Sikap Kasar Kaka Ipar, Karena Guna-Guna?

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ustadz pengasuh konsultasi yang saya hormati

Saya mempunyai seorang kakak yang sudah berumah tangga, dan sedang menghadapi masalah dalam rumah tangganya. Istrinya diduga mengalami sakit gangguan fikiran dengan indikasi, sıfat dan perilakunya mengalami perubahan drastis. Menjadi kasar. khususnya pada suami dan anak-anaknya, sering marah, malas shalat, dan tidak lagi peduli pada suami dalam waktu dua bulan terakhir ini. Kebetulan kakak saya adalah seorang pelayar yang jarang bertemu istri. Paling tidak satu hingga dua tahun sekali. Ketika kakak saya pulang ke tanah air belum lama ini dan membawa rezeki yang cukup banyak, malah disambut dengan suasana dingin dan pertengkaran. Bahkan sering tanpa ada pembicaraan awal terlebih dahulu istrinya langsung minta cerai. Dan kakak saya merasa kesulitan untuk komunikasi dengan istrinya, pertanyaan saya:

  1. Apakah perubahan sifat dan sikap kakak ipar saya yang sebelumnya tercermin sebagai wanita shalihah (baik budi dan lemah lembut) adalah sesuatu yang wajar?
  1. Kakak saya sendiri sempat menanyakan ke beberapa orang pintar (ciri-ciri orang pintar tersebut menurut kakak saya pada intinya selalu berdoa dan minta pertolongan langsung pada Allah) bahwa kakak ipar ada yang mengganggu melalui sihir. Sekarang kakak saya sudah kembali bertugas di perantauan. Hingga kini kakak saya sering telpon dan minta bantuan saya untuki follow up ke salah satu orang pintar tersebut. Saya sendiri menolak karena merasasangat ragu dan takut terjebak dalam kesyirikan karena saya tidak tahu pasti cara pengobatan yang dipraktikkannya. Apakah penolakan saya dibenarkan dalam Islam dan apakah jika saya ragu tetapi tetap bersedia membantu follow up walaupun melalui telpon (karena kakak kecewa menganggap saya tidak mau membantu), saya termasuk sebagai orang yang suka tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (QS. al-Maidah: 2)?
  1. Bagaimana cara mengobati kakak ipar saya, jika dia sendiri tidak menyadari perubahan sifatnya, jika memang terkena gangguan sihir dan susah dibujuk untuk berobat bahkan marah-marah? Padahal secara fisik kakak ipar tidak mengalami gangguan fisik. Mohon doa dan penje-lasannya serta solusi dari Ustadz.

Hamba Allah, Bekasi

 

Saudari Hamba Allah dan seluruh pembaca semoga selalu dalam lindungan Allah. Perubahan yang drastis selama dua bulan seperti yang Anda ceritakan itu adalah perubahan yang terlihat. Sangat mungkin sekali bahwa sesungguhnya ini adalah akumulasi atau kumpulan dari kekecewaan dan kekesalan sebelumnya. Awalnya setuju dan mendukung pekerjaan suami sekalipun konsekuensinya harus ditinggal berbulan-bulan bahkan bisa sampai setahun. Dalam kesendiriannya mengurus anak dan rumahnya ia mendapati sesuatu yang tidak dibayangkan sebelumnya. Kemudian muncullah perasaan; walaupun statusnya sudah berkeluargatapi kenyataannya ia sendiri. Setelah itu perasaan itu mendominasi dirinya, kemudian membuatnya suka melamun diam dan pemarah. Dan pada dua bulan belakangan itulah puncak dari semua itu. Kemarahan dan kekecewaannya ia lampiaskan kepada suaminya ketika ia datang. Karena ia merasa bahwa suaminya sudah tidak punya perhatian lagi, maka kemarahanpun banyak tertuju kepadanya. Termasuk permintaannya untuk diceraikan. Kami ingin tegaskan di sini bahwa perubahan yang terlihat drastis tidak selalu adalah sihir atau perbuatan jahat dari orang lain. Sekalipun hal itu juga mungkin adanya. Karenanya dalam hal ini harus diselidiki, kalau perlu dibawa ke psikiater untuk mengetahui kondisi perubahan yang sesungguhnya. Mungkin untuk mengajaknya berobat (terapi ruqyah) pun termasuk tidak mudah. Maka diperlukan kesabaran yang lebih dalam menghadapi kasus orang yang diam dan menutup diri.

Tapi ingat jangan berhenti disitu. Bujuk dan rayu kalau tidak dikatakan “sedikit memaksa” agar ia mau mendengarkaan bacaan dan do’a. Dan pengaruh dari bacaannya pun mungkin tidak seperti orang yang melakukan terapinya dengan kesadaran penuh. Artinya manfaat dari bacaan al- Qur’an tidak kita sanksikan kebenarannya. Bahwa di dalam al-Qurán ada sesuatu yang menjadi kesembuhan. (QS. al-Isra: 82). Namun seberapa pengaruhnya, hanya Allah yang Maha Tahu dan yang memberikan kesembuhan.

Seperti kisah salah seorang pasien yang diajak oleh ibunya ke Majalah Ghoib untuk mengikuti terapi ruqyah. Keluhannya adalah lambat dalam berfikir lebih lambat 3 tahun dari umur yang semestinya 17 tahun. Setelah dua tahun lamanya dalam kondisi itu, sampailah ia pada tahapan suka berbicara dan tersenyum sendiri. Ketika dibacakan/diruqyah, tawa dan senyum itulah yang muncul. Kemudian menyadari kondisi dan riwayat pasien, Ustdz pun tidak putus asa. Disampaikan kepada Ibu yang mengantarnya: “Ibu kesembuhan Itu datangnya dari Allah, memang tidak ada reaksinya seperti yang ibu saksikan. Karena itu tetap dibantu untuk dilakukan terapi mandiri di rumah, dituntun untuk membaca sendiri dibacakan langsung atau diperdengarkan kaset di rumah. Dua pekan setelah ruqyah pertama Ibunyabertemu dengan Ustadz yang menterapinya dan menceritakan bahwa setelah tiga kali ruqyah anaknya mengalami perubahan yang banyak dan lebih baik, alhamdulillah. Jadi dalam kondisi seorang pasien tidak menyadari akan gangguan pada dirinya diperlukan perhatian dan bantuan khusus dari orang lain. Tingkat keberhasilannya. pun juga ditentukan oleh sejauh mana dan sebesar apa dorongan dan perhatian itu diberikan dari orang-orang yang terdekat dengannya; ayah, ibu, suami atau yang lainnya.

Saudari Hamba Allah dan seluruh pembaca semoga selalu dalam lindungan Allah Di zaman sekarang dimana kebatilan dibungkus kebenaran, maka kehati-hatian sangat diperlukan. Tidak ada salahnya Anda mencari tahu tentang orang yang disebutkan oleh kakak Anda. Dan tidak boleh antipati terhadap sesuatu sebelum mengetahui yang sesungguhnya. Karena tidak setiap orang yang dalam terapinya membaca sesuai dengan syariát. Maka Anda harus mencari tahu dan mengeceknya. Seperti pasien yang pernah berobat kepada seseorang dengan cara dibacakan, tapi sebelum dibaca dia sudah menebak duluan. la katakan, “Di badan kamu ada jin kafir.”

Kalau dengan menyaksikan sendiri Anda yakin tidak ada ritual-ritual yang mengandung syirik, hanya membaca ayat-ayat dan doa’, berarti itu adalah ruqyah syariyyah. Maka sudah seharusnya Anda membantu kakak dan mengantarkan kakak ipar untuk melakukan terapi ruqyah. Selain itu Anda bisa juga mengajaknya ke psikilog atau psikiater untuk mendapatkan masukan dan mengembalikan pada kesadarannya seperti semula.

Allah berfirman, “Tolong menolonglah kalian. dalam kebaikan dan taqwa dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan.” (QS. al-Maidah: 2). Nabi bersabda, “Barang siapa yang membantu seorang mukmin dalam menyelesaikan satu masalah/kesulitan di dunia, Maka Allah akan hindarkan darinya satu kesulitan dari kesulitannya pada hari kiamat. Barang siapa yang memudahkan urusan orang yang sedang dalam kesulitan, maka Allah akan memudahkan baginya permasalahan di dunia dan akhirat…” (HR. Muslim) Mudah-mudahan Allah segera memberikan jalan keluarnya. Wallahu a’lam bis shawab..
Oleh : Ustadz Akhmad Sadzali, Lc.

Nenek Sering Kesurupan Jin Qarin?

Ustadz, nenek saya sering kesurupan. Setelah Ibu saya meninggal, jin yang merasuki nenek mengaku sebagai jin qarin Ibu. Gaya bicaranya seperti Ibu, dan ia seakan tahu persis tentang diri saya. Kabar terakhir, nenek sudah tidak suka kesurupan lagi. Apakah jin yang suka merasuki nenek termasuk jin pengganggu? Apa yang harus kita lakukan saat berdialog dengan orang yang kesurupan jin? Bolehkah kita mempercayai jin qarin? Terima kasih atas jawabannya.

Muh. Umar, Tangerang Banten.

 

Bismillah wal Hamdulillah, kami ikut prihatin atas kondisi yang telah menimpa nenek Anda. Dan kami juga bersyukur bila nenek Anda sekarang tidak sering kesurupan lagi, semoga saja kondisi itu berlangsung terus sampai nanti. Begitu juga kita semua, semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari gangguan syetan yang terkutuk.

Dengan ilmu dan kemampuan yang terbatas, kita tidak bisa memastikan bahwa jin yang merasuki seseorang, adalah jin qarin seseorang atau bukan, jin muslim atau kafir, jin Baghdad atau Jakarta. Karena kita tidak bisa melihat jati diri dan hakikat wujud asli mereka seperti yang difirmankan Allah dalam surat al-A’raf 27.

Bisa saja jin yang merasuki seseorang itu mengaku bahwa dia qarin dari si Fulan atau Fulanah. la diutus oleh seseorang atau masuk atas inisiatif sendiri, atau karena kezhalimannya terhadap manusia yang kerasukan. Bisa saja mereka mengatakan sesuatu dan berbohong, dia ingin menyebar fitnah antar sesama manusia, agar terjadi saling curiga mencurigai antar sesama mereka. Atau dia mau mengadu domba antar sesama kita, waspadalah.

Termasuk kasus kesurupan yang menimpa nenek Anda. Melalui mulut nenek, jin tersebut mengaku bahwa ia adalah qarin Ibu Anda yang sudah meninggal, atau mengaku sebagai roh seseorang yang telah mati. Padahal sebenarnya ia bukan jin qarin Ibu Anda, tapi jin lain yang mengaku sebagai qarin Ibu di masa hidupnya.

Kami juga beberapa kali pernah mengalami hal itu sewaktu melakukan terapi ruqyah. Ada jin yang mengaku sebagai qarin seseorang, dan ada juga roh dari nenek moyang yang kesurupan tersebut. Tapi setelah beradu argumentasi, dan terus menerus dibacakan ayat-ayat ruqyah, akhirnya ia mengaku bahwa ia adalah jin yang zhalim yang merasuki si pasien. Ada yang mengaku masuk sendiri saat si pasien lengah, ada juga yang mengaku dikirim seseorang, dalam hal ini jangan gampang percaya.

Saat menghadapi orang yang kesurupan, oleh jin qarin atau jin yang lain, kita harus tetap memohon kesembuhan kepada Allah. Seperti dengan berdo’a memohon perlindungan dan penjagaan Allah. Termasuk dengan melakukan terapi ruqyah, baik secara mandiri (meruqyah diri sendiri), atau dengan meminta bantuan orang lain yang kita percaya bahwa sosoknya adalah pribadi yang shalih, dan mengerti akan terapi ruqyah secara syar’iyyah.

Allah telah mewanti-wanti kita dengan firman-Nya, “Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushshilat: 36). Di ayat yang lain, “Dan katakanlah, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syetan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.” (QS. Al- Mukminun: 97-98).

Sedangkan Rasulullah berpesan kepada kita saat menghadapi gangguan syetan, termasuk kesurupan. Adapun isi pesan beliau adalah, “Janganlah kalian mencaci maki syetan, tapi berlindunglah kalian kepada Allah dari kejahatannya.” (HR. ad-Dailami dan dishahihkan al-Albani).

Kalau jin tersebut mengaku sebagai qarin Ibu Anda, janganlah mudah percaya atau terkecoh. Walaupun ia suka menasehati Anda dengan hal- hal yang baik, sebagaimana saat Ibu masih hidup. suaranya mirip dengan suara Ibu. Semua itu bisa saja dilakukan syetan untuk mengelabuni kita. Agar mereka tidak diusir dari tubuh orang tersebut, karena dengan pengakuan seperti itu memberikan kesan bahwa ia adalah bagian dari kita. Tidak usah diusir, bahkan kalau bisa dipelihara saja.

Apapun jenis jin itu, ia mengaku sebagai seorang muslim atau bukan, sebagai qarin seseorang atau bukan. Ketika ia hadir dan merasuki tubuh seseorang, berarti ia telah melakukan kezhaliman atau gangguan. Dan kezhaliman harus dimusnahkan atau dilawan. Jin itu harus segera diusir dengan memohon perlindungan dan kesembuhan kepada Allah, seperti dengan melakukan terapi ruqyah syar’iyyah.

Dan berhati-hatilah, bila suatu saat Anda melakukan terapi ruqyah, lalu jin yang merasuk mau berbicara atau mengeluarkan pernyataan- pernyataan. Atau ia mengajak dialog dengan Anda melalui mulut orang yang kesurupan. Waspadalah,jangan sampai menjadi obyek fitnah jin tersebut.

Tidak semua yang dikatakan jin itu benar. Selidikilah terlebih dahulu, atau acuhkan saja, jika Anda khawatir akan kebohongan dari apa yang diucapkannya. Timbanglah dengan timbangan syari’at Islam, sebagaimana yang telah dilakukan oleh para shahabat saat Rasulullah masih hidup.

Lihatlah apa yang dilakukan oleh Abu Hurairah, ketika ia dibeitahu oleh jin yang telah mencuri harta zakat yang berada dalam pengawasannya, bahwa ayat Kursi kalau dibaca bisa melindungi pembacanya dari gangguan syetan. Di pagi harinya Abu Hurairah bercerita ke Rasulullah. Lalu Rasulullah bersabda, “Kali ini ia benar, padahal ia adalah pendusta.” (HR. Bukhari).

Begitu juga, apabila jin tersebut memberikan nasihat-nasihat kebaikan. Jangan mudah kepincut (jatuh hati), lalu timbul keyakinan bahwa jin itu adalah jin baik. Kalau memang ia adalah jin yang baik, ia tidak akan merasuki seseorang. Karena ia takut dosa atas kezhaliman yang dilakukannya.

Seandainya isi nasihatnya itu benar, kita tidak boleh melaksanakan kebenaran itu karena itu perintah jin. Sebab tidak ada kebenaran dan kebaikan dalam agama, kecuali telah disampaikan dan diajarkan oleh Rasulullah. Cukuplah bagi kita, apa yang telah disampaikan Allah melalui al-Qur’an, atau yang diajarkan Rasulullah melalui sunnahnya.

Misalnya, ia berpesan agar kita rajin puasa Senin-Kamis dan shalat malam. Kalau kemudian kita melaksanakannya karena itu perintah jin, atau bila tidak kita laksanakan, lalu muncul kekhawatiran bahwa jin itu akan marah dan menyerang kita, berarti ibadah kita bukan karena Allah, tapi karena jin. Dengan demikian kita telah menyekutukan Allah, na’udzubillahi min dzalik.

Jadi kalau jin yang merasuk itu mau diajak dialog, gunakanlah kesempatan itu untuk mendakwahinya, ajaklah ia masuk Islam kalau ia masih kafir. Atau ajaklah ia bertaubat kalau ia mengaku muslim. Dan jangan mudah percaya akan pernyataan atau statement yang dikatakannya. Wallahu Alam..
Oleh : Ustadz Hasan Bishri, Lc.

Sakit Migren, Ingin Diruqyah

Assalamu Alaikum Warahmatullahı Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur atas segala karunia-Nya yang diberikan kepada Kita. Semoga kita semua dalam petunjuk-Nya. Ada bebarapa hal yang ingin saya tanyakan. Saya pelanggan baru Majalah Ghoib. Saya sangat tertarik dengan pembahasannya, untuk pembetulan Aqidah saya. Saya juga ingin memiliki buku-buku terbitan Ghoib Pustaka.

Saya sering sakit kepala. Sakit sebelah kanan, sehingga rambut dipegang juga terasa sakit. Akhirnya tensi darah saya naik, sering mengamuk. Anak dan istri yang menjadi sasaran. Setelah puas baru berhenti. Bahkan istri saya pernah sampai dibawa ke Puskesmas karena perbuatan saya. Kadang saya sadar itu syetan, tapi susah sekali saya menghindarinya.

Tujuh tahun yang lalu saya sering diajak orang untuk mengamalkan ilmu kadigdayaan atau ilmu kesaktian. Hanya saja sekarang saya sudah lupa semua bacaan dan mantranya. Alhamdulillah, saya belum pernah meninggalkan shalat sekalipun saya melakukannya di akhir waktu.

Adapun pertanyaan-pertanyaan saya:

  1. Apakah saya bisa meruqyah atau mengobati diri saya sendiri, karena saya ingin sekali diruqyah tapi belum ada tempat ruqyah di daerah saya.
  1. Apa yang harus saya amalkan dan bagaimana caranya. Sebenarnya saya sudah tidak tahan dengan sikap saya sendiri.
  1. Orang-orang menganjurkan untuk dimandikan, tapi saya ragu. Sehingga kini saya bertahan dengan obat.

Pengasuh konsultasi yang saya hormati, masih banyak yang ingin saya utarakan kepada Bapak. Mungkin hanyainilah bisanya. Sekali lagi saya mohon bantuan. Semoga saya bisa keluar dari kemelut ini dengan izin Allah. Atas pertolongan Bapak saya ucapkan terima kasih. Semoga Allah membalas amal baik Bapak.

Amin. J. Abdilah, Kalimantan barat

 

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

Saudara J. Abdilah dan seluruh pembaca Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. Sebelumnya saya ucapkan selamat bergabung dengan pecinta Majalah Ghoib lainnya. Beberapa pasien pernah mengalami hal yang sama, belajar ilmu kadigdayaan lalu mengalami gangguan-gangguan. Meskipun gangguan yang mereka alami berbeda jenisnya satu sama lain. Di antaranya ada yang mengeluh seperti yang Anda alami. Efek yang rata- rata mereka alami adalah pemarah, sensitif, mudah tersinggung, cemas, malas beribadah termasuk sakit di bagian tubuh tertentu.

Lupa atau meninggalkan bacaan mantra dan jurus yang pernah dipelajari, tidaklah menjadi jaminan hilangnya dampak buruk pada dirinya. Seperti kisah salah satu pasien kita yang dengan sadar meninggalkan ilmu sesat yang telah dipelajarinya. Dan sudah satu tahun ia meninggalkannya. Tapi setiap melakukan shalat ia merasakan pusing, kepalanya seperti di pukul dengan palu. Bahkan ada kisah yang lain di mana ketika ia shalat, tidak bisa membaca surat al-Fatihah. Dan saat mendaftar untuk terapi ruqyah, ia sudah bereaksi dan ketika diruqyah reaksinya lebih dahsyat.

Dalam kasus seperti yang Anda alami ini biasanya butuh pendamping, atau orang lain yang membantu meruqyah Anda. Tapi kalau Anda hendak melakukan ruqyah mandiri, silahkan saja. Dengan memperbanyak istighfar memohon ampunan kepada Allah. Menyesali perbuatan salah yang pernah dilakukan. Dan berusaha untuk tidak mengingat dan tidak mengulangi kembali. Menjaga dan mengutamakan ibadah yang wajib dengan baik. Berusaha untuk menambah ibadah yang sunah sesuai dengan kemampuan. Meninggalkan kebiasaan lama mengulur-ulur waktu shalat adalah poin yang harus diperhatikan secara serius. Akan lebih baik dan utama kalau shalatnya dilakukan secara berjamaah, apalagi berjamaah di masjid.

Membaca al-Qur’an semampunya sambil tetap belajar dan berusaha selalu untuk meningkatkan bacaannya. Membaca dzikir di setiap selesai shalat. Merutinkan untuk membaca dzikir di pagi dan sore hari. Berteman dengan orang-orang yang baik. Agar saudara bisa mempertahankan kebaikan yang saudara kerjakan. Berusaha untuk selalu menambah ilmu agama, sehingga bisa menambah keimanan dan ketaqwaan serta menutup pintu syetan.

Adapun keraguan Anda atas saran orang untuk datang kepada orang pandai sudah benar. Dan sekarang  sudah ada tempat ruqyah di kota Anda.

Saudara J. Abdilah dan seluruh pembaca Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. Salah satu indikasi seseorang yang terkena gangguan jin adalah pemarah. Marah dengan sebab yang sangat remeh dan marah yang susah dikendalikan. Syekh Wahid Abdussalam Bali berkata: “Marah adalah salah satu pintu masuknya syetan terhadap manusia, dan marah adalah bagian dari tipu dayanya yang dahsyat. Karena syetan akan mempermainkan orang yang marah sebagaimana seorang anak yang sedang memainkan bola di tangannya”.

Adapun beberapa tips yangAdapun beberapa tips yang diajarkan Rasulullah untuk menghadapi marah adalah:

Pertama, membaca ta’awwudz, “Audzu billahi minasy syaithonir rojim”. Disebutkan dalam suatu riwayat, ada dua orang saling mencerca, yang membuat salah satunya marah dan memerah wajahnya. Kemudian Nabi memandanginya dan bersabda, “Sungguh saya mengetahui satu kalimat, jika ia mengucapkannya maka akan hilanglahlah kemarahan yang ada padanya”. Salah seorang yang mendengarnya berdiri dan berjalan menuju orang yang sedang marah itu. Dan berkata kepadanya, “Apakah kamu tahu apa yang disampaikan Nabi tadi? ‘Tidak. jawabnya. Kemudian ia mengulang apa yang disabdakan Nabi, ‘Sungguh saya mengetahui satu kalimat, jika ia mengucapkannya maka akan hilanglah kemarahan yang ada padanya”. Kemudian orang yang sedang marah itu bertanya, “Apakah kau melihatku seperti orang gila.” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Kedua, diam, tidak berkata-kata. Nabi bersabda: “Jika kamu marah, maka diamlah”. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syekh Ahmad Syakir). Nabi bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (HR. Muttafaq ‘alaih).

Ketiga, merubah Posisi berdiri menjadi duduk. Dan dari duduk menjadi berbaring. Nabi bersabda: “Jika salah seorang di antara kamu marah dan ia dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Jika dengan itu tidak hilang marahnya, maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud).

Keempat, mengingat besarnya pahala orang yang bisa menahan amarah bahkan itu bisa menyebabkannya masuk surga. Berkata Abu Darda’, “Telah datang kepada Rasulullah seorang lelaki dan bertanya, Tunjukkanlah kepadaku amalan yang bisa menjadi penyebab aku masuk surga. Rasulullah bersabda, “Jangan marah, kamu akan masuk surga.” (HR. Thabrani dan dishahihkan oleh al-Albani).

Saudara J. Abdilah dan seluruh pembaca Majalah Ghoib semoga selalu dalam lindungan Allah. Ayat pertama yang diturunkan oleh Allah pada Nabi Muhammad berisi tentang perintah membaca, Iqra’ (bacalah). Karena itu terus belajar dan belajarlah terus. Dan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah dengan membaca. Karena dengan membaca kita akan mendapatkan pengetahuan, Dan pengetahuan akan menguatkan keyakinan dan keimanan. Pengetahuan dan keyakinan yang kuat akan menghasilkan penghambaan yang sempurna kepada Dzat Yang Maha Kuasa, Allah azza wa jalla.

 

Oleh: Ustadz Akhmad Sadzali, Lc

Anak Tidak Mau Sekolah, Perlukah Diruqyah?

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bapak pengasuh konsultasi yang dimuliakan Allah. Saya seorang ibu dari tiga putra. Saya merasa bingung karena kedua anak saya tiba-tiba berubah kelakuannya. Tadinya rajin shalat dan sekolah, sekarang tidak mau dan selalu mengamuk serta menjadi benci kepada saya (ibunya). Bahkan juga merusak dan berkata yang tidak masuk akal. Saya sudah berusaha menyembuhkannya dengan mendatangi 20 ‘orang pintar’ (ustadz), kata mereka anak saya kena teluh/santet sudah berjalan empat tahunan, pertanyaan saya:

  1. Bagaimanacara menghilangkan santet atau teluh?
  2. Apa perlu di ruqyah dan bagaimana caranya?
  3. Apa yang saya lakukan agar anak mau shalat dan sekolah lagi?
  4. Apa yang harus saya lakukan jika ia mengamuk?

Wassalam

lbu Pristiwati,Banten

 

Jawaban :

Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh

lbu Pristiwati dan seluruh pembaca Majalah Ghoib yang berbahagia. Kami ikut prihatin atas masalah yang ibu hadapi. Sebagai seorang ibu yang merekamelahirkan dan membesarkan mereka, sudah sepantasnya bila ibu bersedih atas perkembangan yang ada.

Pendidikan yang telah ibu tanamkan dengan baik, dengan mengajarkan shalat misalnya, ternyata tidak berjalan seperti yang diharapkan. Namun sayang, ibu tidak menjelaskan lebih jauh apa yang menyebabkan perubahan perilaku tersebut. Ibu bisa melihat kembali apa yang terjadi di lingkungan anak ibu selama ini. Baik di lingkungan keluarga di mana anak-anak dibesarkan atau di lingkungan permainannya.

Lingkungan memiliki pengaruh yang kuat atas perubahan perilaku seseorang, terlebih di usia anak-anak yang rentan goncangan. lbu bisa melihat kembali, dengan siapa anak ibu bergaul, Rasulullah bersabda, “Seseorang itu bergantung pada agama teman yang menemaninya. Maka lihatlah siapa yang menemaninya!” (HR. at-Tirmidzi). Namun, bukan berarti kemudian ibu melarang anak ibu bergaul sedemikian rupa sehingga mereka menjadi anak yang kurang pergaulan.

Pada sisi lain, perkembangan yang negatif itupun harus disikapi. Masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut sehingga masalah yang ibu hadapi pun semakin tidak terkendali. Kalaupun toh kemudian diambil kesimpulan bahwa anak ibu harus diobati, maka tempuhlah cara-cara yang tidak menyimpang secara timbangan aqidah. Dengan datang ke ‘orang pintar’ misalnya. Bila hal itu sudah terjadi, maka marilah segera membersihkan diri dengan bertaubat kepada Allah.

lbu bisa membawa anak-anak ibu ke psikiater untuk mengetahui lebih lanjut faktor penyebab perubahan tingkah laku tersebut. Pada sisi yang lain, manfaatkan jiwa keibuan sebagai sarana pendekatan yang efektif untuk berkomunikasi dengan anak-anak. Berdoalah kepada Allah di saat malam. Mohon perlindungan kepada Allah agar anak ibu kembali menemukan ketenangan batin dan mau menjalankan shalat. Semoga dengan itu Allah mengabulkan doa ibu.

lbu Pristiwati dan seluruh pembaca Majalah Ghoib yang berbahagia. Memang tidak menutup kemungkinan perubahan yang terjadi pada anak-anak merupakan ulah syetan. Syetan bisa masuk melalui banyak cara. Seperti kekecewaan yang lama terpendam, kemudian terpikirkan terus atau sedih yang berlarut-larut. Atau mungkin mengamalkan amalan atau dzikir dengan jumlah tertentu yang tidak ada sunnahnya, puasa mutih, puasa sejumlah hari yang dibarengi dengan begadang di hari terakhirnya hingga malam dan lain-lainnya, atau ingin membentengi diri dengan datang kepada seseorang kemudian dituliskan sesuatu dibagian tubuhnya, ternyata hal itu justru menjadi penyebab gangguan.

lbu Pristiwati dan seluruh pembaca Majalah Ghoib yang berbahagia. Bila memang gangguan yang ada itu karena sihir, maka ketahuilah bahwa langkah pertama yang harus ditempuh adalah dengan membersihkan aqidah dari debu-debu syirik. Berlindung kepada Allah dengan melakukan kewajiban, meninggalkan larangan memperbanyak membaca al-Qur’an, membaca do’a-do’a penjagaan/perlindungan.

lbu Pristiwati, bila memang anak ibu masih belum bisa membaca do’a perlindungan sendiri, maka tugas ibu sebagai orangtua adalah membimbing mereka. Menuntun  melafalkan do’a-do’a itu atau bila memang dipandang perlu ibu bisa menulis do’a-do’a tersebut di kertas dan meminta anak-anak untuk membacanya. Kami yakin setelah beberapa minggu anak-anak membaca do’a tersebut, pada akhirnya mereka akan menghafalnya. Begitulah seharusnya orangtua bersikap seperti dahulu dilakukan Abdullah bin Umar.

Bila memang gangguan itu masih belum berkurang, maka tidak ada salahnya bita ibu meminta bantuan kepada orang yang shalih dan terjaga kemurnian aqidahnya untuk meruqyah anak-anak ibu. Karena itu jangan berhenti untuk memohon kepada Allah, Dzat Yang Maha Menyembuhkan, Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Mudah-mudahan setelah diruqyah dan melakukan ruqyah mandiri mau shalat lagi, mau sekolah lagi. Jika mengamuk hadapi dengan sabar, karena kalau kita hadapi dengan marah juga justru akan menjadi-jadi, ingatkan dengan resep Rasulullah SAW. saat marah dengan;

Pertama agar selalu memohon perlindungan kepada Allah dengan membaca ta’awwu dz “Audzu billahi minasy syaithonir rojim”.

Kedua jangan berkata-kata di saat marah.

Ketiga merubah posisi berdiri menjadi duduk.

Keempat dalam keadaan duduk masih marah, maka rubahlah menjadi berbaring. Dan ingatkan dengan pahala yang sangat besar bagi orang yang bisa menahan amarahnya. Dalam sebuah hadits ketika Rasulullah SAW. ditanya oleh seorang sahabat “Ya Rasulullah tunjukkanlah kepadaku sebuah amal yang bisa menyebabkanku masuk surga Nabi menjawab, “Jangan marah, jangan marah, jangan marah (diulang tiga kali) kamu kan masuk surga.” (HR. Thabrani)

Mudah-mudahan Allah memudahkan urusan kita dan memberikan kekuatan serta kesabaran dalam menghadapi ujian ini. Dan mudah-mudahan itu menjadi bukti akan sayangnya Allah terhadap kita Nabi bersabda, “Sesungguhnya jika Allah menyayangi hamba-Nya, maka Dia akan mengujinya.” (HR. at-Tirmidzi, ia berkata hadits ini hasan) Wallahu a’lamu bis showab.

 

Akhmad Sadzali, Lc

Ghoib Ruqyah syar’iyyah

Sihir Pemisah dan Pelet serta Solusinya

As-Salamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji hanya milik Allah, shalawat serta salam semoga selalu disampaikan kepada Rasulullah. Bapak pengasuh konsultasi yang saya hormati. Saya mempunyai saudara sudah berkeluarga. Baru beberapa bulan berlangsung membangun rumah tangga, sering berantem dengan suaminya. Padahal suaminya itu adalah lelaki pilihannya sendiri. Dan ia maunya selalu minta cerai. Suaminya selalu mengatakan bahwa dia jelek (padahal dia cantik). Ada yang bilang dia terkena pelet seorang lelaki sehingga dengan nasihat dari siapapun termasuk dari orang tua tidak mau didengarnya.

  1.  Ada apa dengan saudara saya itu pak ustadz, apakah ia kena sihir pemisah? Karena saya pernah mendengar istilah itu, apa itu sihir pemisah dan apa saja tanda-tandanya?
  2. Apa yang dimaksud dengan pelet, dan apa saja tanda-tanda orang yang terkena pelet, serta bagaimana cara menghilangkan gangguan itu?

Was Salamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Abdul Kholik, Jawa Barat

Wa ‘Alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh

Saudara Abdul Kholik dan seluruh pembaca semoga selalu dalam lindungan Allah. Dari keterangan singkat di atas, maka ada dua hal pokok yang akan kita bahas dalam kesempatan ini. Yaitu tentang sihir pemisah, dan yang kedua tentang pelet. Sihir yang membuat seseorang berubah dari mencintai menjadi membenci, sihir ini sering disebut dengan sihir pemisah atau tafriq. Sihir tafriq ini menurut Syeh Wahid Abdussalam Bali, adalah sihir untuk memisahkan antara anak dengan ibunya, seseorang dengan saudaranya atau sahabatnya, atau memisahkan suami dengan istrinya. Yang terakhir inilah jenis sihir pemisah yang sering terjadi.

Adapun tanda-tanda orang yang terkena sihir pemisah adalah:

  1. Berubahnya keadaan secara tiba-tiba dari cinta menjadi benci.
  2. Munculnya keraguan yang sangat banyak di antara suami istri.
  3. Membesar-besarkan masalah meskipun sebenarnya hanya masalah kecil.
  4. Membalikkan atau merubah rupa wajah istri di mata suaminya, dan rupa wajah suami di mata istrinya. Sehingga terlihat buruk atau jelek saat dipandangnya.
  5. Rasa benci pada suami maupun istri yang disihir terhadap apa saja yang dikerjakan oleh masing-masing mereka.
  6. Tidak nyaman berada di dalam rumah dan inginnya keluar rumah. Anehnya jika berada diluar rumah ia merasa tenang dan nyaman.

Sihir pemisah ini bisa terjadi dengan menggunakan beberapa cara: yaitu seseorang datang ke tukang sihir dan ditanyakan tentang nama, nama orang tua, kakek dan nenek orang yang akan disihir, atau diminta membawa pas foto, ada juga diminta membawa baju bekas yang ada bau keringatnya, ada juga melalui air yang disiramkan di jalan yang dilaluinya atau sihir yang dimasukkan di makanan dan minumannya.

Saudara Abdul Kholik dan seluruh pembaca semoga selalu dalam lindungan Allah. Memang ada orang yang perubahan pada dirinya drastis seperti yang Anda ceritakan. Padahal ia baru saja kenal dengan orang tersebut, atau semula dia tidak menyukainya. Kemudian tiba-tiba sangat menyukainya, ingin berada di dekatnya atau ingin ketemu terus dan selalu terbayang wajahnya. Dan memang ada orang yang ingin mendapatkan cinta dari seseorang dengan cara ini. Padahal ini termasuk cara yang salah bahkan dosa besar, karena ini memanfaatkan jasa tukang sihir atau dukun adalah dilarang oleh Islam.

Tanda-tanda orang yang terkena sihir mahabbah atau pelet adalah:

  1. Menguatnya rasa cinta yang berlebihan
  2. Keinginan kuat untuk selalau bertemu
  3. Selalu terbayang-bayang dengan wajahnya
  4. Ketaatan buta kepadanya atau sangat penurut

Dalam realita kehidupan kita, sihir mahabbah atau pelet tidak saja terjadi pada pria dan wanita yang belum berkeluarga (belum menjadi suami- istri). Tapi juga terjadi pada orang yang sudah ada ikatan perkawinan dan sudah berstatus suami- istri. Biasanya hal itu dipicu oleh beberapa sebab, di antaranya:

Pertama, munculnya perselisihan antara suami- istri. Kedua, ketamakan istri terhadap harta suaminya. Ketiga, kehawatiran istri terhadap suaminya kalau ia selingkuh atau tergiur wanita lain. Kemudian dari sebab-sebab tersebut, akhirnya ia mendatangi seorang tukang sihir atau dukun untuk melakukan sihir mahabbah. Malah terkadang justru membuat runyam urusan rumah tangga. Seperti suami jadi sakit-sakitan akibat pengaruh sihir tersebut. Terkadang disertai dengan rasa benci terhadap saudara-saudara perempuan termasuk ibu kandungnya, bahkan benci terhadap dirinya sendiri.

Saudara Abdul Kholik dan seluruh pembaca semoga selalu dalam naungan Allah. Adapun cara menghilangkan pengaruh sihir pemisah dan pelet ini, pada dasarnya seperti sihir- sihir yang lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum dilakukan ruqyah syar’iyyah adalah:

  1. Membersihkan rumah dari gambar- gambar yang manghalangi masuknya malaikat.
  2. Memusnahkan jimat yang ada di rumah maupun yang ada pada diri orang yang akan diobati.
  3. Mengosongkan tempat dari hal-hal yang bertolak belakang dengan syari’at islam.
  4. Menjelaskan dan menanamkan akidah yang benar kepada orang yang akan diobati dan keluarganya, sehingga tidak bergantung kepada selain Allah.
  5. Menjelaskan kepada orang yang terkena sihir tentang besarnya pahala orang yang bersabar saat mengahadapi musibah.
  6. Mengingatkan kepada orang-orang yang dekat dengannya agar selalu menemani, membantu, membimbing dalam melakukan terapi ruqyah.
  7. Menganjurkan kepada orang yang akan diobati untuk berwudhu
  8. Setelah itu melakukan ruqyah dengan membaca ayat-ayat dan doa ma’tsur terutama ayat-ayat sihir.

Dan bisa juga menggunakan daun bidara (Sidr) untuk terapinya dengan cara seperti yang dikatakan oleh Wahab Bin Munabbih: “Ambillah tujuh lembar daun bidara lalu ditumbuk antara dua batu (diblender) kemudian dilarutkan ke air. Selanjutnya larutan air daun itu dibacakan: ayat Kursi, al-Kafirun, al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas. Kemudian air yang sudah dibacakan itu, diminum sebanyak tiga kali tegukan dan sisanya dicampur dengan air yang lain dan dipakai untuk mandi. (Mushannnaf Ma’mar bin Rasyid). Semoga Allah melindung kita semua. Amin. Wallahu a’lam bish- shawab.

Oleh : Ustadz Akhmad Sadzali, Lc.

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 58 Th. 4/ 1427 H/ 2006 M

Penyakit Kulit Saya, Karena Sihir?

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ustadz Junaidi yang dicintai Allah .

Saya seorang remaja muslimah (22 th) sejak usia 5 tahun hingga kini mempunyai penyakit kulit serius pada jari-jari tangan dan kaki. Sudah diobati berkali-kali belum sembuh, dari pengobatan dokter, mematuhi makanan yang dipantang, semua jenis salep yang murahan sampai yang mahal sudah saya coba. Jadi intinya saya telah banyak mengeluarkan dana untuk berobat, padahal dana tersebut saya dapatkan dengan susah payah. Pernah saya menolak pinangan perjaka karena saya kurang PD dengan penyakit yang saya alami.

Pada waktu kecil saya agak bandel, ada teman laki-laki saya yang jengkel ke saya, kemudian salah satu dari mereka mengucapkan mantera-mantera sambil menunjuk ke arah saya. Dari sini saya menyimpulkan bahwa sakit yang saya derita sekian lama ini adalah gangguan sihir atau jin.

Pertanyaan saya adalah: Apakah penyakit kulit bisa disebabkan oleh gangguan jin atau sihir?

Mohon do’a dan penjelasannya serta solusi dari ustadz, jazakallah.

Uswatun Hasanah, Lampung.

 

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saudari Uswatun Hasanah yang sabar, kami turut prihatin dengan kondisi saudari dan memohon kepada Allah yang Maha Penyembuh untuk menyembuhkan Anda.

Saudara dan saudariku pencinta Majalah Ghoib yang dicintai Allah, semua manusia tanpa terkecuali pernah merasakan sakit, baik sakit yang ringan, sedang ataupun berat. Kesemuanya merupakan bentuk ujian dari Allah kepada hamba- Nya walaupun penyakit-penyakit itu ada sebab dan musababnya. Di dalam al-Qur’an, Allah ta’ala telah menceritakan kepada kita tentang hamba- Nya yang sabar ketika menghadapi musibah sakit yang dideritanya yaitu kisah nabiyullah Ayyub ‘alaihissalam.

Allah berfirman, “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang maha penyayang di antara semua penyayang. Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan kami lipatgandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (al-Anbiya’: 83-84).

Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya mengatakan, “Ayub telah ditimpa bencana yang mengenai hartanya, anaknya dan badannya. Sebelumnya ia memiliki binatang ternak yang banyak, anak banyak, rumah banyak dan bagus- bagus, maka semuanya sirna. Dan akhirnya terkena pula penyakit kulit (lepra) di sekujur badannya. Tidak ada dari badannya yang tersisa kecuali hati dan lisannya yang ia pergunakan untuk berdzikir kepada Allah, sampai membuat jijik orang yang duduk dengannya hingga diasingkan di pinggiran desa.” (Tafsir Ibnu Katsir, juz 3 hal 198).

Dengan penuh kesabaran dan tawakkal kepada Allah nabi Ayub bertahun-tahun (ada yang menyebutkan 7 tahun dan ada juga yang mengatakan 18 tahun) menjalani semua cobaan yang menimpa dirinya. Sampai pada saatnya ia disembuhkan oleh Allah yang Maha Penyembuh.

Dalam ayat yang lain, penyebab penyakit kulit Nabi Ayyub lebih jelas diungkap, “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya: Sesungguhnya aku diganggu syetan dengan kepayahan dan siksaan.” (Shad: 41)

Jadi, walaupun tidak semua penyakit kulit seperti yang Anda alami dikarenakan sihir, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sihir pun bisa menyebabkan penyakit kulit, seperti kisah Nat Ayyub di atas. Apalagi Anda telah berusaha berobat secara medis, tetapi tidak kunjung sembuh.

Sedangkan cerita saudari tentang teman laki- laki yang membaca mantera, kita tidak bisa menvonis bahwa memang dia lah penyebab penyakit saudari sampai ada buktinya. Apalagi menurut cerita saudari bahwa penyakit kulit itu sudah ada sejak usia 5 tahun. Artinya, bisa jadi sebelum ketemu dengan laki-laki itu, penyakit kulit sudah ada.

Untuk lebih jelasnya, lakukanlah ruqyah syar’iyyah secara mandiri dengan banyak membaca al-Qur’an atau mendengarkan ruqyah melalui tape. Bisa juga anda bacakan ruqyah itu di air yang didekatkan ke mulut kemudian air itu diminum dan digunakan untuk mengusap yang sakit. Kami juga pernah meruqyah anak laki-laki yang menderita sakit kulit yang sudah lama. Alhamdulillah setelah diruqyah sakitnya disembuhkan oleh Allah ta’ala. Semoga Allah segera memberikan kesemubahan-Nya kepada saudari. Wallahu ‘alam.

 

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 20 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M 

Bisakah Ustadz Mendeteksi Pencuri dari Jauh

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Begini ya ustadz, saya dan beberapa kawan di kantor baru dapat musibah. Kami harus bertanggungjawab atas uang gaji karyawan yang hilang sebelum dibagikan, tugas saya waktu itu hanya memasukkan amplop-amplop yang berisi uang ke dalam brangkas, pada saat itu tanpa curiga saya langsung memasukkannya ke dalam brangkas tanpa saya hitung terlebih dahulu. Kemudian setelah brangkas dibuka ternyata jumlahnya berkurang. Jadi saya yang kena getahnya, karena seandainya uang itu hilang setelah dimasukkan berarti akan hilang semua atau ada bekasnya di brangkas tersebut. Saya ingin supaya ustadz meraba (menerawang) pencurinya dari jauh agar saya dapat mengetahuinya, apakah ustadz bisa melakukannya?

Ibnu Abdillah, Jakarta Utara.

 

Jawaban:

Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh

Saudara Ibnu yang semoga dirahmati Allah serta seluruh pembaca dan pecinta kami dimana saja berada. Kami turut merasakan keprihatinan yang sedang anda hadapi, tetaplah bersabar dan selalu bertawakkal kepada Allah serta jangan lupa terus menerus berdo’a kepadaNya.

Sangat banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang senada dengan hal ini, seperti : Masalah perselingkuhan, rizki yang seret, sulit jodoh, dagangan sepi, keterbelakangan mental, dll. Dari seabreg masalah-masalah yang disampaikan kepada kami, sebagian besar mereka menganggap praktek ruqyah yang diselenggarakan kami tidak berbeda dengan praktek paranormal atau dukun yang selalu menjanjikan kesuksesan atau keberhasilan yang instan dan dapat mengatasi semua penyakit dan semua persoalan. Padahal kita sebagai manusia sangatlah banyak kekurangannya dari sisi manapun, begitu juga kami yang mengenalkan terapi ruqyah kepada masyarakat ini. Manusia dengan keterbatasannya itu tidak mungkin melakukan sesuatu diluar yang telah Allah takdirkan kepadanya sehingga keluar dari fitrah kemanusiaannya. Ini kekhawatiran kita yang sudah ada sejak lama. Maka apabila diantara pembaca kami yang ingin berkonsultasi atau melakukan terapi ruqyah harus memahami bahwa terapi Ruqyah Syar’iyyah berbeda dan bertolak belakang dengan klenik atau perdukunan.

Ruqyah Syar’iyyah yang kita lakukan berlandaskan al-Qur’an dan sunnah Rasul yang memiliki misi untuk membersihkan kesyirikan yang banyak terjadi di masyarakat kita.

Dan perlu diketahui pula bahwa tidak semua persoalan yang diderita seseorang baik itu berupa sakit, kemiskinan, kesulitan mendapatkan pasangan hidup disebabkan oleh jin, sihir atau dikerjain orang lain. Karena banyak sekali diantara saudara-saudara kita yang salah dalam mencari solusi atas permasalahan keghoiban yang sedang mereka hadapi. Ditambah lagi ketika mencari jawaban atas permasalahan yang ia hadapi kepada dukun, biasanya yang sering dikatakan adalah: Oo, kamu kena dari penghuni tempat ini dan itu, kamu dikerjain oleh orang dekatmu dll.

Ingatlah, segala sesuatu yang menimpa seseorang adalah merupakan ketentuan (taqdir) Allah terhadap hamba-Nya. Allah berfirman, “Katakanlah: sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal.” (at-Taubah: 51).

Semakin jelas bagi kita bahwa apapun yang sedang dialami oleh seorang hamba yang beriman, senang atau susah, sehat atau sakit, kaya atau miskin dan seterusnya adalah taqdir yang harus diterima dengan lapang dada, namun jika ada yang belum sesuai dengan harapan kita, sebagai makhluk, manusia masih memiliki hak untuk berdoa dan berikhtiyar (usaha) yang diperbolehkan dalam syariat Islam, termasuk di dalamnya datang ke kantor Majalah Ghoib untuk ruqyah.

Berkaitan dengan pertanyaan di atas, apakah ustadz bisa menebak atau meraba pencuri uang gaji karyawan yang telah hilang? Ini sangat berbau perdukunan dan ramal meramal. Mengapa saya katakana demikian? Karena Rasulullah sendiri pernah dicandai oleh salah seorang shahabat beliau yang datang ke majlisnya seraya bertanya: Wahai Rasul apakah saya datang mengendarai unta atau kuda? Rasul menjawab: “Saya nabi dan bukan peramal,”

Seorang utusan Allah yang memiliki gelar imamul anbiya’ (imamnya para nabi) tidak mengetahui sesuatu yang ghoib yang tidak terlihat olehnya kecuali memang Allah memberi wahyu kepadanya. Rasul sangat manusiawi sekali. Maka beliau menolak permintaan untuk tebak menebak, dikarenakan hal itu biasa dilakukan oleh dukun.

Yang menjadi masalah, terkadang tebakan atau ramalan dukun itu benar sehingga kebanyakan orang awam tertipu oleh hal itu dan selalu menggantungkan urusannya dengan para dukun, na’udzubillah. Ketahuilah jika suatu saat tebakan dukun itu benar, maka itu adalah berita yang dicuri oleh syetan yang mencuri dengar dari langit kemudian membocorkannya kepada dukun tersebut. Jadi kebenaran itu suatu kebetulan belaka bahwa apa yang ia katakan sesuai dengan ilmu Allah. Tapi kenyataan kebetulan seperti itu terjadi sekali dalam seratus kali ucapannya, sehingga tingkat kebenaran dan kebohongannya adalah satu per seratus. Dengan demikian tingkat ketepatannya sangat lemah bahkan teramat jauh.

Di dalam al-Qur’an Allah telah menceritakan kisah Nabi Musa alaihissalam, yaitu tatkala terjadi perselisihan tentang siapa pembunuh salah seorang dari mereka. Allah berfirman, “Lalu Kami berfirman: pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu, demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti. (al-Baqarah: 73).

Pelajaran yang sangat berharga dari kisah yang diabadikan dalam Al-Quran tersebut adalah bahwa nabi Musa tidak mengetahui yang ghoib, seandainya dia mengetahui yang ghoib atau dia bisa mengetahui pembunuh dengan menebak dari jarak jauh tentu ia akan melakukannya dan tidak menunggu jawabannya dari Allah melalui wahyu- Nya.

Marilah kita semua berhati-hati dalam setiap aktifitas yang kita lakukan baik yang berkenaan dengan pekerjaan kita sehari-hari yang kasat mata ini apalagi yang ghoib dari kita, jangan sampai sudah kehilangan uang malah ketimpa dosa. Merugi dunia dan akherat. Wallahu ‘alam.

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 19 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Bagaimana Dzikir yang Sunnah?

Assalamu’alaikum

Ada beberapa masalah yang akan saya tanyakan kepada ustadz, dan sebelumnya saya haturkan banyak-banyak terima kasih.

Bagaimana metode dzikir yang ustadz Junaidi dan tim ruqyah lakukan, bisakah saya melakukannya?

Menurut edisi yang lalu bahwa karamah tidak bisa dipelajari apalagi di transfer atau didemonstrasikan berulangkali. Bagaimana dengan kejadian yang sering terjadi di kantor majalah ghoib, apakah termasuk karamah?

Wassalam

Zuhri. Ckr. Pdg

Jawaban 

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh, saudara Zuhri yang kami hormati serta segenap pembaca  yang mudah- mudahan selalu dalam lindungan Allah swt. Kami merasakan begitu tulus dan nampak sederhana dari pertanyaan saudara, namun hakikatnya bagi kami sangatlah penting dan perlu untuk disampaikan kepada khalayak umat, betapa masih banyak diantara saudara kita seiman dan seislam yang belum memahami amalan-amalan dzikir yang diajarkan oleh Rosulullah kepada kita sehingga sering kita jumpai di masyarakat tentang adanya dzikir-dzikir serta fadhilah-fadhilah (keutamaannya). Akan tetapi hal tersebut tidak ada dalilnya baik dari Al-Qur’an atau sunnah yang menganjurkannya.

Saudara Zuhri dan pembaca yang budiman, sesungguhnya dzikrullah itu membuat hidup semakin hidup dan yang lebih dari itu semua yaitu; ia dapat menyambungkan hati dengan Allah. Maka terpeliharalah ia dalam naungan keridhoan Allah dalam keadaan damai dan tentram. Seseorang yang selalu berdzikir kepada Allah baik dengan lisannya dan hatinya, dalam sepi atau keramaian pasti langkah-langkah hidupnya akan selalu mendapat pancaran cahaya Ilahi yang terang benderang tentu Allah juga akan melindunginya dari tipu daya syetan dan bisikannya.

Berdzikir secara umum sangat dianjurkan didalam islam, tidak ada seorangpun umat islam baik dari kalangan ulama’ ataupun awamnya yang menyangkal akan syariat berdzikir. Sangat banyak ayat-ayat al Qur’an dan hadits-hadits Nabi yang memerintahkan supaya kita memperbanyak dzikir serta keutamaan-keutamaannya. Didalam kitab Riyadussholihin Imam Nawawi menyebutkan sedikitnya tujuh ayat dan tigapuluh enam hadits tentang perintah untuk berdzikir. Diantara ayat- ayat tersebut adalah firman Allah:

فَادْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Al- Baqarah:152)

Dzikir dalam pengertian bahasa berarti banyak menyebut atau membaca wirid-wirid yang telah diajarkan dalam syara’, dari sisi inilah yang barangkali yang ditanyakan oleh saudara Zuhri. Karena secara umum menurut para ulama’ dzikir itu adalah semua amalan baik yang diniatkan semata-mata karena Allah a’ala (lillahi ta’ala) baik amalan lisan atau amalan anggota badan yang lainnya, seperti membaca al Qur’an, menuntut ilmu, shodaqoh, membantu orang miskin dan sebagainya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Said bin Jubair dan beberapa ulama’ lainnya bahwa fadhilah (keutamaan) dzikir tidak terbatas hanya pada tasbih, tahlil, tahmid, takbir, dan yang semisal dengan itu saja, tetapi setiap orang yang beramal karena Allah adalah orang yang berdzikir kepada-Nya (terjemah Al Adzkar hal 22).

Dengan demikian dzikir begitu juga do’a dalam syariat Islam sangatlah luas pembahasannya, karena dari bangun tidur sampai tidur kembali ada dzikir dan do’anya, dari masuk masjid sampai masuk kamar mandi ada bacaan dzikir maupun do’anya, jadi intinya seyogyanya setiap gerak gerik dan tarikan nafas kita selalu ingat Allah dalam kondisi senang atau sedih, suci ataupun berhadats.

Sebelum kita lanjutkan pada amalan yang dilakukan oleh team ruqyah, saya sebut disini team ruqyah bukan dimaksudkan untuk riya’ atau sum’ah, ini hanya semata- mata karena menjawab pertanyaan. Kita juga harus menyampaikan kebenaran yang kita yakini, jangan sampai kita meninggalkan kewajiban atau sunnah- sunnah Rasul karena takut riya. Karena meninggalkan amal karena manusia itu juga riya’.

Supaya tidak ada ‘diskriminasi’ atau ‘kultus’ pada penulis kitab atau penyusun wirid-wirid atau bacaan- bacaan dzikir tertentu, maka yang wajib kita perhatikan adalah keshohihan riwayat lafazd-lafazd dzikir tersebut dan tata caranya (adabnya). Apabila shohih maka mari kita amalkan namun apabila tidak shohih kita tinggalkan. Agar terhindar dari amalan bid’ah sebab amalan yang bid’ah tidak diterima oleh Allah. Rasulullah saw bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَاهَذَا مَاليْسَ مِنْهُ فَهُوَرَدٌ

“Barang siapa membuat suatu perkara baru pada urusan agama kami yang bukan termasuk darinya maka ia tertolak. (HR. Bukhori dan Muslim).

Jadi, dzikir yang kami pakai adalah dzikir-dzikir yang ada dalil shahihnya.

Selain masalah ittiba’ ini harus diperhatikan juga tentang keikhlasan dan keyakinan yang kuat akan kemanjuran apa yang kita baca, hal ini khususnya ketika meruqyah karena pengaruhnya akan berbeda satu orang dengan yang lainnya disebabkan kekuatan, keyakinan dan kemauan yang keras dari pengamalnya. Maka jika ada suatu obat yang tidak ada pengaruhnya pada suatu penyakit, hal itu karena disebabkan lemahnya keyakinan pelakunya atau karena tidak cocok memakai cara tersebut. Atau ada pengaruh lain yang lebih kuat sehingga dapat mempengaruhi kemanjuran obat tersebut. Dengan demikian setiap orang yang menggunakan obat menurut dosisnya, maka akan berpengaruh sesuai dosis yang telah diberikan. Sama halnya orang yang meruqyah jika ia telah membacakannya sesuai dosis yang ada serta keyakinannya kuat maka ruqyah tersebut akan berpengaruh sesuai dosis yang telah diberikan.

Sedangkan masalah ruqyah yang mampu mengobati berbagai kasus jin, itu bukan karamah tetapi itu doa biasa yang bisa dipelajari setiap muslim. Wallahu Alam.

Dijawab oleh Ust. Achmad Junaedi, Lc. M.Hi

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 16 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Jawaban Cepat Saji 4

SERING MENGIGAU, DICERAIKAN SUAMI

Saya seorang wanita yang sering mengigau dan mimpi aneh-aneh sewaktu tidur, karena terganggu kebiasaan saya itu, akhirnya suami menceraikan saya. Bagaimana solusinya ustadz untuk menghilangkan kebiasaan buruk tersebut?

(Akhawat, Karawang)

Bismillah wal hamdulillah, kami turut prihatin atas musibah ini, bersabarlah agar Allah merahmati anda. Mengigau atau mimpi buruk yang sering dialami oleh seseorang, memang termasuk gangguan jin (syetan). Anda bisa melakukan terapi ruqyah secara mandiri ataupun minta dibacakan muslimah yang lain. Rutinkanlah untuk membaca dzikir pagi dan sore, serta jangan lupa untuk berwudhu sebelum tidur, dan membaca al-Ikhlas, al-Falaq, an- Nas lalu tiupkan ke telapak tangan, kemudian usapkan ke sekujur tubuh anda. Dan bacalah ayat kursi agar Allah menjaga tidur anda. Kalau semua itu sudah anda lakukan, ternyata mimpi buruk masih menggangu tidur, maka meludahlah ke kiri tiga kali seraya membaca ta’awwudz. Lalu rubahlah posisi tidur anda, kalau perlu ambillah air wudhu kemudian shalat dua rekaat. Begitulah tips yang diberikan Rasulullah untuk mengatasi problem anda.

 

JIN SENANG TINGGAL DI RUANGAN KOSONG

Apakah jin senang tinggal di ruangan kosong yang jarang ditempati penghuninya?

(Abdullah, Balikpapan)

Bismillah wal hamdulillah, Jin yang muslim atau kafir memang suka menempati tempat-tempat yang kosong, atau tempat yang sunyi dan jarang dikunjungi manusia, atau juga tempat yang kotor terutama jin kafir. Dan banyak hadits yang menjelaskan hal itu. Sehingga kita disuruh untuk membaca doa ketika mau masuk toilet. Rumah yang berpenghuni pun dijadikan tempat tinggal mereka. Ketika penghuninya masuk dengan menyebut nama Allah, maka mereka kabur dan tidak akan tinggal atau bermalam di dalamnya. Begitulah Rasulullah menjelaskannya dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdillah.

 

SERING MERASA SAKIT KEPALA, TANGAN, KAKI DAN PERUT

Ustadz, saya sering merasa sakit kepala, tangan, kaki dan perut. Saya juga suka ngantuk. Tapi kadang- kadang tidak bisa tidur berhari-hari, bisakah diruqyah?

(Juju Jubaedah, Karawang)

Bismillah wal hamdulillah, semoga Allah cepat menyembuhkan penyakit Ibu Juju. Terapi ruqyah bisa dilakukan untuk segala jenis penyakit, karena hakikat penyembuh segala penyakit (fisik / non fisik) adalah Allah. Dan ruqyah yang kita lakukan tuju- annya adalah memohon kesembuhan dari Allah, dengan cara yang telah dicontohkan Rasulullah. Banyak kesaksian yang kita terima dari beberapa pasien yang merasakan sakit seperti yang dirasa Ibu, setelah diterapi di kantor majalah Ghoib dengan ruqyah, mereka bersyukur kepada Allah atas kesembuhannya, walaupun ada yang harus mengulang pengobatan beberapa kali. Kita juga menyarankan Ibu untuk berkonsultasi ke dokter, barang kali apa yang Ibu rasakan adalah gangguan medis. Semoga Ibu bersabar dan tidak salah dalam proses mencari kesembuhan.

 

BACAAN PADA SAAT HAID AGAR TIDAK DIGANGGU SYETAN

Bacaan apa saja yang bisa kita baca saat haid, agar kita tidak lalai dan mudah diganggu syetan?

(Ibu Azim, Villa Nusa Indah Bogor)

Bismillah wal hamdulillah, banyak dzikir-dzikir yang bisa dibaca oleh siapa saja, dalam kondisi suci maupun haid. Apalagi kalau bacaan tersebut sudah dihafal dan menjadi wirid harian, yang rutin kita baca setiap pagi dan sore atau saat mau tidur. Diantara bacaan itu adalah, ayat kursi, surat al-Ikhlas, al-Falaq, An-Nas yang dibaca setiap pagi dan sore atau menjelang tidur, dan bisa juga ditambah dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah. Serta doa-doa lain yang bersumber dari hadits-hadits yang shahih.

 

SERING TAKUT DAN CEMAS, APAKAH GANGGUAN JIN

Kalau hati tidak tenang, terus mengalami ketakutan dan kecemasan, apakah termasuk gangguan jin?

(Abdullah, Karawang)

Bismillah wal hamdulillah, kalau tidak tenangnya hati karena belum menyelesaikan tugas atau kewajiban, seperti shalat atau tugas dari pimpinan, itu adalah suatu yang wajar. Begitu juga kecemasan yang diakibatkan ketidak jelasan dari apa yang kita harapkan, atau hilangnya sesuatu yang kita cintai, itu juga perasaan yang lumrah. Tapi kalau ketidak tenangan, kecemasan dan ketakutan selalu meliputi hati kita di setiap saat, itulah bagian dari gangguan jin (syetan). Karena suasana hati yang seperti itu menyebabkan seseorang tergesa-gesa dalam menunaikan tugas, bahkan mengabaikan dan menelantarkannya. Baik tugas kita kepada Allah atau tugas kita terhadap sesama. Inilah misi jin dalam menimbulkan ketidak tenangan dan kecemasan. Maka perbanyaklah membaca Al-Qur’an dan dzikir-dzikir yang sudah dicontohkan Rasulullah, karena dengan dzikirlah hati akan menjadi tenang (QS. 13: 28).

 

MERUQYAH DENGAN MELIHAT FOTO

Bisakah meruqyah seseorang hanya dengan melihat fotonya?

(Hamba Allah, Cikarang)

Bismillah wal hamdulillah, kalau yang anda maksud dengan ruqyah disini berdoa, maka itu bisa saja kita lakukan, dengan adanya foto orang tersebut atau tidak ada. Tapi kalau yang anda maksud disini ruqyah pengobatan, maka adanya foto saja tidak berguna. Sebab lazimnya ruqyah itu berhadapan langsung, sehingga si peruqyah bisa memperdengarkan bacaan ruqyah di telinganya, serta tahu betul reaksi orang yang diruqyahnya saat mendengarnya. Dan juga mengetahui bagian mana yang dirasa sakit, urat mana yang harus dipijit, atau mendakwahi jin yang mengganggunya. Jadi orang yang minta diruqyah seyogyanya datang langsung ke orang yang akan meruqyahnya.

 

PENDAMPING SAAT RUQYAH

Perlukah kita didampingi seseorang saat melakukan ruqyah mandiri?

(Hamba Allah, Balikpapan)

Bismillah wal hamdulillah, kalau yang dimaksud ruqyah disini ruqyah penjagaan, maka tidak dibutuhkan pendamping saat melakukannya. Tapi kalau ruqyah pengobatan, lebih baiknya ada pendamping di sisi kita. Memang tidak semua orang yang diruqyah akan beraksi frontal (mengamuk). Hanya sebagai tindakan preventif saja, apabila jin menggerakkan anggota badan kita, atau akhirnya kita pingsan, dengan adanya pendamping berarti ada yang membantu atau memberitahu yang lainnya, bahwa kita lagi pingsan. Kalau ternyata gerakan kita tak terkontrol pun, dia bisa memegangi kita agar tidak merusak apa yang ada disekitar. Wallahu alam.

 

 

Dijawab oleh : Ustadz Hasan Bishri, Lc.

 

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 16 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Jawaban Cepat Saji 3

Bagaimana cara jin beribadah? Apakah sama dengan ibadah manusia?

(H. Junaidi, Cikopo, Banten)

Bismillah wal hamdulillah, ya… cara ibadah mereka sama dengan manusia, karena cara ibadah itu tauqifi atau telah ditentukan Allah dan disampaikan ke kita melalui Rasul-Nya. Kalau ingin ibadah kita diterima Allah, maka caranya harus sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah dan ikhlas dalam melakukannya. Nabi Muhammad Saw. diutus oleh Allah kepada manusia juga kepada komunitas jin, Allah berfirman, “Dan ketika kami hadapkan serombongan jin kepadamu (Muhammad) untuk mendengarkan al-Qur’an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya), lalu mereka berkata: diamlah kalian (untuk mendengarkannya). Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberikan peringatan.” (QS. al-Ahqaf: 29). Karena Rasul jin sama dengan Rasul manusia yaitu Rasulullah Muhammad, maka cara ibadah mereka- pun otomatis sama, kalau ada yang berlainan berarti ia telah menyimpang dari Syari’at Islam.

 

SURAT AL-JIN MELINDUNGI DARI JIN

Apakah membaca surat Al-Jin dapat melindungi diri dari gangguan jin?

(Hamba Allah, Tanggerang)

Bismillah wal hamdulillah, sesungguhnya semua ayat dan surat al-Qur’an kalau kita baca bisa melindungi diri kita dari gangguan jin, karena membaca al-Qur’an adalah dzikir. Termasuk membaca surat al-Jin. Tapi kita tidak boleh membacanya dengan cara dan ritual khusus, seperti puasa beberapa hari terlebih dahulu, mandi kembang, bacanya pada jam-jam khusus dengan jumlah bilangan tertentu. Atau hanya mengkhususkan diri baca surat al-Jin dan meninggalkan surat-surat yang lain. Bacalah seperti membaca surat-surat yang lain dan dengan adab yang wajar, seperti berwudhu telebih dahulu, menutup aurat, membacanya dengan tartil dan berusaha merenungi serta memahami makna bacaan lalu mengamalkan isinya.

 

SETIAP RUMAH ADA JINNYA

Apa benar, bahwa setiap rumah ada jinnya. Kalau penghuninya kafir, maka jinnya kafir. Kalau penghuninya muslim maka jinnya muslim?

(Hamba Allah, Tanjung Priok, Jakarta Utara)

Bismillah wal hamdulillah, memang setiap rumah ada jin yang tinggal di dalamnya. Ibnu Abid Dunya telah memberitahukan kepada kita hal tersebut dalam riwayat yang disampaikannya dari Yazid bin Yazid bin Jabir, dia berkata: “Di setiap rumah kaum muslimin ada jin yang tinggal di atapnya, bila makanan siang dihidangkan mereka turun dan bersantap siang dengan penghuni. Apabila makan malam dihidangkan, mereka juga turun dan bersantap malam dengan penghuni”. (Fathul bari: 6/345). Untuk mengusir keberadaan mereka bacalah dzikir dan do’a saat masuk rumah. Dan untuk menghindari keikutsertaan mereka dalam santapan makan, maka bacalah basmalah ketika hendak makan. Rasulullah bersabda, “Apabila seseorang masuk rumahnya, lalu. menyebut nama Allah pada saat masuk dan pada saat makan, maka syetan berkata (kepada kawan- kawannya): tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan malam buat kalian…” (HR. Muslim dari Jabir bin Abdillah). Adapun agama jin yang berada di rumah-rumah, tidak selalu sama dengan agama manusia yang menghuni rumah tersebut. Mungkin saja jin yang berada di rumah orang yang kafir itu agamanya muslim, atau sebaliknya jin yang tinggal dirumah orang muslim itu agamanya bukan Islam. walaupun ada juga jin yang muslim lebih suka tinggal di rumah orang muslim juga.

 

JIN DI RUMAH BISA DIUSIR?

Apakah jin yang ada di rumah itu bisa diusir?

(Hamba Allah, Pamulang)

Bismillah wal hamdulillah, jin pengganggu atau syetan yang ada di rumah bisa diusir, yaitu dengan membaca surat al-Baqarah dari awal sampai akhir. Sesuai sabda Rasulullah, “Sesungguhnya syetan akan pergi dan kabur dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat al-Baqarah”. (HR. Muslim, dari Abu Hurairah). Atau dengan memperbanyak baca al-Qur’an di rumah serta mengerjakan shalat- shalat sunah di dalam rumah. Dan penting juga diketahui serta diamalkan saat masuk rumah, yaitu membaca doa saat memasuki rumah serta membaca bismillah ketika menutup pintu dan jendela rumah.

 

DZIKIR BERTEMU NABI MUHAMMAD

Ada majlis dzikir, yang tujuannya bertemu Nabi Muhammad, bolehkah dzikir semacam itu Ustadz?

(Nur Amatullah, Palembang)

Bismillah wal hamdulillah, dzikir adalah amalan yang punya banyak keutamaan, selama dzikir itu Sesuai dengan ketentuan syari’at. Tapi kalau ada dzikir yang tujuannya bertemu dengan Rasulullah, itu adalah tujuan yang menyimpang yang tidak pernah dilakukan oleh para tabi’in atau para shahabat, maka dari itu tidak boleh dilaksanakan. Dan aktifitas seperti itu sangat rawan untuk mengundang campur tangan syetan, yang bisa saja mengaku-ngaku sebagai roh Rasulullah, kemudian memberikan wejangan atau amalan-amalan yang mengandung bid’ah. Sementara orang yang dzikir tadi tidak merasa kalau dirinya telah dipermainkan dan disesatkan oleh syetan. Karena Rasulullah sendiri tidak akan muncul kembali untuk memberikan bimbingan atau ajaran-ajaran baru yang tidak tercantum dalam al-Qur’an maupun as-Sunnah. Kalau kita ingin diakui sebagai umat Rasulullah yang sejati, maka ikutilah apa yang ada dalam al-Qur’an dan al-Hadits, termasuk dalam berdzikir. Sebaiknya anda membaca juga rubrik kesaksian Majalah Ghoib edisi 12.

 

ADAB MENEMPATI RUMAH KOSONG

Ustadz, apakah ada adab Islam untuk memasuki/ menempati rumah kosong?

(Titin agustin, PT. Mattel Indonesia, Cibitung)

Bismillah wal hamdulillah, benar memang hal itu ada adabnya. Jangankan masuk rumah baru atau masuk rumah lama dan tempat-tempat tinggal lainnya, masuk WC saja dalam agama Islam ada adabnya. Adapun adab masuk rumah baru adalah membaca basmalah, serta berdoa: Allahumma inni as-aluka khairal maulaji wa khairal makhraji, bismillahi walajna wa bismillahi kharajna wa ‘alallahi rabbina tawakkalna. Artinya: Ya Allah sesungguhnya saya mohon kepada-Mu kebaikan waktu masuk dan waktu keluar, dengan nama Allah kami masuk, dan dengan nama Allah kami keluar dan kepada Allah kami bertawakkal (HR. Abu Daud). Dan jangan lupa memperbanyak doa: A’udzu bi kalimatillahit tammati min syarri ma khalaq, yang artinya: Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna (Al-Qur’an) dari kejahatan yang telah Dia ciptakan (HR. Muslim). Kalau rumah yang dimaksud kosongnya sudah lama, maka lebih baiknya dibacakan surat al-Baqarah. Wallahu a’lam.

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 19 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

HUBUNGI ADMIN