Ruqyah dalam pandangan Alqur’an dan Sunnah

Ruqyah dalam pandangan Alqur'an dan Sunnah

Ruqyah dalam pandangan Alqur’an dan Sunnah

Ruqyah didalam Al Qur’an :

كَلَّا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ

“Sekali-kali tidak. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan?” (QS. Al-Qiyamah: 26-27).
Imam Ibnu Abbas ra. berkata, ”Yang dimaksud dengan ayat ’Wa qiila man Roq’ dalam surat tersebut adalah: Adakah seorang peruqyah yang bisa menyembuhkannya?” Sedangkan Imam Qotadah, adh-Dhohhak dan Ibnu Zaid berkata,”Adakah tabib (dokter) yang bisa menyembuhkannya.” (Kitab Tafsir Ibnu Katsir: 4/ 562).

قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ

“Katakanlah: al-Qur’an itu adalah Petunjuk dan Syifa’ (Kesembuhan) bagi mereka yang beriman.” (QS. Fushshilat: 44)

وَنُنَزِّلُ مِنَ اْلقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّ خَسَارًا

“Dan kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi Syifa’ (kesembuhan) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra’: 82).
Imam Ibnul Qoyyim al-Juziyah rahimahulloh berkata, “Huruf ‘Min’ yang terdapat dalam kalimat, ‘Minal Qur’an’ di ayat tersebut termasuk kategori ‘Lil jinsi’, yang mengandung makna bahwa al-Qur’an secara keseluruhan merupakan kesembuhan dan rahmat bagi seluruh kaum mukmin.” (Kitab Ighotsatul Lahfan: 1/ 24).

Ruqyah didalam Sunnah :

عَنْ عَائِشَةَ -رضي الله عنها- قَالَتْ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنِيْ أَنْ أَسْتَرْقِيَ مِنَ اْلعَيْنِ. (رواه مسلم)

‘Aisyah rodhiyalloohu ’anha berkata: “Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam pernah menyuruh saya untuk minta ruqyah dari gangguan ‘Ain”. (HR. Muslim).

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ -رضي الله عنها- أَنَّ النَّبِيَّ -صلى الله عليه وسلم- رَأَى فِيْ بَيْتِهَا جَارِيَةً فِيْ وَجْهِهَا سُفْعَةً. فَقَالَ: اِسْتَرْقُوْا لَهَا فَإِنَّ بِهَا النَّظْرَةَ. (رواه البخاري)

Ummu Salamah ra. berkata: Bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumahnya melihat seorang perempuan yang wajahnya ada kekuning-kuningan. Beliau bersabda, “Mintalah ruqyah untuknya, karena ia kena gangguan akibat pandangan mata.” (HR. Bukhari).

عن عثمان بن عفان -رضي الله عنه- قال: مَرِضْتُ فَكَانَ رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يَعُوْدُنِيْ فَعَوَّذَنِيْ يَوْمًا، فَقَال: بسم الله الرحمن الرحيم أُعِيْذُكَ باِللهِ اْلأحَدِ الصَّمَدِ، الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، مِنْ شَرِّ مَا تَجِدُ. -ثلاث مرات- فَشَفَانِيَ اللهُ. (الحاكم)

‘Utsman bin ‘Affan ra. berkata: Di suatu hari aku pernah sakit, dan Rasulullah saw. Menjengukku lalu meruqyahku: ‘Bismillahirrahmanirrahim, aku meruqyahmu dengan nama Allah yang Esa dan tempat bergantung (semua makhluk), yang tidak beranak dan juga tidak diperanakkan, yang tiada seorang pun yang menyerupai-Nya, dari segala kejahatan yang kamu jumpai (3X)’. Maka Allah pun menyembuhkanku.” (HR. Hakim dan didhaifkan al-Albani)

HUBUNGI ADMIN