnah hendak tidur dan bangun tidur, membaca basmalah ketika hendak memulai sesuatu yang baik, makan dan minum dengan tangan kanan, dll.
  • Ba’da shubuh membaca wirid … … 100x dan wirid-wirid ma’tsurat
    Menjaga dzikir pagi dan petang seperti yang diajarkan oleh Rasulullah
    Senantiasa muhasabah diri (introspeksi), istighfar, bertaubat dan beramal shaleh setiap hari
  • Menjauhi maksiat kepada Allah terutama syirik, bid’ah dan dosa besar
  • Mandi air ruqyah, sebaik dicampur dengan daun bidara

Inilah yang harus dilakukan penderita dan keluarganya. Insya Allah dia sembuh dan meningkat ketaqwaannya kepada Allah SWT. Ruqyah tidak berdampak negatif sama sekali bagi diri seseorang, beda dengan pengobatan diluar sunnah. Insya Allah dengan pengobatan batil itu penderita juga sembuh, tetapi tidak bertambah keimanannya bahkan makin rusak. Fisiknya membaik, tetapi akhlaknya hancur. Dia juga dilaknati Allah, Rasul-Nya dan Malaikat dan akan mengalami su’ul khatimah, diakhirat mendapat siksa.

Dari Imran bin Hussein ra, dinyatakan : “Bahwa Nabi Saw melihat seorang laki-laki memaki gelang kuningan di tangannya. Beliau bertanya, “Apa ini? Orang itu menjawab, “Penolak sakit”. Maka Nabi bersabda, “Lepaskan. Sebab dia hanya menambah penyakit dan kalau kamu mati dengan dia masih melekat di tubuhmu maka kamu takkan bahagia selama-lamanya.” (HR. Ahmad). Mari kita menuju ridho Allah dalam kondisi susah maupun senang, kala sakit atau sehat.

HUBUNGI ADMIN