Garam ‘Penabur Cinta’

Dunia memang sudah semakin gila. Segala cara dipakai para dukun untuk membohongi para pasiennya. Kali ini, garamlah menjadi medianya. Seorang gadis (26) yang berprofesi sebagai konsultan pendidikan, membagi pengalamannya kepada Majalah Ghoib, setelah ia berhasil keluar dari jerat-jerat dukun yang membuatnya sengsara. Lewat saluran telepon, ia menceritakan kisahnya.

AWAL TAHUN 2006, saya bersilaturahim ke rumah saudara di Jawa Tengah bersama teman-teman sekantor. Tidak jauh dari rumah yang kami kunjungi, ada seorang dukun yang banyak dikunjungi orang untuk berobat. Awalnya saya tidak tahu bahwa di situ ada praktik perdukunan. Pertama kali melihat rumahnya, saya merasakan ada perbedaan suasana. Hiasan- hiasan rumahnya berbetuk peninggalan kraton Jogja tempo doeloe. Di dalamnya, ada sebuah ruangan yang tidak bisa dimasuki oleh orang sembarangan, kecuali pasien khusus si dukun. Saya merasakan nuansa tidak nyaman, sangat mistis.

Oleh teman-teman, saya dipaksa ke sana untuk berkonsultasi. “Kamu kan belum dapat jodoh, ayo kita usaha ke sana! ” kata mereka membujuk. Sebetulnya, sudah ada beberapa orang laki-laki yang mencoba melamar saya. Anehnya, saya selalu merasakan ketakutan tak berasalan setiap kali ada yang mencoba melamar. Ketakutan tersebut sampai sekarang tidak bisa saya jelaskan kepada siapa pun. Hanya dinding- dinding kamar rumah, yang dapat mengerti perasaan saya.

Sebenarnya saya malas untuk menemui dukun itu. Namun, teman-teman terus saja memaksa. Akhirnya saya duduk dan menemui dukun tersebut bersama teman-teman lainnya. Dukun itu memberikan beberapa buah jimat, lengkap dengan ritual yang harus saya jalankan. Awalnya hati saya terus memberontak Sampai akhirnya saya terpana, ketika dukun itu menyuruh saya untuk mandi tengah malam dan langsung shalat tahajud agar aura saya terbuka. Dalam hati ini saya bergumam, ini pasti betul, kaena menyuruh saya shalat tahajud.

Dalam rombongan kami, sebenarnya ada seseorang yang mengerti agama. Bahkan ia sering memberikan nasehat kepada kami tentang kemusyrikan. Anehnya, di situ ia tidak bisa berbuat apa-apa, seakan terlena dengan suasana mistik di sana. Sebelum pulang, pundak sebelah kanan saya ditepuk oleh dukun tadi. Sebelum mengerjakan semua ritual tersebut, saya sudah merasakan kejanggalan, karena semua ini menurut saya gak beres. Semua teman-teman saya, telah meminum air yang diberikan oleh si dukun sejak masih di perjalanan pulang. Sementara, saya hanya mengabaikan saja semua benda-benda ini, bahkan saya taruh di sembarang tempat.

Saya tiba di Jakarta, saat kumandang adzan Isya membahana. Dalam diri saya terus ada pergolakan bathin. Saya memutuskan untuk menelpon teman yang mengerti agama. “Wah itu udah gak benar, pasti ada Jinnya. Udah buang semua benda-benda itu, jangan disimpan lama-lama,” tegasnya. Saya takut untuk membuangnya. Jangan-jangan nanti malah dipakai or ang lain. Teman saya itu menyarankan untuk datang ke tempat ruqyah di Salemba.

Setelah meneleponnya, malam itu saya merasakan kesedihan yang mendalam. Kesedihan itu datang tanpa sebab, sampai saya menitikkan airmata. Perasaan saya seperti ditimpa musibah berat. Kesedihan itu saya alami selama dua malam berturut turut. Selama itu pula, sholat saya tidak pernah khusuk bahkan sering lupa. Pada pagi harinya, sangat merasakan kebahagiaan sesaat. Jantung saya berdegup kencang. Saya bertanya tanya, kok kemarin sedih sekarang malah merasakan kesenangan yang tak berasalan. Saya pun memutuskan pergi ke tempat ruqyah, ditemani seorang teman.

Ketika diruqyah pertama kali, pundak saya terasa ada yang menekan sekeras-kerasnya. Alhamdulillah, setelah terus diterapi, pundak saya terus membaik. Bahkan sholat pun terasa lebih nikmat apalagi saat melaksanakan shalat tahajud. Bacaan Qur’an saya semakin meningkat pesat. Padahal baru sekali saya diruqyah loh. Semoga hal seperti itu bisa berlangsung terus.

 

BENTUK JIMAT

Jimat-jimat yang diberikan oleh dukun itu seperti: 2 plastik kecil garam beryodium dengan berat 150 gram, sebotol air aqua serta sebuah bungkusan kecil yang tidak boleh dilihat isinya.

 

KESAKTIAN JIMAT

Untuk yang garam harus dicampurkan ke dalam makanan yang akan dimasak. Setelah memakan masakan tersebut, dipastikan aura kita akan terbuka. Tentunya akan menebar perasaan cinta kepada saja yang memandang. Sementara sebuah bungkusan kecil yang dibungkus dengan sebuah kain berwarna biru, harus dibawa kemana pun ia pergi. Seperti masuk WC, hingga tidur pun harus tetap dipegang.

 

BONGKAR JIMAT

Siapa pun orangnya, tentu saja ingin hidup memilki pasangan yang serasi sesuai dengan yang diidamkan. Namun, kerap kali kita sulit menangkap makna di balik takdir yang diberikan Allah kepada kita. Ada rahatia yang disembunyikan Allah Yang Maha kuasa dan mungkit sulit diterjemahkan atau dipahami akal pikiran kita yang terbatas. Kerap kali ada seorang wanita cantik, namun sampai menjelang usia lebih 35 tahun, belum juga mendapatkan jodoh. Demikian pula janda cantik yang ditinggal mati suaminya, namun belum juga mendapatkan lelaki yang didambakan. Hidup memang misteri. Apa yang kita inginkan belurnlah tentu baik bagi kita. Demikian pula sebaliknya.

Hidup sendiri pada usia dewasa, memang menjadi masalah serius dan sering menjadi perbincangan orang yang tidak sedap didengar Namun, tentu saja, siapa pun tidak berkeinginan untuk menjalani hidup demikian. Sebagai manusia normal blasa, sangat membutuhkan rasa kasih sayang dan perhatian darı lawan jenis. Setiap insan butuh untuk menyalurkan dan mencurahkan perasaan dan berbagi rasa dengan pasangannya. Tetapi, dalam kenyataan, tidak sedikit manusia yang mengalami stres dan depresi sebagai akibat tidak dapat merasakan kasih sayang dan perhatian dari lawan jenisnya.

Kalau sudah demikian, pikiran kita pun terkadang tidak rasional lagi. Segala cara kita tempuh untuk mendapatkan seorang pasangan yang kita dambakan. Salah satunya adalah dengan mendatangi dukun. Dan sudah dipastikan, bahwa para dukun tersebut menggunakan berbagai media, seperti garam yang sebenarnya tidak memiliki kekuatan apa-apa. Si dukun itulah yang telah menyulap garam itu atau menjampinya, sehingga dipercayai bisa memancarkan aura. Padahal, apa yang telah dilakukannya tersebut, banyak menjerumuskan orang ke lembah kemusyrikan.

Kalau ingin hidup kita lebih bermakna, yakınlah Bahwa jodoh itu ada di tangan Allah dan milikilah selalu sikap optimis. Tidak perlu cemas, apalagi sampai berakibat stres berat menghadapi masalah kehidupan ini hingga akhirnya mendatangi dukun. Allah memiliki rencana yang terbaik untuk seseorang, sehingga terimalah kenyataan yang harus dihadapi meskipun harus pahit. Ingat! bahwa hidup di bumi ini adalah ujian. Lalui bergantinya hari demi hari dengan sikap optimistis dan hati yang ceria. Semoga gadis ini segera mendapatkan seorang pendamping, yang dapat membimbingnya pada kebahagiaan dunia dan akhirat, insya Allah.

Lentera ‘Penolak’ Selingkuh

Lampu PenangkalSeorang ibu muda datang diawal bulan Juli 2007. Rona wajahnya nampak masih diselimuti kesedihan mendalam. Wajah putihnya tertupi oleh air mata yang menetes perlahan. Polesan lipstik tidak mampu menutupi kegundahan akan masalah yang sedang dialaminya. “Masa lalu saya memang buram ustadz. Mungkin karena itu, sekarang saya menderita seperti ini,” ungkapnya membuka cerita, Selanjutnya ia menjelaskan bahwa semasa gadisnya telah terjerumus pergaulan bebas. Bahkan terlalu bebas. Akhir 2006, ia memutuskan untuk menikah karena telah hamil 3 bulan dari hasil hubungan gelapnya dengan seseorang lelaki. “Awalnya lelaki itu tidak mau bertanggungjawab, tetapi saya memaksanya,” tegasnya lagi.

Pertengahan tahun 2007, ia dikaruniai seorang anak yang sangat lucu. Ia pun berniat merawat anaknya dengan segenap cinta, dan berniat menjadi wanita shalihah yang mengabdi kepada suami tercinta. “Semua mimpi itu buyar, setelah mengetahui suami saya ternyata telah berselingkuh. Padahal, sebelumnya kehidupan pernikahan saya baik-baik saja,” ungkapnya panjang lebar.

Hari demi hari dilaluinya dengan penderitaan. Setelah kelahiran anaknya itu, suaminya jarang pulang. Tidak lagi menafkahinya secara lahir bathin. Bahkan, suaminya sering memukul. “Kalau saja saya tidak punya anak, saya ingin mati saja,” bebernya lagi. Ia pun merasa putus asa. Tak tahu apa yang harus diperbuatnya lagi. Dalam keadaan kebingungan seperti itu, seorang tetanggannya mengajak untuk mendatangi seorang dukun di Jakarta. Ia pun tak kuasa menolak. “Niat saya hanya ingin menyelamatkan pernikahan kami, tidak lebih,” tegasnya lagi.

Setelah dua kali ia mendatangi dukun itu, ia diberi sebuah lentera minyak yang harus disimpannya di dalam kamar. “Anehnya dukun itu menyatakan cinta kepada saya. Katanya saya cantik,” jelasbil menghla nafas. Meski ia menjadi benci kepada sang dukun, ia tetap menjalankan ritual atas titah si dukun. “Sampai sekarang, suami saya malah meninggalkan kami. Tak jelas kabar beritanya. Alhamdulillah, saya membaca Majalah Ghoib dan menyadari apa yang telah saya perbuat ini adalah salah. Saya ingin bertaubat kepada Allah, membersihkan dosa yang telah lalu,” tegasnya sambil mengusap air mata yang membasahi pipi dengan derasnya. Ia pun menyerahkan lentera itu dengan segenap ketetapan hati untuk berubah.

Bentuk Jimat

Jimat ini berbentuk lentera minyak berukuran 25 cm. Lentera ini biasanya dipakai, jika aliran listrik di rumah padam. Tidak ada tulisan rajah-rajah seperti biasanya. Semuanya nampak biasa-biasa saja.

“Kesaktian Jimat”

Jimat ini diyakini dapat menghentikan selingkuh suaminya, jika dinyalakan pada malam Jum’at tepat jam 12 malam. Selain itu, si ibu diperintahkan mandi memakai kembang tujuh rupa, pada waktu dan jam yanq sama.

Bongkar Jimat

Lafal ‘selingkuh’ berasal dari Bahasa Jawa yang artinya perbuatan tidak jujur, sembunyi-sembunyi, atau menyembunyikan sesuatu yang bukan haknya. Dalam makna itu ada pula kandungan makna perbuatan serong. Meskipun demikian lafal selingkuh di lndonesia muncul secara nasional dalam bahasa Indonesia dengan makna khusus “hubungan gelap” atau tingkah serong orang yang sudah bersuami atau beristri dengan pasangan lain.

Hubungan gelap ini, sering diterjemahkan oleh masyarakat luas dengan perselingkuhan. Sehingga begitu bahasa Jawa selingkuh ini mencuat jadi bahasa Indonesia tahun 1995-an, langsung punya makna lain (tersendiri) yaitu hubungan gelap ataupun perzinaan orang yang sudah bersuami atau beristri. Ini satu perpindahan makna bahasa serta budaya bahkan ajaran. Sebab rnenurut budaya barat (bahkan hukum barat), yang namanya zina itu hanya kalau sudah bersuami atau beristeri, sedangkan jika masih bujangan atau suka sama suka, dianggap tidak. Itu sama sekali berlainan dengan Islam, karena ada zina muhshan (yang sudah pernah berhubungan badan karena nikah yang sah, hukumannya menurut Islam, dirajam/dilempari batu sampai mati) dan zina ghairu muhshan (belum pernah nikah, hukumannya dicambuk 100 kali dan dibuang setahun bagi lelaki, dan didera 100 kali bagi perempuan).

Sampai sekarang, lafal selingkuh lebih dekat kepada makna hubungan gelap antara orang yang sudah bersuami atau beristri dengan pasangan lain. Kalau pacaran dianggap bukan selingkuh, tetapi kalau diam-diam ada pacar lain lagi, baru dianggap selingkuh. Ini semua makna-makna yang berkembang tetapi sebenarnya tidak sesuai dengan syariat lslam, karena Islam tidak memperbolehkan pacaran.

Kini, perceraian akibat perselingkuhan bukan monopoli artis lagi, yang kisahnya sering ditayangkan di acara infotainment. Selingkuh kini kian meluas dan mengancam keluarga yang merupakan unit terkecil bangsa ini dan benteng bangsa muslim. Penelitian yang pernah dilakukan oleh dr. Boyke Dian Nugraha di klinik Pasutrinya, terhadap 200-an orang pasiennya. Menunjukkan hasil 4 dari 5 pria eksekutif melakukan perselingkuhan. Perbandingan selingkuh pria dan wanita pun berbanding 5:7. Padahal data ini didapat clari yang mengaku saja. Lalu seberapa besar sesungguhnya ancaman selingkuh terhadap keluarga-keluarga Indonesia?

Pergerakan data stastistik dari Direktorat Jendral Pernbinaan Peradilan Agama menguaknya. Selingkuh telah menjadi virus keluarga no 4. Tahun 2005 lalu, misalnya,ada 13.779 kasus perceraian yang bisa dikategorikan akibat selingkuh; 9.071 karena gangguan orang ketiga, dan 4.708 akibat cemburu. Persentasenya mencapai 9,16 % dari 150.395 kasus perceraian tahun 2005 atau 13.779 kasus! Alhasil, dari 10 keluarga yang bercerai, 1 diantaranya karena selingkuh. Rata-rata , setiap 2 jam ada tiga pasang suami istri bercerai gara-gara selingkuh.

Perceraian karena selingkuh itu jauh melampaui perceraian akibat poligami tidak sehat yang hanya 879 kasus atau 0.58 % dari total perceraian tahun 2005. Perceraian gara-gara selingkuh juga 10 kali lipat disbanding perceraian karena penganiayaan yang hanya 916 kasus atau 0,6 %.

Tidak hanya perselingkuhan yang dilarang dalam lslam. Pergi ke dukun juga perbuatan yang melanggar syariat. Apalagi dibekali jimat yang nyata-nyata adalah bentuk persekutuan dengan syetan. Lentera yang sebenarnya untuk cahaya penerangan, telah dipakai oleh dukun sebagai sarana bekerja sama dengan syetan. Menyesatkan. Yang harus dihargai adalah bentuk pertaubatan si ibu kepada Allah SWT. Semoga ia bisa tetap istiqomah dalam menjalankan semua perintah Allah. Amin.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Ajian Pemanggil Roh

Pemanggil RohAwal Juni 2007, Redaksi menerima sepucuk surat dari seorang bapak di Riau. Surat tertanggal 31 Mei itu, ditulis dengan menggunakan tinta hitam dalam dua lembar kertas folio. Dalam surat itu, ia merninta bantuan kepada untuk memusnahkan beberapa benda dan amalan yang telah lama disimpannya. “Mungkin karena kedangkalan pemahaman agama keluarga besar kami, maka selama beberapa tahun kami mengamalkan hal-hal seperti ini,” tulisnya dalam paragraf pembuka. Selanjutnya ia menceritakan, bahwa semua benda dan amalan yang dikirimkannya itu adalah miliknya.

Aktifitas seperti ini, menurutnya sudah menjadi turunan sejak dahulu kala. Bahkan kakek buyutnya konon pernah menuntut ilmu kanuragan selama bertahun-tahun. Pada perkembangannva, semua aktivitas ini menurun kepada anak cucunya hingga sekarang. “Wah dosa saya mungkin sudah tidak terkira ya! Sekarang kami ingin hidup tanpa kemusyrikan, benar-benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah,” tulisnya lagi.

Selanjutnya ia menceritakan tentang keadaan adiknya yang mengalami gangguan aneh. Selama sebulan terakhir, adiknya sering mengamuk. Kejadian seperti itu dialami adiknya sebelum diwisuda pada Februari 2007. Mengamuknya hilang-timbul. Kambuhan. Ia semakin bingung, setelah beberapa orang mengatakan hal-hal yang aneh tentang adiknya. Ada yang mengatakan bahwa adiknya diguna-guna. Ada juga yang mengatakan Bahwa adiknya stress akibat nenyusun skripsi. Bahkan ada yang bilang bahwa acliknva itu ketempelan jin kakeknya. Semua pernyataan tersebut semakin membuatnya bingung. “Makanya, selain menyerahkan benda-benda dan amalan ini, kami bertanya kepada Majalah Al-Iman bil Ghoib banyak hal, supaya hati kami menjadi tentram. Semoga Allah merestui dan meridhoi, serta mengabulkan semua hajat kita. Amin ya Robbal aalamin,”  tulisnya dalam penutup cerita.

Bentuk Jimat

Selain mengirimkan sebuah jimat berbentuk tasbih. Bapak ini juga mengirimkan sebuah amalan berupa wiris-wirid yang diberi nama Ajian Sapujagad. Ajian ini berbentuk wirid-wirid yang dutuliskan dalam dua lembar kertas berbahasa Arab yang ditulis tangan. Ajian ini terdiri dari ajian pokok dan wiris pokok yang terdiri dari bacaan syahadat, sholawat, serta bacaan ayat-ayat al-Qur’an.

“Kesaktian”  Jimat

Ajian ini memiliki manfaat yang sangat banyak, diantaranya: agar dicintai orang khusus, agar disenangi dan dikagumi banyak orang, lebih berwibawa, agar dagangan laris, mempercepat jodoh, memukul lawan langsung pingsan, menghilang dari pandangan orang lain, serta yang sangat aneh adalah bisa memanggil roh atau sukma orang lain. Caranya, baca ajian pokok dengan niat dan doa memanggil roh orang tersebut vang masih hidup. Selanjutnya membaca beberapa surat al-Qur’an dari juz 30. Kemudian sebutkan orang tersebut dan bayangkan wajahnya. Setelah roh itu datang, maka bisa berdialog atau menyampaikan pesan. Ritural ini sebaiknya dilakukan pada malam hari, karena kalau dipanggil pada saat orangnya dalam keadaan masih terbangun, ia akan mengantuk dan tertidur. Untuk bisa melakukan ini, maka harus sering berlatih. Walaupun orang yang mengadakan ritual belum mampu melihat roh tersebut, tetapi ia sudah datang di hadapannya, oleh karena itu agar roh tadi di suruh kembali ke tempat asalnya.

Bongkar Jimat

Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Kata nabi, orang yang terbaik bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi orang terbaik itu adalah orang yang pernah melakukan kesalahan, lalu segera memperbaikinya serta memohon ampun kepada Allah SWT. Kesadaran menusia untuk memperbaiki

Dirinya, itulah hal yang paling dicinrai Allah. Dalam kasus bapak ini, lagi-lagi kita menemukan amalan-amalan yang menyesatkan yang diberikan oleh seorang dukun. Para dukun tersebut, telah mempergunakan kalimat basmalah, syahadat, shalawat serta beberapa surat dari al-Qur’an untuk perkara yang bathil. Jelas, ini merupakan penghinaan kepada kalimat-kalimat thayyibah tersebut. Para dukun itu telah menjadikan kalimat-kalimat itu untuk aktifitas yang musyrik. Bersekutu dengan jin. Ritual memanggil roh adalah sebuah ritual yang tidak dibenarkan dalam lslam. Karena roh seseorang itu, hanya bisa dipanggil oleh Allah lewat malaikat pencabut nyawa. Kemudian orang tersebut akan mati.

Kita terkadang terkecoh dengan sebutan dukun baik yang berpakaian ustdaz, jika praktiknya menolong orang seperti agar dagangan laris atau memb erikan kesaktian untuk kebaikan. Tanpa melihat dari mana dukun itu mendapatkan kesaktian, yang penting digunakan untuk kebaikan. Dukun seperti ini disebut baik, karena tidak menjalankan praktik santet atau gendam dan yang lainnya. Padahal, dalam pandangan syari’at, tidak ada bedanya jenis dukun yang di sebut baik, dengan yang jahat karena santetnya. Keduanya mendapatkan sumber amunisi yang sama, yakni dari syetan. Jangan terkecoh dengan orang yang memberikan amalan dari ayat-ayat suci al-Qur’an, padahal amalan tersebut tanpa terasa telah merusak aqidah kira, seperti ritual pemanggilan roh orang yang masih hidup atau yang sudah mati. Sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Nabi.

Dalam surat al-Isra ayat 85 Allah SWT telah menjelaskan, “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh.  Katakanlah: “Roh itu adalah perkara Tuhan-ku; dan kami tidak diberikan ilmu pengetahuan melainkan sedikit saja”. Berdasarkan ayat ini, dapatlah difahami bahwa roh itu adalah urusan Allah. Manusia tidak tahu menahu mengenainya kecuali sekadar apa lang diajarkan oleh Allah kepada mereka, karena perkara roh adalah salah satu perkara yang dirahasiakan Allah  dengan ilmu-Nya dan hal itu tertutup dari pengetahuan makhluk. Kalau ada dukun yang bisa melakukan hal tersebut, maka ia telah mendahului Allah. Maka Adzab Allah sangatlah pedih baginya.

 

ghoib ruqyah syar’iyyah

Kendi Bidadari Penolak Santet

KendiSetelah menjalani terapi ruqyah, seorang gadis berdiskusi dengan ustadz yang meruqyahnya. Ia menceritakan awal mula saat ia mengalami mimpi buruk dan sering sakit kepala. Suaranya yang cempreng, menambah ceritanya semakin dramatis.sesekali ia mengucapkan isrighfdr atas apa yang telah dilakukannya di masa lalu. Tak hanya itu, ia pun menyerahkan sebuah kendi yang didapatkannya dari seorang dukun yang pernah disambanginya beberapakali. Sambil menikmati air teh hangat, Majalah Ghoib mendengarkan semua curhatnya siang itu.

“selepas lulus kuliah saya bekerja pada sebuah perusahaan yang cukup ternama di Jakarta,” ujar gadis berusia 29 tahun ini. Sebagai mantan aktivis kampus, ia merasa terbantu dengan pengalamannya dahulu. Proses komunikasi dan adaptasi sangat mudah ia lalui. Bahkan, dalam beberapa tahun ia dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih terhormat. “Saya semakin pede, dan terkena penyakit sombong Pak,” tegasnya. Jabatannya terus beranjak. Tugasnya pun semakin seabrek. la mulai melalaikan shalat lima waktu. Ia menjadi seorang wanita karir yang super sibuk.

“Saya seringkali memarahi bawahan saya yang berbuat salah. Bahkan, omelan itu terlalu kasar untuk mereka. Sehingga banyak orang yang tidak senang pada saya,” urainya lagi sambil menatap tembok dengan tatapan kosong. Hari berganti ganti. Bulan berganti bulan. Gadis ini merasa sangat sulit menahan emosinya. “Saya menjadi sering sakit kepala. Mimpi mimpi yang menyeramkan datang mengganggu tidur saya. Tidur pun harus menggunakan obat penenang,” paparnya lagi. Bukannya lebih mendekatkan diri kepada Allah, atas kondisinya itu. la malah terpropokasi teman sekantornya untuk mendatargi seorang dukun yang konon sakti madraguna. Beherapakali ia telah mendatangi dukun itu. Sejumlah uang telah keluar dari kantongnya untuh membayar si dukun. Ia pun dibekali sebuah kendi oleh dukun itu, untuk mengurangi semua bentuk gangguannya. “Kamu telah disantet orang yang tidak menyukaimu, makanya harus punya kendi ini,” kata si dukun kepadanya. Namun, mimpi-mimpi buruk itu semakin menjadi-jadi. Kepalanya serasa mau pecah, jika malam tiba.

Suatu hari ia melihat Majalah Ghoib, di sebuah toko buku. Secara sadar, ia langsung membeli dan membaca semua isinya. “Mungkin ini bentuk hidayah Allah kepada saya. Makanya, saya langsung minta di ruqyah. Saya ingin hidup normal seperti dulu. Saya rindu menjalankam shalat lima waktu secara sempurna. Saya ingin hidup dalam naungan Allah,” tegasnya menutup cerita. Setelah beberapakali menjalani terapi ruqyah, mimpi-mimpi buruk itu pum berangsur hilang. Sakit kepalanya agak mereda. Semoga Allah memberikan kekuatan kepadanya untuk tetap istiqomah dalam menjalankan ibadah kepada Allah.

Bentuk Jimat

Jimat ini berbentuk sebuah kendi berwarna putih, dengan tinggi 15 cm. Pada bagian luar jimat ini terdapat gambar seekor naga berwarna biru.

‘Kesaktian’ Jimat

Jimat ini konon di dapatkan si dukun, saat pelangi terbentang di antara dua buah sungai. Kendi ini konon milik salah seorang bidadari yang sedang mandi. Si dukun mencurinya. Karena ini berkhasiat untuk menolak santet dan membuat pemiliknya bertambah pede dengan dirinya.

Bongkar Jimat

Bersyukur. Itulah yang seharusnya dilakukan gadis ini, saat saat mendapatkan pekerjaan dengan sangat mudah. Apalagi dalam beberapa waktu saja, jabatannya sudah semakin tinggi. Sebuah prestasi yang luar biasa, yang seharusnya diikuti dengan sikap rendah hati dan ketaatan kepada Allah. Tetapi, tentu saja syetan tidak menginginkan hal tersebut. Secara terus menerus syetan akan menipu  pikiran manusia hingga  berhasil memperdayainya. Tidak ada yang selamat dari muslihat syetan ini selain orang-orang yang dikehendaki Allah. Syetan menghiasi perbuatan yang sebenarnya akan mencelakakan manusia. Terlalu pede dengan kemampuan diri sendiri, adalah salah satu sifat sombong yang dimurkai Allah. Apalagi kalau sudah terjerembab kepada watak sombong itu sendiri. Seperti  yang pernah dialami gadis ini, saat jabatannya meroket.

Sifat sombong itu, pasti akan membawa malapetaka bagi siapa saja. Selain murka dari Allah, juga dari manusia. Hasilnya, mimpi buruk selalu menghantuinya. Kepalanya sering terasa pusing, jika malam tiba. Lebih dari itu, ia menjadi malas menjalankan shalat lima waktu. Sebuah ibadahyang menjadi tiang agama. Ibadah yang menjadi tempat curhat manusia kepada Allah. Ibadah yang dapat menghilangkan kesombongan, stress, serta himpitan-himpitan permasalahan kehidupan kita. Ketika imannya sedang melemah, saat itulah ia semakin mudah terkena hasutan syetan. la malah pergi ke dukun. Tempatnya persekutuan antara manusia dengan syetan.

Jimat. Benda inilah yang menjadi senjata pamungkas dukun dalam mengelabui pasiennya. Padahal kendi seperti ini, adalah kendi biasa yang sangat indah jika diladikan hiasan di rumah. Oleh dukun, benda yang sebenarnya nyentrik ini, malah diiadlkan media kemusyrikan. Itulah kerjaan dukun. Selalu mengibuli manusia dengan berbagai cara. Cara mendapatkan kendi ini, yang katanya milik bidadari adalah bentuk kebohongan lainnya. Kendi ini sejatinya adalah kendi biasa, yang dijadikan media menipu orang oleh dukun. Ia tidak memiliki kekuatan apa-apa. Memang begitulah cara dukun untuk menyesatkan umat manusia.

Rasulullah SAW. pernah mengajarkan kepada kita, agar senantiasa membekali diri dengan doa dan ibadah yang maksimal saat mempunyai masalah. Dan yang lebih penting lagi, bahwa kita harus segera mengevalusi perbuatan kita selama ini. Luka karena pedang bisa diobati. Luka karena lidah, hendak kemana obat akan di cari. Begitulah pepatah lama mengatakan. Dalam berhubungan dengan sesama manusia, kita harus senantiasa menjaga lidah dari omongan yang dapat menyakiti orang lain. Gara-gara lisan, dua negara dapat berperang. Karena lisan pula orang akan terjerumus ke jurang neraka. Agar hubungan kita dapat berlangsung baik dengan siapa pun. Maka kita harus benar-benar dapat menata kata-kata yang akan keluar dari lidah yang tak bertulang ini. Tujuannya hanya satu, mendapatkan ridho dari Allah.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Batu Karang Pembangkit Gairah

batu karangAwal Maret 2007. Seorang ibu muda asal Jawa Timur mengirimkan sebuah surat kepada redaksi Majalah Ghoib. Dalam amplop yang dikirimkannya itu, terdapat sebuah benda yang selama ini diyakininya sebagai jimat. Ia meminta agar jimat ini dimusnahkan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Majalah Ghoib yang telah menyadarkannya dari kekeliruan. “Sebagai seorang muslim kita harus menjalankan kesucian Islam dengan tidak mengotori kaidah-kaidanya,” tulis ibu muda ini mengawali kisahnya. Selanjutnya ia menceritakan asal muasal jimat yang didapatkannya tersebut dalam sebuah tulisan.

Sejak masih gadis, ibu muda ini disukai para pemuda di kampungnya. Wajahnya boleh dibilang cantik. Di atas rata-rata. Persaingan untuk mendapatkannya cukup ketat. Walaupun tidak lewat sayembara. Para pemuda kampung itu, berlomba-lomba mendapatkan cintanya. Mereka seakan berusaha meraih simpati orangtua ibu muda ini dengan segala barang bawaan yang tidak sedikit jumlahnya.

Dari sejumlah pemuda yang antri itu, ibu muda ini jatuh hati kepada seorang pemuda alim anak mantan kepala desa. Pemuda itu begitu bersahaja, meski hidup dalam kesederhanaan. Sikapnya yang santun, membuat pertahanan hatinya jebol kepada pemuda ini. Mereka pun menikah. Mengikat janji seiya sekata, dalam biduk cinta rumah tangga.

Dua tahun pertama, kehidupan mereka berjalan dengan baik. Bahkan telah dikaruniai seorang anak yang lucu. Suaminya sangat sayang dan hangat. Memasuki tahun ketiga, kehidupan rumah tangganya mulai mengalami goncangan. Sang suami berubah drastis. Mudah marah dan tidak sehangat dulu. Ibu muda ini bingung. Hatinya gundah.

Seorang teman lamanya menganjurkan, agar ia pergi ke orang pintar. Ibu muda ini awalnya tidak menggubris ajakan tersebut. Lama-kelamaan setuju juga. Dengan dalih menyelamatkan biduk cinta harmonisnya, ia pergi menemui seseorang yang sering di panggil Mbah Sakti oleh warga sekitar. Menurut penerawangan si Mbah, perubahan sikap suaminya iru, disebabkan sihir dari seorang pemuda yang patah hati karena cintanya pernah ditolak oleh ibu muda ini. Dengan dimandikan kembang tujuh rupa, tubuh si ibu muda ini diruwat. Agar segala jenis sihir hilang. Si Mbah juga membekali ibu muda ini sebuah jimat yang telah didapatkannya melalui pertapaan.

Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Dua musim rambutan telah dilaluinya. Kehidupan rumah tangganya semakin berantakan. Mereka akhimya bercerai tanpa sebab yang jelas. Selepas bercerai ibu muda ini lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sampai akhimya ia mengenal Majalah Ghoib, melalui sang adik yang masih aktif kuliah di Jakarta. Kini ia berharap mendapatkan ketenangan lewat ibadahnya yang lebih total kepada Allah SWT.

Bentuk Jimat

Jimat ini berasal dari pecahan batu karang laut yang berwama putih. Beratnya sangat ringan. Pada bagian tengahnya terdapat gompalan-gompalan yang sengaja dl buat seperti alami. Pada saat dikirimkan, jimat ini dibungkus dalam sebuah kantong kain berukuran kecil. Bagian luarnya diikat oleh sehelai benang berwarna-wami.

‘Kesaktian’ Jimat

Menurut Si Mbah Sakti. Jimat ini memiliki kekuatan untuk merekatkan kembali keharmonisan rumah tangga. Gairah hubungan suami istri akan semakin bertambah erat. Bahkan hangat sekali. Jimat ini harus disimpan di bawah kasur, yang harus ditiup setiap malam Jum’at lewat tengah malam.

Bongkar Jimat

Peristiwa pernikahan bukanlah peristiwa kecil dihadapan Allah SWT. Akad nikah yang pernah kita laksanakan berdua sama tingginya dengan perjanjian Bani Israil di bawah Bukit Thur yang bergantung di atas kepala mereka. Peristiwa akad nikah tidak saja disaksikan oleh orang tua, saudara+audara, dan sahabat-sahabat kita, tetapi juga disaksikan oleh para malaikat di langit yang tinggi, dan terutama sekali oleh Allah SWT penguasa alam semesta. Peristiwa pernikahan seperti ini sangat tidak disukai oleh syetan, karena itu merupakan perintah Allah. Kebahagiaan dalam rumahtangga setelah menikah merupakan dambaan setiap keluarga. Ia  dalah syurga dunia bagi siapa pun yang berhasil mendapatkannya. Karenanya, setiap pasangan suami istri berusaha mendapatkannya dengan berbagai hal.

Sebagai seorang muslim, kita harus senantiasa waspada akan gangguan syetan yang datang. Karena pada hakikatnya, syetan tidaklah menyukai perbuatan baik. Apalagi itu adalah titah Allah. Syetan berusaha memecah belah keutuhan rumahtangga dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan sihir tafriq yaitu sihir yang digunakan untuk memisahkan dan menjauhkan antar orang yang saling berdekatan dan saling mencintai. Dalam kasus ibu ini, sang suami terindikasi terkena sihir kiriman dari seseorang. Dan itu bisa saja terjadi. Masalahnya kemudian adalah penyikapannya.

Pergi ke dukun bukanlah solusi tepat. Malah itu merupakan tindakan kemusyrikan. Seharusnya kita lebih berusaha menjadi muslim yang terbaik dan paling dekat dengan Allah dengan cara yang diajarkan-Nya. Banyak berdoa dan menggantungkan sepenuhnya harapan hanya kepada Allah. Karena begitulah kita diperintah oleh Allah dan Rasul-Nya.

Sihir akan berkembang pada sebuah masyarakat atau seseorang yang jauh dari wahyu Allah. Karena mereka kehilangan kendali sekaligus kehilangan kekuatan maha dahsyat yang mereka perlukan dalam hidupnya. Mereka jauh dari Tuhan. Untuk memenuhi kekurangan itu mereka mencari kekuatan yang dianggap mampu menghadirkan kedahsyatan itu, maka mereka terjebak kepada sihir. Siapapun orang yang mempergunakan ilmu sihir untuk mencelakakan orang maka ia telah berbuat dosa besar.

Untuk mereka Rasulullah SAW. memberikan hukuman penggal leher, seperti yang pernah beliau sabdakan dalam sebuah haditsnya. Karena sihir itu membuat seseorang yang mempelajarinya menjadi keji, rendah dan hina. Mereka selalu meyakini apa pun yang diyakini tuan mereka, yakni syetan. Karena itu mereka menjadi musuh orang beriman. Mereka selalu bersedia melakukan petbuatan bejat, kapan pun syetan menghendaki-nya. Maka sangatlah jelas bahwa para penyihir itu telah bersekutu dengan syetan.

Kita harus waspada akan tipuan syetan yang terkutuk dan menjadikannya musuh abadi. Maka tidak ada kata lain, selain terus mempertebal kualitas keimanan yang kita miliki. “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syetan-yetan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 6).

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Sumber : Majalah Ghoib Edisi 80/4

Minyak Jolo Asmoro Membuat Si Dia Mabuk Kepayang

Minyak JoloPertengahan Oktober 2006, redaksi Majalah Ghoib menerima sebuah surat kilat khusus yang dikirimkan oleh seorang Gadis asal Jawa Timur. Dalam lima lembar kertas surat bermotif bunga, ia menceritakan kisahnya saat ia sering pergi ke orang pintar untuk dipasangi susuk beberapa tahun yang lalu. Hal tersebut dilakukannya, untuk mendapatkan cinta beberapa orang pria yang telah menarik hatinya. “Akhirnya aku sadar, bahwa susuk-susuk yang kupakai tidak bermanfaat sama sekali. Hingga aku diantar seorang teman mengajar ke seorang kiai untuk melepas dan membuang aneka macam susuk yang aku pakai. Akhirnya aku pasrah dengan keadaanku, dengan apa yang Allah berikan kepadaku,” tulis gadis itu di akhir ceritanya.

Kisahnya berawal ketika gadis ini berusia 17 tahun. Sweet seventeen, istilahnya. Saat itu ia merasakan getaran cinta yang begitu mendalam kepada seorang pria. Perasaan ingin mencintai dan dicintai muncul, seiring dengan usianya yang menginjak aqiI baligh. Tak tanggung-tanggung, pria yang disukai gadis ini adalah guru fisikanya di SMA. Hatinya semakin gundah. Perasaan itu tumbuh hingga menjelang lulus SMA. Cinta tak bisa dipendam. la kemudian meminta bantuan kepada saudara ibunya, agar cintanya dapat bersambut. Tidak bertepuk sebelah tangan. Oleh saudara ibunya itu ia dibekali jimat, yang katanya dapat mem buat orang yang dicintainya mengejar-ngejar menyambut cintanya. Setelah tak tahan menanti, pria itu tak kunjung datang juga.

Pertemuan kedua kalinya dengan orang pintar itu, sang gadis dipasangi susuk emas dan berlian. Tujuannya agar si dia terpikat oleh pancaran wajahnya dan segera melamarnya. Masa penantian itu, tak kunjung terwujud. Si lelaki tetap cuek. Cinta sang gadis lambat laun, padam.

Beberapa kali, gadis ini berternu dengan pria yang dapat menarik hatinya. Beberapa kali pula, kegagalan dan kegagalan selalu terulang. Tak ada satu pun, pria yang kemudian menjadi suaminya. Padahal berbagai macam susuk telah menempel pada tubuhnya. Semua jimat dan susuk yang pernah bersarang di tubuhnya, sama sekali tak memberikan pengaruh sedikitpun. Hanya kekecewaan yang selalu di dapatkannya. Pertengahan Oktober lalu, ia memutuskan untuk menulis kisahnya dan mengirimkan beberapa buah jimat yang pernah dimilikinyra. Ia ingin hidupnya ada pada keridhoan Allah semata.

Bentuk Jimat

Jimat ini berbentuk minyak berwarna kuning  yang ditaruh di dalam sebuah botol kecil berukuran 5 ml. Di dalam botol tersebut, terdapat sebuah kertas kecil bertuliskan rajah-rajah berwarna merah. Tulisan rajah-rajah tersebut berbentuk sebuah lingkaran, yang di dalamnya terdapat tuIisan Arab yang sudah tidak  dapat lagi terbaca. Hanya sebuah tulisan, Shollu ‘alan Nabiy yang masih dapat terbaca karena tertulis di pinggiran kertas.

Kesaktian Jimat

Untuk memelet orang yang kita sukai (pengasihan). Ritualnya: Minyak ini dioleskan pada foto si dia (orang yang akan kita pelet), setiap akan tidur sambil menyebut namanya tiga kali. Kemudian dicium, lalu ditaruh dibawahbantal.

Bongkar JImat

Cinta. Ia adalah anugerah Allah kepada setiap insane. “Manusia dihiasi oleh rasa cinta kepada waanita, anak-anak dan sebagainya.” (QS. Ali-Imran:14). Dengan cinta kehidupan akan terasa damai. Cinta pulalah yang menjadi salah satu tanda kebesaran Allah bagi umat manusia. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)

Anugerah cinta itu, seyogianya ditempatkan sesuai proporsinya. Bahwa cinta kepada Allah harus melebihi diatas cinta kepada siapapun dan apapun. “Dan cinta di atas cinta tentunya hanya untuk Allah, Rasul-Nya dan jihad di jalan-Nya.” (QS. At-Taubah: 24). Itulah bentuk cinta yang hakiki.

Berusaha mendapatkan cinta orang lain dengan jalan pergi ke orang pintar, bukanlah solusi. Namun, hal ini seringkali ditempuh oleh mereka yang mengaku msulimah. Memang, harus ada ikhtiar untuk mendapatkan cinta seseorang. Tetapi bukan dengan cara menymipan jimat dan menggunakan susuk. Kita harus yakin kepada Allah, dengan terus berharap dan berdoa kepada-Nya. Normatif memang. Tetapi, kesabaran kita dalam berdoa dan beruasaha, lebih Allah cintai daripada minta tolong kepada  orang pintar, apalagi sampai memasang susuk di dalam tubuh. lstilah susuk memang tergolong baru. Tapi, bila dilihat dari cara kerjanya, sesungguhnya susuk bukanlah baru. la barang lama yang diperbaharui cara dan wahananya. Kisah Nabi Musa menjadi cermin sejarah. “Maka tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka.” (QS. Thaha: 66). Bila dulu, tali-tali tukang sihir Nampak seperti ular, tapisihir ilusi kini semakin beragam. Termasuk susuk yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Hanya bualan orang pintarsaja. Dan itu memang telah terbukti, seperti yang dialami oleh gadis ini.

Menanti seseorang yang akan datang melamar dan menjadikan serius di kalangan wanita muslimah. Dan telah menjadi dilema. Sebagai orang yang beriman kepada Allah, kita harus selalu berusaha menjaga harga diri kita dengan bekal pakaian taqwa. Sebab, jika pakaian taqwa ini telah tersingkap. Maka rasa malu akan semakin pudar. Padahal Allah telah memperingatkan kita, agar senantiasa mengingat pakaian taqwa ini. “Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik, yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. al-Araf : 26).

Apa yang telah dilakukan gadis ini, dengan menyerahkan jimat yang telah lama disimpannya adalah bentuk ketaqwaannya kepada Allah. Semoga Allah memberikan pendamping yang shalih kepada gadis  ini. Sebagai temannya dalam mengarungi kehidupan, guna memperoleh ketenangan dunia-akhirat. Amin.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Jam Keberuntungan Peninggalan Jaman Revolusi

Jam Hidup ini adalah perjuangan. Perjuangan dalam hal apa saja. Perjuangan membutuhkan persiapan fisik, mental, harta benda, dan nyali untuk menyabung nyawa jika diperlukan. Sudah sewajarnya jika bekal tersebut dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Sebab perjuangan tidak hanya membutuhkan persiapan ala kadarnya. Tapi ia membutuhkan ketahanan yang luar biasa besar.

Pun perjuangan ketika mengusir penjajah dari bumi nusantara ini. Perjuangan yang telah banyak menghabiskan banyak harta, mencabut banyak nyawa, dan menguji ketahanan bangsa lndonesia. Namun, tedkadang pemahaman tentang persiapan itu disusupi pula dengan anggapan-anggapan mistis tentang kekuaan supranatural yang biasanya dalam bentuk jimat-iimat atau amalan-amalan tertentu. Yang dianggap mempunyai kemampuan untuk menambah kekuatan atau mendatangkan keberuntungan dan menolak kesialan.

Ketika mereka meninggalkan dunia, mereka ingin menjadikan jimat-jimat tersebut sebagai barang yang layak diwariskan kepada anak cucu. Inilah yang akan dikisahkan oleh Ibu Ida (bukan nama sebenarnya) tentang peninggalan nenek moyangnya yang berupa jimat. “Jam ini merupakan peninggalan nenek moyang kami yang mereka pakai pada masa perang kemerdekaan dulu,” jelas lbu lda mengawali ceritanya. Memang, sejak kecil ia telah diperkenalkan oleh orangtuanya dengan benda-benda pusaka itu. Menurut orangtuanya, benda-benda itu mempunyai khasiat atau bertuah dan telah banyak membantu para pejuang dalam menghadapi para penjajah. lda kecil hanya mengangguk saja walaupun ia tidak mengerti. “Say amah, iya-iya saja. Percaya nggak percaya sih,” jelasnya.

Roda kehidupan terus berputas. Ida kecil pun tumbuh dewasa seiring berjalannya sang waktu. Susah, senang, sedih-gembira silih berganti. Selama itu pula Ibu Ida tidak pernah mengindahkan benda-benda pusaka peninggalan nenek moyangnya. Hingga perjalanan hidup menghantarkannya pada penghujung tahun 2004. Saat itu Ibu Ida merasakan hidupnya selalu terasa sial. Usaha sang suami selalu merugi, beberapa kali kecelakaan menimpa keluarganya, dan usaha kredit baju yang selama ini dijalaninya tidak lagi mendatangkan keuntungan. Belum lagi hutang kepada tetangga yang belum juga terbayarkan.

Bingung dan putus asa. Itulah yang ia rasakan . Merasa tertekan dengan cobaan-cobaan, lbu Ida tergiur dengan ajakan temannya untuk datang ke orang pintar. Ia berharap permasalahannya bisa terselesaikan dengan cara itu. Lazimnya sebuah praktik perdukunan, lbu lda pun diminta untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan. Saat itu sang dukun meminta seekor kambing hitam. Satu setengah juta harga kambing itu.

Dalam prosesi pengusiran ‘roh jahat’ dari rumah lbu Ida, dukun tersebut dibantu oleh dua orang. Mereka sempat jatuh pingsan saat mencoba mengusir roh jahat itu. Entahlah, itu trik mereka atau memang demikian adanya, lbu lda tidak mengerti. “Setelah mereka sadar, mereka makan dan menghabiskan enam piring nasi serta minum sebelas gelas,” kenang lbu lda.

Selanjutnya, tibalah saatnya ritual pemotongan kambing. “Awalnya, kambing itu tidak mempan dipotong,” terang lbu lda keheranan. Setelah dukun itu menghentakkan kakinya sebanyak tiga kali, barulah kambing itu bisa dipotong. “Kambing tadi dibawa jin,” kata ibu Ida menirukan ucapan sang dukun.

Namun musibah demi musibah tetap saja sering ia alami. Ibu Ida kecewa dengan sang dukun. Akhirnya, ia pun ingat dengan benda pusaka peninggalan nenek moyang. Ia teringat akan cerita orangtuanya tentang khasiatnya. Benda pusaka itu dibawanya kemana pun ia pergi. Karena ia mulai meyakini bahwa benda tersebut memang bertuah.

Sejak itulah, Ibu Ida meraskan banyak keanehan pada dirinya. “Saya jadi malas beribadah. Kepala sya sering terasa sakit, emosi saya tak terkendali,” jelasnya. Cukup lama ia tersiksa dengan keadaan itu. Hingga datanglah hidayah. Memang hidayah tidak datang dengan mudah, tetapi jika Allah menghendaki maka hal itu menjadi mudah saja.

Suatu hari tetangganya meminjamkan Majalah Ghoib kepadanya. Dari sinilah kesadaran itu bermula. Ia baru menyadari apa yang ia lakukan selama ini adalah salah. Dan karena terdorong untuk membersihkan diri dan bertobat, serta untuk menyembuhkan gangguan yang idalaminya ia pun memutuskan untuk mengikuti terapi ruqyah di Ghoib Ruqyah Syar’iyyah. Dengan senang hati ia pun menyerahkan benda pusaka yang selama ini ‘menyertainya’ untuk dimusnahkan oleh tim ruqyah. Ibu Ida ingin membersihkan diri dari kesyirikan. Dan memulai hidup lebih baik.

Bentuk Jimat

Jimat itu berbentuk sebuah jam tangan berbentuk kerang, berwarna perak mengkilat yang diikat oleh sutas rantai dengan warna yang sama. Pada sisi luar bagia atas tutupnya terukit seorang tentara dengan dua ekor anjingnya. Sementara tutup bagian bawahnya berukir gambar bunga mawar yang dikelilingi hiasan batik. Sementara pada penunjuk waktu terdapat tiga jarum dan angka-angka yang cukup besar berwarna hitam.

‘Kesaktian Jimat’

Jimat ini diyakini membawa keberuntungan. Jimat ini harus dibawa kemana pun sang pemiliknya pergi. Karena bentuknya jam yang bertali, maka jimat ini bisa dikantongi atau pun dikalungkan di leher.

Bongkar Jimat

Seperti telah diuraikan di atas, hidup ini adalah perjuangan yang membutuhkan banyak bekal persiapan. Tetapi, sebanyak dan seberat apapun bekal dan persiapan itu, jangan sampai kita terjebak pada hal-hal yang diyakini membawa keberuntungan dan membantu dalam menyukseskan perjuangan. Jimat, contohnya. Banyak kalangan meyakini bahwa jimat (benda pusaka) bertuah dan membawa keberuntungan serta mampu menghindarkan diri dari kesialan. Seperti yang semula diyakini oleh Ibu Ida.

Keyakinan semacam ini jelas salah. Barang siapa yang memilikinya, lalu meyakininya, maka ia telah berbuat kesyirikan. Sebuah dosa yang besar. Pangkal dari segala dosa. Dosa yang membawa pelakunya dilaknat oleh Allah dan diancam dengan siksa yang pedih. Dosa yang menyebabkan amalan ibadah lainnya menjadi sia-sia. Karena keyakinannya terhadap eksistensi Allah diragukan. Allah SWT diduakan, disekutukan dengan selain-Nya. Maka sudah sepantasnya jika Allah melaknat orang musyrik.

Kita juga patut bersyukur karena saudara kita, Ibu Ida segera sadar akan kesalahanya. Ibarat orang yang bepergian di tengah sahara, ia telah menemukan kembali bekal dan kendaraanya yang dirasanya telah ia sia-siakan. Bekal dan kendaraan itu adalah keimanan yang murni bahwa hanya Allah saja yang mampu mendatangkan manfaat dan madharat. Sebagai buah dari kembalinya keimanan yang murni tersebut, hidupnya kembali lebih tenang, lebih sabar dalam mengahdapi cobaan dan ujian dari Allah.

Kita semua berharap dan berdo’a semoga keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah tidak ternodai sedikitpun dengan dosa-dosa syirik. Dan bagi kita yang pernah melakukannya, maka apa yang dilakukan Ibu Ida dengan membuang benda pusaka dan bertobat kepada Allah, patut dicontoh. Dan semoga Allah memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita semua dalam mengarungi perjuangan hidup ini. Amin.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Sumber : Majalah Ghoib Edisi 71/4

Telur Bertuah Karena “Diisi”

Jimat TelurSaya terlahir sebagai anak tunggal. Ayah meninggal sebelum saya dilahirkan. Ibu menikah lagi ketika saya berumur 9 tahun. Keluarga saya termasuk keluarga yang boleh dikatakan taat beribadah, tapi untuk masalah kelnik sangat kental. Keluarga kami mempercayai seseorang yang dianggap “pinter”. Sehingga kalau ada sesuatu pasti akan meminta bantuan padanya. Kami tidak menyebutnya dukun karena dalam prakteknya membawa Islam, baik tulisan, do’a, maupun bacaannya. Kami menyebutnya sebagai orang yang ngerti. Karena saya anak tunggal, maka ibu sangat protektif terhadap saya. Sehingga saya dilarang rekreasi ke tempat yang dianggap wingit/angker, seperti pantai, sumber air, hutan dan lai-lain. Ibu takut kalau saya jadi orban mahkluk halus.

Saya masih ingat waktu SD, ketika itu orang sedang ramai-ramainya membicarakan tentang adanya penculikan terhadap anak untuk dijadikan “lebon” atau korban persembahan untuk pembangunan jembatan atau lainnya. Ibu sangat panic. Ibu meminta tolong kepada “orang pinter” tersebut agar saya selamat. Ibu diberi beberapa macam kembang yang diberi minyak wangi sehingga baunya sangat menyengat. Saya disuruh meminum kembang tersebut setelah dicampur dengan air selama beberapa hari. Rasanya mau muntah, tapi saya tidak bisa menolak karena itu katanya demi keselamatan saya.

Ketika kelas tiga MTs, saya ikut asrama. Baru beberapa hari di asrama, sebelah mata saya berwarna merah, tapi anehnya saya tidak merasakat sakit, perih atau ngeres. Kata orang lain mata saya sakit. Ibu panic, apalagi ibu bermimpi melihat saya sedang dicabik-cabik oleh monyet untuk dimakan. Kemudian ibu pergi ke “orang pinter” dan katanya penyakit mata saya itu bukan sakit mata biasa, tapi itu pertanda bahwa saya akan dikadikan korban persembahan untuk monyet ingon-ingone pemilik asrama. Karena kejadian itu maka saya langsung disuruh pulang, tidak usah di asrama.

Saya sudah tidak ingat lagi, berapa kali saya dicarikan jimat. Mungkin sejak membawa jimat-jimat itu pula saya selalu mengalami kegelisahan/ketakutan waktu tidur. Orang Jawa mengatakannya sebagai kelindihen. Walaupun saya sudah baca ayat-ayat al-Qur’an dan do’a-do’a. Saya alami ini + 15 tahun. Kelindihen ini tidak hanya terjadi pada malam hari, tapi ketika tidur siangpun saya sering mengalaminya. Karena itulah, maka saya selalu berusaha mencari teman tidur atau tidak mengunci pintu kamar, agar nanti orang dapat dengan membangunkan saya ketika kelindihen.

Saya juga pernah disuruh makan telur ketika mau EBTANAS. Telur itupun tak jauh beda dengan air kembang. Telurnya ditulisi dengan huruf-huruf yang mirip dengan huruf Arab, baunya sangat wangi dan menyengat. Telur direbus untuk dimakan, sedang cankangnya disimpan di dompet sebagai tameng keselamatan. Saya pun melakukan karena ketidaktahuan saya. Bahwa itu adalah salah satu dari kesyirikan.

Ketika kuliah semester VI, saya mencoba melamar ke sebuah lembaga pendidikan Islam (LPI), dan Alhamdulillah, saya diterima. Dari LPI inilah saya mendapatkan banyak ilmu agama yang selama ini belum saya ketahui. Saya mulai mengerti bahwa jimat yang saya bawa selama ini ini bagian dari kemusyrikan. Jimat yang selama ini saya simpan, saya buang semua, tentu saja tanpa sepengetahuan ibu. Setelah saya buang jimat-jimat tersebut, alhamdulilah saya dapat tidur dengan nyenyak. Saya juga jarang mengalami  . Pikiran saya jadi tenang dan hatipun tentram. Dari LPI ini pula saya mulai tahu Majalah Ghoib. Ketika pertama kali baca, saya langsung tertarik. Sepertinya Majalah Ghoib bisa membantu saya membersihkan akidah saya yang kotor, menambah ilmu saya dan orang lain. Amin.

Waktu ada pendaftaran CPNS tahun ini, ibu sangat berharap saya dapat lolos seleksi. Ibupun ikut berusaha dengan do’a dan pergi ke “orang pinter”. Kali ini ibu diberi telur. Saya menolak memakannya dengan alas an saya tidak suka ayam kampong dan baunya sangat wangi. Ibupun kembali ke o”rang pinter” tersebut dan diganti dengan telur biasa dan tanpa bau wangi. Saya tetap menolak makan dengan alas an trauma yang dulu, yaitu muntah-muntah. Mendengar itu ibu sangat marah dengan mengatakan kalau saya tidak mau mekan telur itu berarti saya ingin membunuh ibu. Saya sangat kaget. Bagaimana bisa, ibuu mengatakan hal itu, padahal ibu adalah ibu yang paling sabar, jarang marah dan tidak banyak bicara. Akhirnya malam itu saya makan dengan ditunggui ibu, karena ibu takut kalau saya tidak makan telur tersebut. Walaupun cuma sedikit, sebagai syarat. Ketika ibu pergi, saya cepat-cepat membuang telur tersebut tanpa sepengatahuan ibu. Cangkangnya yang sudah dibungkus ibu itu langsung saya lempar ke atas lemari. Tapi disini saya sudah tidak percaya lagi tentang cangkang telur itu.

Bentuk Jimat

Jimat ini adalah telur ayam biasa, berbentuk bulat oval, yang ditulis dengan huruf-huruf tak dimengerti, lalu direbus dan isinya dimakan.

“Kesaktian” Jimat

Telur yang telah dibaca-bacakan ini diyakini bisa menjaga pemakannya dari bahaya, sebagai tameng keselamatan dan bisa menghasilkan maksud dan tujuan.

Bongkar Jimat

Takut. Semua orang pasti pernah merasakanya. Takut kalau-kalau kesehatannya tidak kembali seperti semula, takut kalau keinginannya tak tercapai, takut kalaukeselamatannya terancam, dan rasa takut lainnya. Dalam al-Qur’an Allah menjelaskan bahwa rasa takut adalah ujian. Allah berfirman, “Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan … “ (QS. Al-Baqarah: 155)

Seperti ketakutan yang dialami oleh seorang Ibu yang tinggal di Jawa Timur ini terhadap keselamatan anaknya. Saking takutnya, sehingga kebebasan sang buah hati dibelenggu. Namun cara antisipasi yang dilakukan oleh ibu itu tidak tepat bahkan boleh dibilang salah. Bukannya memohon kepada Allah,malah meminta pertolongan kepada “orang pinter”, yang sama lemahnya dengan dirinya. Tidak hanya sampai disitu, karena rasa sayangnya terhadap sang buah hati, sehingga nalar sehatnya sudah tidak tidak dipergunakan lagi, atau mungkin karena ketidaktahuannya. Anaknya dipaksa meminum air kembang yang dicampur dengan minyak wangi, yang tentu rasanya tidak enak, dan aromanya membuat muntah. Itu katanya untuk menjaganya dari marabahaya.

Ataupun ketika anaknya sedang ujian CPNS, disamping memohon kepada Allah, dia juga meminta bantuan kepada “orang pinter” untuk memuluskan jalan putrid tercintanya agar diterima menjadi Pegawai Negeri. Dan cara ini tidak dibenarkan. Mengapa tidak hanya memohon kepada Allah, yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Padahal  Allah berjanji, siapa saja yang berdo’a kepada-Nya, niscaya Dia akan mengabulkan do’a hamba-Nya, siapa yang meminta-Nya niscaya Dia berikan, siapa yang memohon pertolongan-Nya, niscaya Dia akan memberikan pertolongan. Cukuplah Allah sebagai pelindung dan penolong kita.

Semoga Allah memberi hidayah kepada kita, sehingga tidak mengajrkan kepada putra-putri kita sesuatu yang mengandung kesyirikan, dan memberi kebaikan pada kita semua. Amin.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Batu Pusaka untuk Penjagaan

Batu PusakaIbu Widya (bukan nama sebenarnya) berkisah, “Awal kepemilikan saya terhadap jimat ini saya dapatkan dari ayah saya, dan beliaupun mendapat warisan dari buyut yang katanya jagoan dan ngarti dengan hal-hal yang begituan. Ketika ayah saya sakit keras, kami sekeluarga khawatir kalau-kalau “aya nu ngabeung-beuratan” (memberatkan ) ayah saya ketika mengahadapi sakaratul maut. Karena kata orang kalau punya ilmu-ilmu kadigdayaan atau jimat-jimat, biasanya matinya susah. Maka kami sekeluarga membongkar benda-benda jimat yang pernah dimilki oleh ayah dan ternyata ada beberapa jimat yang ayah miliki. Lalu sebagian ada yang dibakar, dimusnahkan dan yang ini (sebuah batu bulat) dibawa oleh uwa (paman) saya untuk “ditarekahan” diusahakan agar tidak adalagi penunggunya. Lalu kata uwa saya bahwa benda ini sudah bersih, sudah tidak ada ‘isinya’ namun untuk lebih meyakinkan maka benda ini saya bawa dan saya serahkan ke kantor Ghoib Ruqyah Syar’iyyah.

Sebenarnya saya ngga percaya dengan hal-hal yang seperti itu, dan ayah sayapun ngga punya ilmu-ilmu yang begituan. Apalagi setelah saya membaca Majalah Ghoib semakin yakin dan mantap untuk tidak berhubungan dengan hal-hal seperti itu karena hal itu bisa membawa kemusyrikan, sedangkan kita tahu bahwa perbuatan syirik tidak akan diampuni dosanya kalau kita mati dalam kondisi mensekutukan Allah SWT.

Harapan saya semoga semua keluarga dan pembaca setia Majalah Ghoib terbebas dari gangguan jin-jin yang zalim dan terbebas dari perbuatan syirik. Aqidah kita yang benar hanya mengesakan Allah semata dan dibersihkan dari noda-noda syirik yang memang sudah mengakar di masyarakat kita.”

Bentuk Jimat

Jimat ini terbuat dari batu alam berbentuk bulat oval seperti telur, dengan warna dasar hitam dan garis-garis putih yang melingkari seluruh batu itu dan tampak indah jika dilihat dari jauh, seperti batu hiasan yang biasa di letakkan di atas meja atau di dalam rak lemari.

‘Kesaktian Jimat’

Jimat ini diyakini berkhasiat untuk menangkal bahaya yang akan datang atau memberikan pengamanan dan penjagaan kepada pemilik dan semua keluarganya.

Bongkar Jimat

Adalah fitrah manusia untuk selamat dan terbebas dari gangguan yang menghampiri dirinya dan orang-orang tercinta di sekitarnya, lalu mencari perlindungan dan sandaran kepada hal yang dia anggap lebih memiliki kekuatan daripada dirinya.

Memang hal itu sah-sah saja dilakukan, hanya saja jika mencari perlindungan dan tempat bersandar yang salah itulah yang jadi masalah. Boleh jadi hal itu akan menjerumuskan kita ke dalam kemusyrikan. Seperti yang dilakukan oleh ibu yang tinggal di Jawa Barat ini, yang menyimpan jimat untuk menolak bala dan menjaga keselamatan keluarganya yang ia dapatkan sebagai warisan dari kakek buyutnya.

Dalam ajaran Islam, memberikan warisan kepada anak keturunan memang sudah ada tuntunannya, bahkan begitu rinci Allah menjelaskan bagian tiap masing-masing ahli waris dimana Allah tidak menjelaskan secara rinci tentang suatu hokum seperti hokum warisan ini.

Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar meninggalkan anak keturunan dalam keadaan kuat dan tidak menjadi beban buat orang lain. “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisa’: 9).

Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Khaulah bin Sa’d: “Wahai Sa’d, sesungguhnya engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada meninggalkan mereka lemah dan menjadi beban manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun apa dulu yang diwariskan! Apakah benda-benda seperti itu layak dan pantas diwariskan kepada anak cucu kita?

Para pemnbaca budiman! Bukanlah jimat, benda keramat dan lain sebagainya yang diwariskan kepada anak cucu kita. Karena itu sama saja dengan mewariskan kesyirikan dan kemusyrikan kepada mereka. Yang Allah anjurkan adalah harta yang halal lagi bermanfaat dan diridhai oleh Allah.

Adalah benar sikap yang diambil oleh Ibu Widya tersebut, dengan menyerahkan jimat itu ke tempat yang tepat untuk dimusnahkan dan bertaubat dari kesyirikan.

Nah! Bagi siapapun yang ingin membersihkan aqidahnya dari noda-noda kesyirikan, tak ada salahnya mengikuti langkah yang ditempuh oleh Ibu Widya tadi dengan memusnahkan benda-benda syirik yang ada di rumah kita, baik dimusnahkan sendiri atau dengan mengantarkannya ke Ghoib Ruqyah Syar’iyyah. Siapa menyusul?

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Lipstik ‘Bermantera’ Pemancar Aura

Lipstik“Baru saja saya mengalami stres,” ungkap seorang gadis berumur 33 tahun kepada Majalah Ghoib saat dihubungi melalui saluran telepon. Umur saya sudah kepala tiga, tetapi sampai hari ini belum mendapatkan jodoh yang cocok. Stres semakin bertambah berat, saat dilangkah oleh adik lakci-laki saya yang menikah lebih dulu. Lebih kecewa lagi, karena keluarga memberitahukan berita pernikahannya sebulan sebelum hari ‘H’. Karena kekecewaan yang semakin mendalam, saya tidak menghadiri resepsi pernikahannya. Hati saya memberontak, kenapa bukan saya duluan yang menikah?

Alhamdulillah, saya mengetahui tempat ruqyah Majalah Ghoib dari seorang teman sekantor. Pertengahan Oktober lalu, saya pun memutuskan untuk di ruqyah dan menyerahkan mick up yang telah dijadikan jimat oleh ‘orang-orang pinter’ yang pernah saya datangi.

Sebelum adik saya menikah, tepatnya 3 tahun yang lalu. Pernah ada kejadian yang aneh di rumah saya. Ketika sedang rnembetulkan plapon (langit-langit) rumah, beberapa kali, Pak Tukang menemukan sebuah benda yang dibungkus dengan kain putih bersih. Karena tidak terlalu percaya sama hal yang mistik, benda tersebut kami buang begitu saja. Saat temuan yang ketiga kalinya, keluarga memutuskan, untuk menanyakan nya kepada beberapa ‘orang pinter’. Katanya, ada yang dengki dengan keluarga saya. Tujuan mereka untuk mneghancurkan saudara laki-laki dan Ayah saya. Akan tetapi karena mereka kuat, akhirnya saya yang kena. Akibatnya sampai sekarang saya telat nikah.

Mulai saat itulah, saya mulai akrab dengan yang namanya dukun. Sebenarnya saya tidak percaya sama mereka. Tetapi karena terpengaruh orang, akhirnya saya jalani hari demi hari yang penuh omong kosong itu. Beberapa orang dukun akhirnya saya jambangi. Sebut saja perempuan di daerah Jakarta. Ia menyatakan, pantas saja saya susah dapat jodoh. Karena ketika orang melihat saya, yang tampak adalah wajah seekor monyet. la pun kemudian menyuruh saya mandi air kembang bahkan mick up saya juga tak luput dari mantera-manteranya.

Saya juga pernah diajak ke daerah Puncak menemui ‘orang pinter’. Saya dimandikan air kembang olehnya tepat jam l2 malam, dengan mengunakan kain putih saja. Akan tetapi, semua usaha tersebut nihil walaupun saya kembali berusaha ke tempat-tempat lainnya. Mungkin karena merasa kasihan, Pak Tukang yang bekerja di rumah, memberikan sesuatu kepada saya. Benda-benda ini, menurutnya di dapatkan dari seseorang dari daerah Jawa untuk membantu saya. Benda-benda tersebutlah yang akhirnya saya kirimkan kepada Majalah Ghoib untuk dimusnahkan. Saya tetap berharap semoga mendapatkan jodoh yang dapat menjadi lmam sekaligus menuntun saya selama hidup di dunia. Sesekali terbersit sebuah pertanyaan yang saya tujukan kepada Allah SWT. mengapa saya sulit untuk menikah?

Bentuk Jimat

Jimat yang dikirimkannya adalah dua buah alat kecantikan wanita berupa: Lipstik (pemerah bibir) dan Bedak merk yang sering dipakai wanita pada umumnya. Lipstick yang berwarna merah jambu tersebut, saat dikirimkan masih setengah bagian pemerahnya. Sementara bedaknya, Nampak baru dipakai beberapa kali saja. Bedak tersebut berbnetuk sebuah lingkaran dengan diameter 3,5 cm yang dilengkapi dengan kaca untuk bersolek.

‘Kesaktian Jimat’

Alat-alat kecantikan yang telah diberi mantera-mantera ini diyakini bisa memancarkan ‘Aura’ sipemakainya. Dengan pancaran aura tersebut, sipemakainya akan menarik perhatian orang yang memandangnya. Sebenarnya masih banyak mick up yang telah dibacakan, tetapi belum dikirimkannya kepada Majalah Ghoib. Ia merasa keberatan kalau harus menyerahkan semua mick up miliknya karena harganya yang cukup mahal. Atas saran seorang ustadz di kantor Majalah Ghoib. Mick up yang belum sempat diserahkannya, agar jangan lagi dipercaya kekuatannya dan dibacakan ta’awudz setiap kali akan dipakai.

Bongkar Jimat

Harap-harap cemas, begitulah suasana hati seorang muslimah yang ‘sudah berumur’ dalam menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Hal tersebut diperparah lagi dengan cepatnya jodoh yang dating kepada adik kandung sendiri yang usianya jauh lebih muda. Kalau sudah begini, suasana hati akan remuk redam jika tak memiliki imunitas diri terhadap ujian yang datang. Mendatangi dukun untuk mencoba berikhtiar terkadang menjadi pilihan yang bisa ditawar-tawar karena merasa kepepet. Walaupun akhirnya harus terjerembab pada lembah kemusyrikan yang menjadi gendering syetan untuk menyesatkan manusia.

Alat kecantikan wanita yang sebenarnya tidak memiliki kekuatan apa-apa, telah disulap oleh para dukun menjadi jimat, untuk dipakai sebagai perantara pemancar aura. Hasilnya, jodoh tetap saja tak kunjung tiba. Sementara uang sudah habis terkuras. Memang pintar para dukun meraup uang dari orang yang sedang kesulitan.

Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa ditempuh oleh wanita dalam menemukan pasangan hidupnya dan Islam membolehkannya.

Pertama, seorang muslimah diperkenankan menawarkan dirinya sendiri secara langsung pada pria muslim yang menurutnya baik bagi diri dan agamanya. Dalam hal ini, muslimah tersebut sudah tahu dan kenal dengan pria muslim tersebut kemudian mendatangi si pria dan meminta kesediaan si pria untuk menerimanya sebagai istrinya. Yang perlu diperhatikan dalam cara ini adalah, persiapan mental atas segala kemungkinan jawaban yang akan diterimanya (diterima atau ditolak) dan perhitungkan dahulu bagaimana sebenarnya kecendrungan yang dimiliki oleh si pria tersebut jika tawaran tersebut diajukan (coba jajaki sebenarnya si pria ini suka juga nggak sih sama kita; atau si pria ini siap nggak nerima kita sebagai istrinya).

Kedua, seorang muslimah bisa menawarkan dirinya sendiri pada pria muslim yang menurutnya baik bagi diri dan agamanya tetapi tidak secara langsung, melainkan lewat perantara yang dikenal kedua belah pihak. Cara ini yang biasa dipakai oleh banyak orang karena cenderung lebih aman. Biasanya dikenal dengan sitilah lewat ‘Comblang’. Biasanya si Comblang ini lebih mengetahui kondisi kedua belah pihak, tahu kemungkinan ‘jadi’ atau ‘tidaknya’. Juga tahu bagaimana mengarahkan keduanya agar yang semula ’masih setengah ragu’ menjadi ‘tak ragu lagi’.

Ketiga, seorang muslimah bisa menawarkan dirinya sendiri pada pria muslim yang menurutnya baik bagi diri dan agamanya juga lewat perantara, hanya saja sang perantara ini hanya salah satu pihak saja yang mengenalnya. Mungkin guru masjlis taklim si muslimah, rekan kerja, atau sahabatnya, atau orang tuanya.

Dan yang terakhir, seorang muslimah bisa juga menawarkan dirinya sendiri pada pria yang diharapkan baik bagi diri dan agamanya lewat lembaga lain sebagai perantara. Misalnya lewat biro jodoh. Tentunya semua hal tersebut dilakukan untuk berikhtiar dengan tetap mengindahkan aturan Islam (tidak dengan berpacaran).

Jangan menjadi beban berat, bila sampai usia kepala tiga belum menikah juga. Tawakkal dan bersabarlah. Semua tentu sudah ada dalam rencana Allah SWT. yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Senantiasa berusaha, berdo’a dan tetap komitmen untuk tetap dalam keridhoan Allah.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Sumber : Majalah Ghoib Edisi 55/3

HUBUNGI ADMIN