Daun Teh, Sembuhkan Sakit Kepala

Anda pernah sakit kepala? Pasti membuat aktivitas Anda terganggu. Terlebih lagi, kalau sakit kepala tersebut datangnya berlangganan. Dari sekian banyak gangguan kesehatan, sakit kepala termasuk penyakit yang paling umum. Tapi penyembuhannya sering kurang tepat. Cuma mengandalkan obat, misalnya. Padahal, perlu penanganan dari sisi lain supaya nyeri kepala tidak mudah datang. Paling tidak, 90% dari seluruh populasi manusia pernah sekali dua kali merasakan sakit kepala. Kemungkinan besar Anda juga.

Dilihat dari intensitasnya, sakit kepala itu bergradasi, dari ringan sampai mengerikan, atau dari yang cuma bikin sewot hingga tak tertahankan. Rasa nyeri dapat terjadi di satu sisi saja, dapat pula meliputi seluruh bagian kepala. Frekuensi datangnya bisa sesekali atau saban hari. Lamanya ngendon berjam-jam, bahkan bisa berhari-hari. Terkadang rasa nyeri ini dibarengi dengan berbagai masalah lain seperti mual, muntah atau gangguan penglihatan, pendengaran, dan fungsi sensor. Bahkan dalam kasus berat disertai gangguan fungsi otot.

Yang kita rasakan ketika sakit kepala tak lain adalah rasa nyeri. Bagi tubuh, nyeri merupakan pertanda adanya ketidakberesan. Kalau sakit. kepalanya ringan dan cepat hilang, ketidakberesan itu mungkin ringan-ringan saja. Sebaliknya, kalau sakit kepala itu muncul berulang kali disertai rasa mual dan muntah, kita mesti waspada. Tidak tertutup kemungkinan, gejala tersebut mengindikasikan adanya tumor otak.

Sakit kepala merupakan gejala dari suatu penyakit. Gejala sakit kepala ini dapat disebabkan oleh banyak kelainan antara lain di daerah kepala: akibat benturan kepala, tumor otak dan sebagainya, daerah hidung: sinusitis dan sebagainya, daerah saluran nafas: flu berat dan lain-lain, penyakit infeksi: typhus dan sebagainya, gangguan pembuluh darah: migraine dan sebagainya. Stress berat, kedinginan dan lain-lain.

Penyebab keluhan sakit kepala memang tidak spesifik, bisa langsung berkaitan dengan sakit di bagian kepala bisa juga tidak, atau bahkan tidak berkaitan dengan kelainan medis. Secara global, keluhan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu sakit kepala primer yang penyebabnya tidak diketahui atau bisa juga berkaitan dengan masalah psikologi yang menimbulkan kelainan/kesakitan fisik (psikosomatis) dan sakit kepala sekunder disebabkan oleh kelainan medis seperti kelainan anatomi seperti pelebaran pembuluh darah di otak, hipertensi otak, tumor otak, gangguan otot- otot di leher, gangguan pada gigi dan rahang, dan lain-lain. Sakit kepala primer terjadi pada 90% kasus, sedangkan sekunder terjadi pada 10% kasus. Meski hanya 10% kasus, namun setiap sakit kepala mesti menyingkirkan penyebab medis tersebut.

Salah satu ikhtiar kita untuk menyembuhkan sakit kepala, adalah dengan mempergunakan tanaman obat, seperti daun teh, yang sering kita konsumsi untuk minuman penyegar di pagi hari.

Tanaman teh umumnya ditanam di perkebunan, dipanen secara manual, dan dapat tumbuh pada ketinggian 200- 2.300 m di atas permukaan laut. Teh berasal dari kawasan India bagian Utara dan Cina Selatan. Ada dua kelompok varietas teh yang terkenal, yaitu varietas ossomico yang berasal dari Assam dan varietas sinensis yang berasal dari Cina. Varietas assamica daunnya agak besar dengan ujung yang runcing, sedangkan varietas sinensis daunnya lebih kecil dan ujungnya agak tumpul. Pohon kecil, karena seringnya pemangkasan maka tampak seperti perdu. Bila tidak dipangkas, akan tumbuh kecil ramping setinggi 5-10 m, dengan bentuk tajuk seperti kerucut. Batang tegak, berkayu, bercabang cabang, ujung ranting dan daun muda berambut halus. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, helai daun kaku seperti kulit tipis, bentuknya elips memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi halus, pertulangan menyirip, panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm, warnanya hijau, permukaan mengilap. Bunga di ketiak daun tunggal atau beberapa bunga bergabung menjadi satu, berkelamin dua, garis tengah 3-4 cm, warnanya putih cerah dengan kepala sari berwarna kuning, harum. Buahnya buah kotak, berdinding tebal, pecah menurut ruang, masih muda hijau setelah tua cokelat kehitaman. Biji keras. 13. Pucuk dan daun muda digunakan untuk pembuatan minuman teh. Perbanyakan dengan biji, setek, sambungan atau cangkokan.

Penyakit yang dapat diobati:  Sakit kepala, diare, penyubur dan menghitamkan rambut, kolesterol dan trigliserida darah tinggi, infeksi saluran cena, kencing manis (diabetes melitus), mengurangi karang gigi.

Bagian yang dipergunakan adalah daunnya. Untuk mengobati sakit kepala, dapat digunakan ramuan teh sebagai berikut:

Air teh kental 3/4 cangkir, diberi air jeruk nipis sebanyak 1 sendok teh dan madu 1 sendok makan. Aduk sampai merata, lalu diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari..
Ghoib, Edisi No. 35 Th. 2/ 1426 H/ 2005 M

Pare “Si Pahit” Pemberantas Cacingan pada Anak

Pare banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, bisa juga dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan pada pagar untuk diambil buahnya. Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Tanaman dalam setahun, merambat atau memanjat dengan alat pembelit atau sulur berbentuk spiral, banyak bercabang, berbau tidak enak. Batang berusuk lima, panjang 2-5 m, yang muda berambut rapat. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5,3 cm, letak berseling, bentuknya bulat panjang, dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-7, pangkal berbentuk jantung, warnanya hijau tua. Taju bergigi kasar sampai berlekuk menyirip. Bunga tunggal, berkelamin dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, berwarna kuning. Buah bulat memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan, panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit. Warna buah hijau, bila masak menjadi oranye yang pecah dengan 3 katup. Biji banyak, coklat kekuningan, bentuknya pipih memanjang, keras.

Daun dan buahnya yang masih muda dimakan sebagai lalab mentah atau setelah dikukus terlebih dahulu, dimasak sebagai sayuran, tumis, sambal goreng, gado-gado, dan sebagainya. Tanaman ini juga dapat digunakan untuk membunuh serangga. Penyakit Yang Dapat Diobati antara lain: Batuk, radang tenggorokan, sakit mata merah, demam, malaria, menambah nafsu makan, kencing manis, rhematik, sariawan, bisul, abses, sakit lever, sembelit, serta cacingan terutama pada anak-anak.

Cacing, selain merebut jatah makanan dan zat gizi dalam usus sehingga membuat anak kurang gizi dan prestasi belajar rendah, ternyata bisa mengganggu paru dan saluran empedu, memicu radang usus buntu, dan menyumbat usus. Pada umumnya penderita infeksi cacing atau cacingan adalah anak-anak. Hal itu karena cacing kebanyakan ditularkan lewat tanah. Akibatnya anak yang hidup di lingkungan dengan sanitasi buruk dan kebersihan pribadi yang kurang baik sangat rentan tertular cacing. Cacingan yang sering diderita anak-anak biasa disebabkan oleh cacing-cacing ascaris dan parasit lainnya yang bergerombol di usus dan menyebabkan kekurangan gizi pada anak-anak.

Menurut dr. Is Suhariah Ismid dari Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Ada banyak jenis cacing yang sering menyebabkan anak menderita cacingan. Antara lain, cacing gelang yang panjangnya 20-30 cm hidup di rongga usus halus, Cacing ini mengkonsumsi makanan yang telah dicerna di usus halus, sehingga anak menjadi kurang gizi. “Akibatnya, anak menjadi lesu, kurang nafsu makan, apatis, susah belajar, dan angka raport kurang memuaskan,” ujar Suhariah.

Sebelum tiba di usus, larva cacing gelang melewati paru. Di paru, larva menyebabkan pendarahan ringan dan peradangan, sehingga timbul batuk dan sesak napas. Sementara di usus, cacing menyebabkan mual, muntah, sakit perut, dan diare. Jika tersesat ke usus buntu, cacing menyebabkan radang (apendisitis). Kalau tersesat ke saluran empedu bisa menyebabkan sakit kuning. Sedang bila cacing di usus terlalu banyak, akan menyumbat dan penderita perlu dioperasi.

Kemudian Cacing cambuk yang berukuran 4- 5 cm hidup di usus besar. Kepala dan sebagian badan masuk ke selaput lendir usus, menyebabkan luka-luka kecil dan pendarahan. Infeksi ringan menyebabkan radang usus ringan. Sedang infeksi berat bisa menimbulkan disentri (buang air besar disertai darah, lendir, dan rasa sakit di sekitar dubur), diare menahun, dan bagian ujung usus keluar dari dubur.

Ada lagi cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale) hidup di usus halus. Cacing berukuran pendek ini (1-2 cm) bergigi runcing. Cacing ini mengisap darah dan melukai selaput lendir usus. Luka makin banyak jika cacing jantan berpindah-pindah tempat mencari pasangan. Luka yang ditinggalkan terus berdarah, karena cacing mengeluarkan zat pencegah pembekuan darah. Akibatnya, penderita mengalami anemia (kurang darah). Umumnya penderita infeksi cacing tambang adalah orang dewasa. Namun, didapati pula pada anak sekolah.

Dan yang paling kecil adalah cacing keremi. Panjangnya 0,5-1 cm, hidup di usus besar. Berbeda dengan cacing lain, keremi tidak ditularkan lewat tanah, melainkan langsung dari manusia ke manusia. Cacing betina meletakkan banyak telur di sekitar dubur. Hal ini menyebabkan gatal luar biasa, membuat anak sulit tidur, sering menggaruk dubur, dan menular ke orang di sekitarnya.

Ada beberapa cara untuk tindakan pencegahan terkena infeksi cacing atau cacingan: Mandikan anak-anak dan bayi setiap hari. Cuci dengan sabun dan air atau bersihkan dari hama, buah- buahan serta sayur-sayuran yang dimakan mentah. Gunting kuku. Ajari anak-anak atau siapa pun supaya menggunakan sandal atau sepatu, terutama bila berjalan di tanah. Ajari anak-anak supaya tidak memasukkan jari ke dalam mulut. Pelihara kebersihan lingkungan. Pelihara kebersihan dalam rumah serta ajarkan anak-anak menggunakan WC secara benar.

Sebenarnya infeksi cacing atau cacingan bisa dihindarkan dengan cara sangat sederhana, yaitu memutus rantai penularan cacing. Antara lain, membangun jamban yang saniter (terjamin kebersihan dan tidak mencemari lingkungan), mencuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan, membersihkan kuku dari kotoran, serta memakai alas kaki jika berjalan di tanah. Untuk pencegahan infeksi cacing bisa juga dengan menggunakan tanaman obat seperti Pare yang banyak kita jumpai di pasar tradisional. Ada dua cara yang biasa digunakan: yang pertama, ambil  daun segar sebanyak 7g, diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus sebelum makan pagi, Yang kedua, Ambil dua sampai tiga biji pare. Giling sampai halus, aduk dengan sedikit air masak. Minum, disusul dengan minum air hangat. Ramuan ini biasanya untuk pengobatan infeksi cacing gelang. Dari berbagai sumber

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 32 Th. 2/ 1425 H/ 2005 M

Putri Malu Membuat Tidur Anda Semakin Nyaman

Putri malu, (Mimosa pudica), tumbuh di  pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur di tanah, kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu dan berduri. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada yang warna kemerah merahan). Bila daun disentuh akan menutup (sensitif plant). Bunga bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkal. Tumbuhan ini mempunyai nama lokal, Putri malu, si kejut, rebah bangun, akan kaget, dan Han xiu cao (China). Penyakit Yang Dapat Diobati: Bronkhitis, Panas tinggi, Herpes, Reumatik, Cacingan. Untuk pemakaian luar, bemanfaat untuk mengatasi: Luka, radang kulit bernanah (piodermi), herpes. Caranya, Tanaman segar dilumatkan, ditempelkan di tempat yang sakit.

Putri malu mempunyai sifat kimiawi dan efek : Manis, astringen, agak dingin. Penenang (tranquiliser), sedative, peluruh dahak (expectorant), anti batuk (antitusive), penurun panas (antipiretic), anti radang (anti inflammatory), peluruh air seni (diuretic). Sementara kandungan kimianya adalah: Mimosine. Tidak dianjurkan dipakai oleh wanita hamil. Selain gangguan penyakit-penyakit tersebut, tumbuhan putri malu juga sering dipakai sebagai tanaman obat alternatif, dalam menyembuhkan penderita insomnia atau susah tidur.

Menurut Prof.H. M. Hembing Wijayakusuma. Penyakit insomnia (susah tidur) bukan ditentukan dari berapa lama waktu tidur, melainkan lebih pada kualitas tidur, yaitu apakah kita benar-benar bisa beristirahat saat tidur. Sebenarnya orang dewasa hanya perlu tidur 6-8 jam sehari, sedangkan pada anak-anak harus lebih dari 6-8 jam sehari. Setiap orang sekali waktu pasti pernah mengalami susah tidur. Namun, akan menjadi masalah bila terjadi setiap malam selama 3 minggu secara berturut-turut. Seseorang baru dikatakan menderita insomnia bila ia mengalami kesulitan tidur nyenyak, sering terbangun di malam hari, sering bangun terlalu pagi dan susah untuk tidur kembali, rasa kantuk atau lelah disiang hari.

Kurang tidur juga dapat melemahkan sistem pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit, terutama virus. Kurang tidur ataupun sedikit tidur akan menurunkan respon kekebalan tubuh. Kondisi ini menyebabkan ketahanan tubuh kita terhadap kuman penyakit seperti virus, bakteri dan lain-lain akan menurun drastis. Daya tahan tubuh yang lemah membuat kita mudah terserang penyakit. Penyakit seperti flu dan infeksi saluran nafas biasanya akan menyerang pertama kali. Penyebab insomnia bermacam-macam. Bagi penderita insomnia untuk mengobatinya carilah sebabnya terlebih dahulu mengapa terjadi insomnia. Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang sering terbangun saat sedang tidur (insomnia) adalah: Pergi tidur dalam keadaan perut kosong, atau bahkan perut penuh dengan makanan yang susah untuk dicerna. Karena adanya gangguan penyakit lain, seperti: rematik, flu, sakit gigi, operasi, patah tulang, dan lain-lain. Tekanan emosi yang hebat dalam pekerjaan dan himpitan ekonomi yang menjadi salah satu penyebab terjadinya stres. Terlalu bersemangat dan terlalu lelah dalam berkerja juga bisa mengakibatkan tidur tidak nyaman atau sulit tidur. Pertambahaan usia. Perubahan waktu tidur atau karena jadwal kerja bergilir (tidak menentu).

Gejala yang sering dirasakan oleh penderita insomnia adalah: selalu mengalami kurang tidur (kurang istirahat). Merasakan perasaan gelisah dan mudah marah. Lelah, lesu, malas dan ngantuk pada waktu selesai makan siang.

Otak juga tidak bisa berfikir dengan jernih karena terlampau lelah.

Jangan gunakan obat tidur dalam jangka waktu yang panjang karena obat tidur mempunyai efek samping yang berbahaya jika digunakan terlalu sering. Efek sampingnya mulai dari yang ringan seperti pusing, mengantuk di siang hari, sampai yang berat seperti lambat bereaksi, inkoordinasi (tidak dapat berkoordinasi), gangguan mental, gangguan pikiran, dan bahkan depresi.

Sementara itu menurut Drs. Hartono Hdw., seorang apoteker, ada tiga jenis insomnia, yakni insomnia sementara, insomnia jangka pendek, dan insomnia kronis. Pada insomnia sementara, gangguan tidur hanya beberapa malam saja. Insomnia jangka pendek karena stres mendadak. Yang lebih berat dan lebih sulit diobati adalah insomnia kronis. Selain faktor depresi atau psikologis, bisa juga karena pengaruh minuman keras atau minuman yang banyak mengandung kafein, penyakit, pengaruh penggunaan obat tidur atau penenang dalam jangka lama, obat penurun tekanan darah tinggi golongan betablocker seperti atenolol, nadolol, propanolol, dan sebagainya.

Para ahli gizi memberi saran agar penderita insomnia sehari-hari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung tembaga (2 mg), zat besi (10-15 mg), serta magnesium (400 mg). Namun penderita gangguan jantung atau ginjal sebaiknya berkonsultasi ke dokter lebih dulu.

Bila kita termasuk orang yang bermasalah dengan aktivitas tidur, maka kita akan menjadi orang yang tidak produktif. Ibadah menjadi kurang maksimal. Suasana hati dan pikiran semrawut, sehingga tugas-tugas yang kita emban, tidak dapat ditangani dengan baik. Mengkonsumsi obat tidur bukanlah jalan keluar yang baik. Harus ada cara lain untuk mengatasi hal tersebut.

Salah satunya adalah dengan menggunakan tanaman obat, seperti daun putri malu yang banyak kita temui di sekitar rumah kita. Resep- resep yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: Pertama, Daun mimosa pudica (Putri malu) 30-60 gr., direbus lalu Minum. Kedua, beberapa campuran tanaman obat, seperti: Mimosa pudica (si kejut) 15 gr. Vemonia cinerea (sawi langit) 15 gr, oxalis repens (calincing) 30 gr., semuanya direbus..

 

 

Ghoib, Edisi No. 31 Th. 2/ 1425 H/ 2005 M

Terapi Rendam Garam

GaramGaram yang sering digunakan dalam makanan biasa disebut garam dapur. Secara saintifiknya ia dikenali sebagai natrium klorida. Garam telah digunakan oleh manusia sejak dahulu kala, terutama untuk mengawetkan makanan. Oleh kerana sudah terbiasa dengan garam, makanan akan terasa hambar apabila terasa kurang asin.

Dalam haditsnya, Rasulullah SAW. pernah bersabda, “Bumbu yang paling pokok pada makanan atau lauk adalah garam.” (HR. Ibnu Majah).

Tubuh manusia sangat memerlukan garam karena ia mengandung natrium, yang berfungsi mengganti zat makanan lama dengan zat makanan baru. Kelancaran penukaran zat makanan bergantung kepada kadar natrium dalam darah yang beredar ke seluruh tubuh dengan menumpang pada sel darah merah. Bila kekurangan natrium, maka sel darah merah akan mengkerut. Tapi bila kelebihan natrium, maka sel darah akan mengembang sehingga bisa melukai pembuluh darah itu sendiri. Jadi kandungan natrium dalam darah haruslah seimbang.

Tubuh manusia hanya memerlukan sekitar dua gram atau setengah sendok teh garam dalam sehari. Apabila berlebihan, akan menyebabkan tekanan darah tinggi, mempercepat osteoporosis pada  wanita, menimbulkan gangguan pada sel tubuh, bahkan dapat mematikan fungsi sel. Umumnya kita mengkonsumsi garam 5-6 gram sehari, lebih-lebih kalau kita makan lauk seperti telur asin atau ikan asin, maka kadar garam perlu dikurangi.

Garam sebagai Obat

Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah menyitir sebuah riwayat yang berasal dari Abdullah bin Umar bin Khatthab, bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menurunkan empat macam keberkahan dari langit ke bumi; besi, api, air dan garam.” (Kitab Thibbun Nabawi: 310).

Selanjutnya Imam Ibnul Qayyim rnenambahkan, “Garam sangat diperlukan tubuh manusia dan merupakan unsur utama dalam makanan. Banyak benda yang kita pakai memerlukan garam dalam perawatannya. Seperti emas dan perak. Garam mengandung zat yang bisa menjadikan emas semakin nampak warna kuningnya, dan perak semakin kinclong warna putihnya. Bisa juga untuk memutihkan gigi, menguatkan gusi, menetralisir bahaya racun, mencegah menjalarnya luka atau borok, serta banyak manfaat lainnya.” (Lihat Kitab Thibbun Nabawi: 310).

Seorang muslim yang dinobatkan dunia sebagai pakat dan pelopor ilmu kedokteran, Ibnu Sina, berkata, “Garam berfungsi untuk menetralisir racun yang ada akibat sengatan Kalajengking (binatang berbisa lainnya). Karena dalam garam ada zat yang bisa menyedot dan menetralisir racun. Racun akibat sengatan Kalajengking mengandung unsur panas. Maka dari itu Rasulullah memadukan antara air yang dingin dengan garam yang bisa meneralisir. Dan ini merupakan pelajaran bagi kita, bahwa pengobatan penyakit yang diakibatkan racun adalah dengan mendinginkan dan mentralisirnya.” (Kitab Faidhul Qadir: 5/270).

Obat Garam dalam Tinjauan lslam

Setelah kita mengetahui bahwa garam itu sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, marilah kita membuka kembali referensi utama kita setelah al-Qur’an, yaitu as-Sunnah. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW. menganjurkan kita untuk menggabungkan antara pengobatan Ilahi dengan Alami yang telah disediakan Allah dimuka bumi ini. Misalnya, hadits berikut, “Hendaklah kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan al-Qur’an.” (HR. Hakim dan dishahihkannya).

Lalu bagaimana dengan garam? Benarkah Rasulullah pernah menjadikan garam sebagai obat? Berikut ini ada beberapa hadits yang menjelaskan hal itu. Ternyata Rasulullah pernah menjadikan garam sebagai obat ditambah bacaan ruqyah syar’iyyah. Beliau menggabungkan unsur Alamiyyah dengan unsur Ilahiyyah dalam mencari kesembuhan sakit yang pernah dialaminya.

Rasulullah Mengusap dengan Air Garam

Bagaimana metode yang pernah dilakukan Rasulullah saat menjadikan garam sebagai media pengobatan Riwayat berikut ini memberitahukan kepada kita bahwa beliau pernah melakukan beberapa cara dalam menerapi dirinya dengan memadukan antara garam dan ruqyah syar’iyyah.

Pertama adalah mengusap luka dengan air garam seraya membaca bacaan ruqyah syar’iyyah. Ali bin Abi Thalib berkata, “Ketika Rasulullah sedang shalat, beliau disengat Kalajengking. Setelah beliau selesai shalat, beliau bersabda, ‘Semoga Allah melaknat Kalajengking yang tidak membiarkan orang yang sedang shalat atau yang lainnya.’ Lalu beliau mengambil sewadah air dan garam. Kemudian beliau usap bagian anggota badan yang disengat Kalajengking, seraya membaca surat al-Kafirun, al-Falaq dan anNas.” (HR. Thabrani dan dishahihkan Syekh al-Albani dalam Kitab as-Silsilah, no. 548. Imam al-Haitsami mengatakan: ‘Sanad haditsnya hasan (baik)’. Lihat Kitab Majma’uz Zawaid: 5/111).

Rasulullah Mengguyur dengan Air Garam

Metode yang kedua adalah dengan mengguyur luka atau bagian tubuh yang sakit dengan air yang telah bercampur garam, seraya membaca bacaan ruqyah syar’ iyyah. Sebagaimana yang disampaikan Imam al-Baihaqi dalam riwayat berikut.

Ali bin Abi Thalib berkata, “Pada suatu malam, ketika Rasulullah sedang shalat, saat beliau meletakkan tangannya di atas tanah (sedang sujud), ada Kalajengking yang menyengatnya. Kemudian beliau mengambil sandal (terompahnya), lalu membunuhnya. Setelah selesai, beliau bersabda, ‘Semoga Allah melaknat Kalajengking yang tidak membiarkan orang yang sedang shalat atau yang lainnya, juga tidak pandang nabi atau lainnya.’ Lalu beliau mengambil sewadah air dan garam, dan mencampurkannya di wadah (baskom). Kemudian beliau mengguyurkannya ke tangan yang disengat Kalajengking, dan mengusapnya seraya membaca surat al-Falaq dan an-Nas.” (HR. al-Baihaqi dan Ibnu Abi Syaibah).

Rasulullah Merendam dengan Air Garam

Metode yang terakhir yang pernah dilakukan Rasulullah dalam terapi garam adalah merendam bagian yang luka dalam larutan air garam seraya membaca bacaan ruqyah syar’iyyah. Cara ini diinformasikan oleh Imam al-Baihaqi juga dari riwayat shahabat Abdullah bin Mas’ud.

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Ketika Rasulullah sedang sujud dalam shalatnya, jari beliau disengat Kalajengking. Setelah selesai shalat, beliau bersabda,’Semoga Allah melaknat Kalajengking yang tidak memandang nabi atau selainnya.’ Lalu beliau mengambil wadah (ember) yang berisi air dan garam. Kemudian beliau meletakkan bagian tangan yang rersengat Kalajengking dalam larutan air dan garam (merendamnya), seraya membaca surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas, sampai beliau merasa tenang (rilek).” (HR. al-Baihaqi dan Imam al-Haitsami menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan).

Berkaitan dengan riwayat tersebut, Imam Abdur Rauf al-Manawi berkata, “Dalam riwayat itu Rasulullah telah memadukan antara obat yang bersifat alami dengan obat yang bersifat Ilahi. Sedangkan surat al-Ikhlas yang beliau baca, mengandung kesempurnaan tauhid, dari sisi pengetahuan dan keyakinan. Adapun surat al-Mu’awwidzatain (al-Falaq dan al-Ikhlash) mengandung permohonan perlindungan dari segala hal yang tidak disukai, secara global dan terinci. Dan garam yang beliau gunakan, merupakan materi yang sangat bermanfaat untuk menetralisir racun.” (Kitab Faidhul Qodir: 5/27O).

Subhanalloh wal HamduLillah, segala puji bagi Allah yang telah menyediakan segala sesuatu yang bermanfaat dan dibutuhkan manusia. Dan Maha Suci Allah yang telah memberikan kesembuhan kepada hamba-hambaNya yang menderita sakit, dan berobat sesuai dengan apa yang dianjurkan rasulNya. Semua itu merupakan bukti kebesaran Allah, dan bagian dari kesempurnaan Islam dan kelengkapan metode pengobatan yang diaiarkan Rasulullah sebagai dokter terbaik.

Maka dari itu, tidak ada alasan lagi bagi kita untuk meninggalkan sunnah Rasulullah, apalagi mencampakkannya. Lalu beralih ke cara perdukunan dan melibatkan kekuatan syetan. Karena cara pengobatan seperti itu telah diharamkan Islam. “Sesungguhnya Allah telah menciptakan penyakit dan juga obatnya. Maka berobatlah kalian, tapi jangan berobat dengan yang haram.” Begitulah Rasulullah menegaskan dalam hadits shahih riwayat Imam at-Thabrani.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Perbandingan Struktur Kristal pada Tiga Macam Garam

GaramInilah hasil penelitian yang membuktikan bahwa kandungan kristal garam gunung berbeda dengan garam lainnya. Garam gunung mengandung energy besar untuk membangkitkan tenaga dalam badan, dan menggiatkan kinerja sistem saraf kita.

Struktur Jalinan Kristal Garam Gunung

Struktur Kristal yang seimbang pada garam gunung menunjukkan jalinan yang baik, tiada bayangan atau bagian kasar. Kristal tidak terpisah dari jejak unsur mineral (84), tetapi saling bersambung dan berkait. lni menandakan bahwa kandungan tenaga dalam bentuk mineral adalah seimbang dan mudah diproses oleh badan kita.

Struktur Jalinan Kristal Garam Biasa

Struktur Kristal garam biasa tampak terpisah antara satu sama lain, dan terlihat mati. Untuk memproses kristal ini, tubuh harus mengorbankan sejumlah tenaga yang banyak, dan tenaga yang dihasilkan minim, akhirnya tubuh kita jadi lemah,

Struktur Jalinan Kristal Garam Laut

Struktur Kristal garam laut ini tidak mengikut susunan, terpisah dan terputus dengan unsur yang ada di sekelilingnya, Makanya, tubuh kita tidak dapat menyerap mineral yang terkandung secara  maksimal. Meskipun kandungan mineralnya banyak. Kecuali jika tubuh kita menggunakan energi besar. Tapi energy yang dikeluarkan tidak akan sebanding dengan energi yang didapatkan, alias besar pengeluaran daripada penghasilan.

Kesimpulan: Gambar pertama adalah struktur garam Himalaya pada skala pembesaran 50x. Gambar kedua menunjukkan struktur kristal garam biasa yang mati. Sehingga kalau dikonsumsi melebihi ambang batas, justru akan menghasilkan racun dalam tubuh. Sebab itulah, para dokter menyuruh kita untuk mengurangi konsumsi garam saat berdiet atau saat kita mengidap penyakit tertentu. Gambar ketiga adalah garam laut pada skala pembesaran 50x.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Keistimewaan Garam Himalaya

Garam Gunung yang kita maksud di sini adalah yang berasal dari sumber alam asli yaitu dari gunung Himalaya, di sebuah kawasan yang bernama, Karakoram di Timur Negara Pakistan. Garam Gunung telah ada sejak jutaan tahun yang lalu, dan merupakan sumber yang bersih sehingga, garamnya bebas dari segala macam pencemaran.

Kristal Garam Gunung kaya dengan tenaga bio (bio energy) pada getaran 8.7 hertz. la diperoleh secara manual, tanpa menggunakan bahan ledakan atau letupan agar kualitas bio fizikalnya tetap terjaga, Mineral dan zat galian yang terdapat dalam Kristal Garam Gunung berhentuk “Collodial / lonic” sehingga memudahkan mineral dan elemen ini untuk diserap oleh sel-sel tubuh kita.

Kandungan Garam Gunung

Garam gunung yang 100% asli mengandung 84 “natural” elemen yang diperlukan oleh tubuh badan manusia: hydrogen, lithium, beryllium, boron, carbon, nitrogen, oxygen, fluoride, sodium, magnesium, aluminum, silicum, phosphorus, sulfur, chloride, calcium, scandium, titanium, vanadium, chromium, manganese, iron, cobalt, nickel, copper, zinc, gallium, germanium, arseinic, selenium, bromine, rubidium, strontium, yttrium, zirconium, niobium, molybdenum, ruthenium, rhodium, silver, palladium, cadmium, indium, tin, antimony, tellurium, iodine, cesium, barium, Ianthanum, cerium, praseodymium, samarium, europium, gadolinium, terbium, dysprasium, holmium, erbium, thulium, ytterbium, lutetium, hafnium, tantalum, fungsten, rhenium. Osmium, iridium, platinum, gold, mercury, thallium, Iead, bismuth, polonium, astatine, francium, radium, actinium, thorium, protractium, uranium, neptunium and plutonium.

Manfaat Kristal Garam Gunung:

  • Menyeimbangkan tekanan darah
  • Menguarai gumpalan sel-sel darah merah
  • Meningkatan kandungan oksigen dalam tubuh
  • Melancarkan arteri (saluran) darah
  • Melarutkan pengendapan kalsium dalam darah
  • Menambtah zat mineral berbentuk ionik yang seimbang
  • Menyelaraskan kelancaran kinerja system sarat
  • Menambah elemen-elemen yang diperlukan dalam pembentukan berbagai cairan dalam tubuh saperti hormon, enzim, “co factor” dll
  • Membantu pembaruan sel-sel yang rusak
  • Mengikis radikat-radikal bebas dalam tubuh
  • Membantu pergerakan otot-otot usus
  • Mensinergikan sistem metabolisme agar lebih sempuma
  • Menyelaraskan keseimbangan mineral yang diperlukan tubuh
  • Membantu penyerapan vitamin dengan lebih sempurna
  • Mengimbangi factor Ph.
  • Bisa membantu dalam penyembuhan penyakit kulit
  • Membantu menguatkan tenaga batin

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

HUBUNGI ADMIN