Telur Bertuah Karena “Diisi”

Jimat TelurSaya terlahir sebagai anak tunggal. Ayah meninggal sebelum saya dilahirkan. Ibu menikah lagi ketika saya berumur 9 tahun. Keluarga saya termasuk keluarga yang boleh dikatakan taat beribadah, tapi untuk masalah kelnik sangat kental. Keluarga kami mempercayai seseorang yang dianggap “pinter”. Sehingga kalau ada sesuatu pasti akan meminta bantuan padanya. Kami tidak menyebutnya dukun karena dalam prakteknya membawa Islam, baik tulisan, do’a, maupun bacaannya. Kami menyebutnya sebagai orang yang ngerti. Karena saya anak tunggal, maka ibu sangat protektif terhadap saya. Sehingga saya dilarang rekreasi ke tempat yang dianggap wingit/angker, seperti pantai, sumber air, hutan dan lai-lain. Ibu takut kalau saya jadi orban mahkluk halus.

Saya masih ingat waktu SD, ketika itu orang sedang ramai-ramainya membicarakan tentang adanya penculikan terhadap anak untuk dijadikan “lebon” atau korban persembahan untuk pembangunan jembatan atau lainnya. Ibu sangat panic. Ibu meminta tolong kepada “orang pinter” tersebut agar saya selamat. Ibu diberi beberapa macam kembang yang diberi minyak wangi sehingga baunya sangat menyengat. Saya disuruh meminum kembang tersebut setelah dicampur dengan air selama beberapa hari. Rasanya mau muntah, tapi saya tidak bisa menolak karena itu katanya demi keselamatan saya.

Ketika kelas tiga MTs, saya ikut asrama. Baru beberapa hari di asrama, sebelah mata saya berwarna merah, tapi anehnya saya tidak merasakat sakit, perih atau ngeres. Kata orang lain mata saya sakit. Ibu panic, apalagi ibu bermimpi melihat saya sedang dicabik-cabik oleh monyet untuk dimakan. Kemudian ibu pergi ke “orang pinter” dan katanya penyakit mata saya itu bukan sakit mata biasa, tapi itu pertanda bahwa saya akan dikadikan korban persembahan untuk monyet ingon-ingone pemilik asrama. Karena kejadian itu maka saya langsung disuruh pulang, tidak usah di asrama.

Saya sudah tidak ingat lagi, berapa kali saya dicarikan jimat. Mungkin sejak membawa jimat-jimat itu pula saya selalu mengalami kegelisahan/ketakutan waktu tidur. Orang Jawa mengatakannya sebagai kelindihen. Walaupun saya sudah baca ayat-ayat al-Qur’an dan do’a-do’a. Saya alami ini + 15 tahun. Kelindihen ini tidak hanya terjadi pada malam hari, tapi ketika tidur siangpun saya sering mengalaminya. Karena itulah, maka saya selalu berusaha mencari teman tidur atau tidak mengunci pintu kamar, agar nanti orang dapat dengan membangunkan saya ketika kelindihen.

Saya juga pernah disuruh makan telur ketika mau EBTANAS. Telur itupun tak jauh beda dengan air kembang. Telurnya ditulisi dengan huruf-huruf yang mirip dengan huruf Arab, baunya sangat wangi dan menyengat. Telur direbus untuk dimakan, sedang cankangnya disimpan di dompet sebagai tameng keselamatan. Saya pun melakukan karena ketidaktahuan saya. Bahwa itu adalah salah satu dari kesyirikan.

Ketika kuliah semester VI, saya mencoba melamar ke sebuah lembaga pendidikan Islam (LPI), dan Alhamdulillah, saya diterima. Dari LPI inilah saya mendapatkan banyak ilmu agama yang selama ini belum saya ketahui. Saya mulai mengerti bahwa jimat yang saya bawa selama ini ini bagian dari kemusyrikan. Jimat yang selama ini saya simpan, saya buang semua, tentu saja tanpa sepengetahuan ibu. Setelah saya buang jimat-jimat tersebut, alhamdulilah saya dapat tidur dengan nyenyak. Saya juga jarang mengalami  . Pikiran saya jadi tenang dan hatipun tentram. Dari LPI ini pula saya mulai tahu Majalah Ghoib. Ketika pertama kali baca, saya langsung tertarik. Sepertinya Majalah Ghoib bisa membantu saya membersihkan akidah saya yang kotor, menambah ilmu saya dan orang lain. Amin.

Waktu ada pendaftaran CPNS tahun ini, ibu sangat berharap saya dapat lolos seleksi. Ibupun ikut berusaha dengan do’a dan pergi ke “orang pinter”. Kali ini ibu diberi telur. Saya menolak memakannya dengan alas an saya tidak suka ayam kampong dan baunya sangat wangi. Ibupun kembali ke o”rang pinter” tersebut dan diganti dengan telur biasa dan tanpa bau wangi. Saya tetap menolak makan dengan alas an trauma yang dulu, yaitu muntah-muntah. Mendengar itu ibu sangat marah dengan mengatakan kalau saya tidak mau mekan telur itu berarti saya ingin membunuh ibu. Saya sangat kaget. Bagaimana bisa, ibuu mengatakan hal itu, padahal ibu adalah ibu yang paling sabar, jarang marah dan tidak banyak bicara. Akhirnya malam itu saya makan dengan ditunggui ibu, karena ibu takut kalau saya tidak makan telur tersebut. Walaupun cuma sedikit, sebagai syarat. Ketika ibu pergi, saya cepat-cepat membuang telur tersebut tanpa sepengatahuan ibu. Cangkangnya yang sudah dibungkus ibu itu langsung saya lempar ke atas lemari. Tapi disini saya sudah tidak percaya lagi tentang cangkang telur itu.

Bentuk Jimat

Jimat ini adalah telur ayam biasa, berbentuk bulat oval, yang ditulis dengan huruf-huruf tak dimengerti, lalu direbus dan isinya dimakan.

“Kesaktian” Jimat

Telur yang telah dibaca-bacakan ini diyakini bisa menjaga pemakannya dari bahaya, sebagai tameng keselamatan dan bisa menghasilkan maksud dan tujuan.

Bongkar Jimat

Takut. Semua orang pasti pernah merasakanya. Takut kalau-kalau kesehatannya tidak kembali seperti semula, takut kalau keinginannya tak tercapai, takut kalaukeselamatannya terancam, dan rasa takut lainnya. Dalam al-Qur’an Allah menjelaskan bahwa rasa takut adalah ujian. Allah berfirman, “Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan … “ (QS. Al-Baqarah: 155)

Seperti ketakutan yang dialami oleh seorang Ibu yang tinggal di Jawa Timur ini terhadap keselamatan anaknya. Saking takutnya, sehingga kebebasan sang buah hati dibelenggu. Namun cara antisipasi yang dilakukan oleh ibu itu tidak tepat bahkan boleh dibilang salah. Bukannya memohon kepada Allah,malah meminta pertolongan kepada “orang pinter”, yang sama lemahnya dengan dirinya. Tidak hanya sampai disitu, karena rasa sayangnya terhadap sang buah hati, sehingga nalar sehatnya sudah tidak tidak dipergunakan lagi, atau mungkin karena ketidaktahuannya. Anaknya dipaksa meminum air kembang yang dicampur dengan minyak wangi, yang tentu rasanya tidak enak, dan aromanya membuat muntah. Itu katanya untuk menjaganya dari marabahaya.

Ataupun ketika anaknya sedang ujian CPNS, disamping memohon kepada Allah, dia juga meminta bantuan kepada “orang pinter” untuk memuluskan jalan putrid tercintanya agar diterima menjadi Pegawai Negeri. Dan cara ini tidak dibenarkan. Mengapa tidak hanya memohon kepada Allah, yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Padahal  Allah berjanji, siapa saja yang berdo’a kepada-Nya, niscaya Dia akan mengabulkan do’a hamba-Nya, siapa yang meminta-Nya niscaya Dia berikan, siapa yang memohon pertolongan-Nya, niscaya Dia akan memberikan pertolongan. Cukuplah Allah sebagai pelindung dan penolong kita.

Semoga Allah memberi hidayah kepada kita, sehingga tidak mengajrkan kepada putra-putri kita sesuatu yang mengandung kesyirikan, dan memberi kebaikan pada kita semua. Amin.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Batu Pusaka untuk Penjagaan

Batu PusakaIbu Widya (bukan nama sebenarnya) berkisah, “Awal kepemilikan saya terhadap jimat ini saya dapatkan dari ayah saya, dan beliaupun mendapat warisan dari buyut yang katanya jagoan dan ngarti dengan hal-hal yang begituan. Ketika ayah saya sakit keras, kami sekeluarga khawatir kalau-kalau “aya nu ngabeung-beuratan” (memberatkan ) ayah saya ketika mengahadapi sakaratul maut. Karena kata orang kalau punya ilmu-ilmu kadigdayaan atau jimat-jimat, biasanya matinya susah. Maka kami sekeluarga membongkar benda-benda jimat yang pernah dimilki oleh ayah dan ternyata ada beberapa jimat yang ayah miliki. Lalu sebagian ada yang dibakar, dimusnahkan dan yang ini (sebuah batu bulat) dibawa oleh uwa (paman) saya untuk “ditarekahan” diusahakan agar tidak adalagi penunggunya. Lalu kata uwa saya bahwa benda ini sudah bersih, sudah tidak ada ‘isinya’ namun untuk lebih meyakinkan maka benda ini saya bawa dan saya serahkan ke kantor Ghoib Ruqyah Syar’iyyah.

Sebenarnya saya ngga percaya dengan hal-hal yang seperti itu, dan ayah sayapun ngga punya ilmu-ilmu yang begituan. Apalagi setelah saya membaca Majalah Ghoib semakin yakin dan mantap untuk tidak berhubungan dengan hal-hal seperti itu karena hal itu bisa membawa kemusyrikan, sedangkan kita tahu bahwa perbuatan syirik tidak akan diampuni dosanya kalau kita mati dalam kondisi mensekutukan Allah SWT.

Harapan saya semoga semua keluarga dan pembaca setia Majalah Ghoib terbebas dari gangguan jin-jin yang zalim dan terbebas dari perbuatan syirik. Aqidah kita yang benar hanya mengesakan Allah semata dan dibersihkan dari noda-noda syirik yang memang sudah mengakar di masyarakat kita.”

Bentuk Jimat

Jimat ini terbuat dari batu alam berbentuk bulat oval seperti telur, dengan warna dasar hitam dan garis-garis putih yang melingkari seluruh batu itu dan tampak indah jika dilihat dari jauh, seperti batu hiasan yang biasa di letakkan di atas meja atau di dalam rak lemari.

‘Kesaktian Jimat’

Jimat ini diyakini berkhasiat untuk menangkal bahaya yang akan datang atau memberikan pengamanan dan penjagaan kepada pemilik dan semua keluarganya.

Bongkar Jimat

Adalah fitrah manusia untuk selamat dan terbebas dari gangguan yang menghampiri dirinya dan orang-orang tercinta di sekitarnya, lalu mencari perlindungan dan sandaran kepada hal yang dia anggap lebih memiliki kekuatan daripada dirinya.

Memang hal itu sah-sah saja dilakukan, hanya saja jika mencari perlindungan dan tempat bersandar yang salah itulah yang jadi masalah. Boleh jadi hal itu akan menjerumuskan kita ke dalam kemusyrikan. Seperti yang dilakukan oleh ibu yang tinggal di Jawa Barat ini, yang menyimpan jimat untuk menolak bala dan menjaga keselamatan keluarganya yang ia dapatkan sebagai warisan dari kakek buyutnya.

Dalam ajaran Islam, memberikan warisan kepada anak keturunan memang sudah ada tuntunannya, bahkan begitu rinci Allah menjelaskan bagian tiap masing-masing ahli waris dimana Allah tidak menjelaskan secara rinci tentang suatu hokum seperti hokum warisan ini.

Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar meninggalkan anak keturunan dalam keadaan kuat dan tidak menjadi beban buat orang lain. “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisa’: 9).

Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Khaulah bin Sa’d: “Wahai Sa’d, sesungguhnya engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya, itu lebih baik daripada meninggalkan mereka lemah dan menjadi beban manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun apa dulu yang diwariskan! Apakah benda-benda seperti itu layak dan pantas diwariskan kepada anak cucu kita?

Para pemnbaca budiman! Bukanlah jimat, benda keramat dan lain sebagainya yang diwariskan kepada anak cucu kita. Karena itu sama saja dengan mewariskan kesyirikan dan kemusyrikan kepada mereka. Yang Allah anjurkan adalah harta yang halal lagi bermanfaat dan diridhai oleh Allah.

Adalah benar sikap yang diambil oleh Ibu Widya tersebut, dengan menyerahkan jimat itu ke tempat yang tepat untuk dimusnahkan dan bertaubat dari kesyirikan.

Nah! Bagi siapapun yang ingin membersihkan aqidahnya dari noda-noda kesyirikan, tak ada salahnya mengikuti langkah yang ditempuh oleh Ibu Widya tadi dengan memusnahkan benda-benda syirik yang ada di rumah kita, baik dimusnahkan sendiri atau dengan mengantarkannya ke Ghoib Ruqyah Syar’iyyah. Siapa menyusul?

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Lipstik ‘Bermantera’ Pemancar Aura

Lipstik“Baru saja saya mengalami stres,” ungkap seorang gadis berumur 33 tahun kepada Majalah Ghoib saat dihubungi melalui saluran telepon. Umur saya sudah kepala tiga, tetapi sampai hari ini belum mendapatkan jodoh yang cocok. Stres semakin bertambah berat, saat dilangkah oleh adik lakci-laki saya yang menikah lebih dulu. Lebih kecewa lagi, karena keluarga memberitahukan berita pernikahannya sebulan sebelum hari ‘H’. Karena kekecewaan yang semakin mendalam, saya tidak menghadiri resepsi pernikahannya. Hati saya memberontak, kenapa bukan saya duluan yang menikah?

Alhamdulillah, saya mengetahui tempat ruqyah Majalah Ghoib dari seorang teman sekantor. Pertengahan Oktober lalu, saya pun memutuskan untuk di ruqyah dan menyerahkan mick up yang telah dijadikan jimat oleh ‘orang-orang pinter’ yang pernah saya datangi.

Sebelum adik saya menikah, tepatnya 3 tahun yang lalu. Pernah ada kejadian yang aneh di rumah saya. Ketika sedang rnembetulkan plapon (langit-langit) rumah, beberapa kali, Pak Tukang menemukan sebuah benda yang dibungkus dengan kain putih bersih. Karena tidak terlalu percaya sama hal yang mistik, benda tersebut kami buang begitu saja. Saat temuan yang ketiga kalinya, keluarga memutuskan, untuk menanyakan nya kepada beberapa ‘orang pinter’. Katanya, ada yang dengki dengan keluarga saya. Tujuan mereka untuk mneghancurkan saudara laki-laki dan Ayah saya. Akan tetapi karena mereka kuat, akhirnya saya yang kena. Akibatnya sampai sekarang saya telat nikah.

Mulai saat itulah, saya mulai akrab dengan yang namanya dukun. Sebenarnya saya tidak percaya sama mereka. Tetapi karena terpengaruh orang, akhirnya saya jalani hari demi hari yang penuh omong kosong itu. Beberapa orang dukun akhirnya saya jambangi. Sebut saja perempuan di daerah Jakarta. Ia menyatakan, pantas saja saya susah dapat jodoh. Karena ketika orang melihat saya, yang tampak adalah wajah seekor monyet. la pun kemudian menyuruh saya mandi air kembang bahkan mick up saya juga tak luput dari mantera-manteranya.

Saya juga pernah diajak ke daerah Puncak menemui ‘orang pinter’. Saya dimandikan air kembang olehnya tepat jam l2 malam, dengan mengunakan kain putih saja. Akan tetapi, semua usaha tersebut nihil walaupun saya kembali berusaha ke tempat-tempat lainnya. Mungkin karena merasa kasihan, Pak Tukang yang bekerja di rumah, memberikan sesuatu kepada saya. Benda-benda ini, menurutnya di dapatkan dari seseorang dari daerah Jawa untuk membantu saya. Benda-benda tersebutlah yang akhirnya saya kirimkan kepada Majalah Ghoib untuk dimusnahkan. Saya tetap berharap semoga mendapatkan jodoh yang dapat menjadi lmam sekaligus menuntun saya selama hidup di dunia. Sesekali terbersit sebuah pertanyaan yang saya tujukan kepada Allah SWT. mengapa saya sulit untuk menikah?

Bentuk Jimat

Jimat yang dikirimkannya adalah dua buah alat kecantikan wanita berupa: Lipstik (pemerah bibir) dan Bedak merk yang sering dipakai wanita pada umumnya. Lipstick yang berwarna merah jambu tersebut, saat dikirimkan masih setengah bagian pemerahnya. Sementara bedaknya, Nampak baru dipakai beberapa kali saja. Bedak tersebut berbnetuk sebuah lingkaran dengan diameter 3,5 cm yang dilengkapi dengan kaca untuk bersolek.

‘Kesaktian Jimat’

Alat-alat kecantikan yang telah diberi mantera-mantera ini diyakini bisa memancarkan ‘Aura’ sipemakainya. Dengan pancaran aura tersebut, sipemakainya akan menarik perhatian orang yang memandangnya. Sebenarnya masih banyak mick up yang telah dibacakan, tetapi belum dikirimkannya kepada Majalah Ghoib. Ia merasa keberatan kalau harus menyerahkan semua mick up miliknya karena harganya yang cukup mahal. Atas saran seorang ustadz di kantor Majalah Ghoib. Mick up yang belum sempat diserahkannya, agar jangan lagi dipercaya kekuatannya dan dibacakan ta’awudz setiap kali akan dipakai.

Bongkar Jimat

Harap-harap cemas, begitulah suasana hati seorang muslimah yang ‘sudah berumur’ dalam menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Hal tersebut diperparah lagi dengan cepatnya jodoh yang dating kepada adik kandung sendiri yang usianya jauh lebih muda. Kalau sudah begini, suasana hati akan remuk redam jika tak memiliki imunitas diri terhadap ujian yang datang. Mendatangi dukun untuk mencoba berikhtiar terkadang menjadi pilihan yang bisa ditawar-tawar karena merasa kepepet. Walaupun akhirnya harus terjerembab pada lembah kemusyrikan yang menjadi gendering syetan untuk menyesatkan manusia.

Alat kecantikan wanita yang sebenarnya tidak memiliki kekuatan apa-apa, telah disulap oleh para dukun menjadi jimat, untuk dipakai sebagai perantara pemancar aura. Hasilnya, jodoh tetap saja tak kunjung tiba. Sementara uang sudah habis terkuras. Memang pintar para dukun meraup uang dari orang yang sedang kesulitan.

Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa ditempuh oleh wanita dalam menemukan pasangan hidupnya dan Islam membolehkannya.

Pertama, seorang muslimah diperkenankan menawarkan dirinya sendiri secara langsung pada pria muslim yang menurutnya baik bagi diri dan agamanya. Dalam hal ini, muslimah tersebut sudah tahu dan kenal dengan pria muslim tersebut kemudian mendatangi si pria dan meminta kesediaan si pria untuk menerimanya sebagai istrinya. Yang perlu diperhatikan dalam cara ini adalah, persiapan mental atas segala kemungkinan jawaban yang akan diterimanya (diterima atau ditolak) dan perhitungkan dahulu bagaimana sebenarnya kecendrungan yang dimiliki oleh si pria tersebut jika tawaran tersebut diajukan (coba jajaki sebenarnya si pria ini suka juga nggak sih sama kita; atau si pria ini siap nggak nerima kita sebagai istrinya).

Kedua, seorang muslimah bisa menawarkan dirinya sendiri pada pria muslim yang menurutnya baik bagi diri dan agamanya tetapi tidak secara langsung, melainkan lewat perantara yang dikenal kedua belah pihak. Cara ini yang biasa dipakai oleh banyak orang karena cenderung lebih aman. Biasanya dikenal dengan sitilah lewat ‘Comblang’. Biasanya si Comblang ini lebih mengetahui kondisi kedua belah pihak, tahu kemungkinan ‘jadi’ atau ‘tidaknya’. Juga tahu bagaimana mengarahkan keduanya agar yang semula ’masih setengah ragu’ menjadi ‘tak ragu lagi’.

Ketiga, seorang muslimah bisa menawarkan dirinya sendiri pada pria muslim yang menurutnya baik bagi diri dan agamanya juga lewat perantara, hanya saja sang perantara ini hanya salah satu pihak saja yang mengenalnya. Mungkin guru masjlis taklim si muslimah, rekan kerja, atau sahabatnya, atau orang tuanya.

Dan yang terakhir, seorang muslimah bisa juga menawarkan dirinya sendiri pada pria yang diharapkan baik bagi diri dan agamanya lewat lembaga lain sebagai perantara. Misalnya lewat biro jodoh. Tentunya semua hal tersebut dilakukan untuk berikhtiar dengan tetap mengindahkan aturan Islam (tidak dengan berpacaran).

Jangan menjadi beban berat, bila sampai usia kepala tiga belum menikah juga. Tawakkal dan bersabarlah. Semua tentu sudah ada dalam rencana Allah SWT. yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Senantiasa berusaha, berdo’a dan tetap komitmen untuk tetap dalam keridhoan Allah.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Sumber : Majalah Ghoib Edisi 55/3

Ajian ‘Penjemput’ Jodoh

AjianSeorang perempuan paruh baya yang bekerja di sebuah perusahaan swasta, datang ke kantor Majalah Ghoib pada pertengahan Oktober 2005 lalu. Ini adalah awal kunjungannya ke kantor Majalah Ghoib untuk menjalani terapi ruqyah. Sambil menyerahkan jimat-jimat yang didapatkannya dari beberapa dukun. Ia menceritakan kisahnya.

Saya pindah ke Jakarta sekitar tahun 2001. Sebagai seorang gadis, saat itu usia saya boleh dikatakan sudah tidak muda lagi. Saya belum menikah. Di kampung , saya tidak pernah kenal sama yang namanya tukang ramal apalagi dukun. Sebagai lulusan perguruan tinggi, saya malas berurusan dengan yang gtuan, “Gak rasional”.

Tetapi, seiring dengan bertambahnya usia saya dan desakan yang terus menerus dari orangtua. Akhirnya saya mulai mencari cara, agar segera mendapatkan pendamping hidup. Disaat sedang sedih bercampur bingung, kebetulan ada teman sekantor yang mengajak saya pergi ke dukun di beberapa tempat di Jakarta dan sekitarnya. Sampai-sampai orangtua teman saya juga mengusahakan agar saya cepat dapat jodoh melalui jasa dukun. Banyak jimat yang saya dapatkan dari beberapa orang dukun di masa pengembaraan sampai ke daerah Banten. Perjalanan mencari pendamping dengan mendatangi dukun, saya lakukan selama dua tahun lebih.

Ketika saya mendatangi salah seorang dukun, saya diramal den diberitahu aka nada seorang pemuda yang datang dengan ciri-ciri tertentu. Ternyata saya betul-betul bertemu dengan pemuda itu. Setelah berkenalan selama 7 bulan, dia bahkan sudah datang ke rumah saya. Dia memohon doa restu kepada orangtua saya, tetapi saya belum sampai dilamarnya. Saya sangat senang saat itu. Tetapi semuanya berubah dalam bilangan waktu yang sangat cepat. Harapan yang telah terpupuk sekian lama, akhirnya hancur berantakan. Pemuda itu menipu saya. Uang saya sebanyak 37 juta diambilnya. Anehnya, saya menuruti saja omongannya dan tidak bisa menentang. Saya merasakannya diantara sadar dan tidak. Saya sangat kasihan padanya karena dia selalu bercerita yang menyedihkan tentangnya. Saya masih bersyukur karena yang tertipu hanya materi saja, walaupun hati saya hancur berkeping-keping. Saya kemudian bertanya dalam hati, apakah ini merupakan permainan dari dukun yang telah meramal saya? Saya tidak bisa melaporkannya ke polisi karena tidak ada bukti.

Setelah semua peristiwa itu, saya ikut belajar al-Qur’an system 2 jam kepada seorang ustadz. Saya juga ikut pelatihan sholat khusyu’ agar hidup sayan lebih tenang. Para ustadz tempat saya belajar, sering menjelaskan tentang ruqyah syar’iyyah kepada saya. Dan setelah melihat adegan ruqyah di sebuah sinetron. Saya memutuskan untuk diruqyah dan menyerahkan semua jimat-jimat ini. Sekarang saya butuh pembimbing agama, karena saya tidak mungkin belajar dan menghadapi hidup seorang diri. Semoga saya bisa mendapatkan jodoh yang baik.

Bentuk Jimat

Jimat yang kita bongkar saat ini, berbentuk tulisan rajah yang dibungkus dengan kertas dan diberikan perekat yang sangat rapi. Sebuah jimat yang diberikan oleh seorang dukun di daerah Banten. Berbentuk rajah yang dituliskan pada kain putih berukuran kecil. Tulisannya sudah tidak bisa dibaca lagi karena tintanya sudah luntur. Dan ternyata di dalamnya masih terdapat sebuah tulisan tangan pada sebuah kertas buku yang dubungkus dengan plastic putih. Di dalamnya terdapat sebuah kapas bercampur bedak yang membungkus ebuah batu dengan dua buah paku kecil bersamanya. Hmm, baunnya sangat menusuk hidung.

‘Kesaktian Jimat’

Jimat-jimat tersebut merupakan ajian yang dipakai untuk menarik jodoh. Siapapun yang memiliki jimat ini diharapkan bisa mendapatkan jodoh seperti yang diimpikannya. Jimat ini harus di dibawa kemana-mana kecuali kamar mandi. Untuk mendapatkan jimat jimat ini, hanya membayar seikhlasnya.

Bongkar Jimat

Pernikahan begitu indah untuk diceritakan, begitu asyik untuk didiskusikan, tapi tidak semudah itu untuk diwujudkan. Banyak factor yang menjadi hambatan untuk mewujudkannya. Ujian yang Allah SWT. berikan berupa telatnya masa pernikahan, haruslah dihadapi dengan penuh kesabaran. Karena tiang iman yang melekat kepada rasa optimism ialah sabar. Tanpa kesabaran, maka perasaan manusia akan setiap saat menjadi korban keganasan angin perubahan yang senantiasa datang menerpa, termasuk ujian dalam menanti jodoh. Kesabaran memainkan peranan yang penting di dalam memelihara optimism dalam diri seseorang yang beriman.

Manusia memang tempatnya kesalahan dan kealpaan. Egala cara kadang ditempuh untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginannya. Mendatangi dukun merupakan kekhilafan yang sering dilakukan kaum muslimin, padahal mereka adalah antek-antek syetan yang menjerumuskan menusia ke dalam lembah kemusyrikan. Apa yang diberikan para dukun berupa jimat-jimat merupakan bentuk kesesatan mereka kepada Allah SWT.

Jimat rajah bertuiliskan huruf-huruf Arab yang tidak jelas maknanya adalah cara yang dipakai oelh dukun untuk mengundang jin dalam menyelesaikan permasalahan pasiennya. Kita juga tidak pernah mengerti, mengapa ayat-ayat al-Qur’an dan doa-doa permohonan harus ditulis pada sebuah kain dan harus dibawa kemana-mana? Lebih aneh lagi, mengapa sebuah batu, dua buah paku serta bedak dijadikan perantaraan untuk mendapatkan jodoh seseorang? Padahal ayat-ayat tersebut sejatinya kita amalkan pada perilaku hidup keseharian kita agar berkah.

Allah SWT. akan memberikan ujian kepada hamba-Nya sebatas apa yang sanggup ditanggung oleh hamba-Nya. Begitulah berita yang Allah sampaikan pada surat al-Baqarah ayat 286. Sekarang, saatnya kita berbenah diri, agar Allah memberikan jodoh yang terbaik untuk kita, kapanpun datangnya. Karena Allah SWT telah memberikan kabar kepada kita bahwa Allah akan memberikan pasangan hidup sesuai dengan kualitas pribadi yang kita miliki. Seperti dijelaskan dalam surat an-Nur ayat 28. Apa yang dilakukan wanita ini, dengan menyerahkan jimat jimat yang pernah dipakainya merupakan usahanya untuk memperbaiki keualitas dirinya. Semoga mendapatkan jodoh yang baik.

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Sumber : Majalah Ghoib Edisi 53/3

 

“Pusaka Leluhur” Pengganggu Keharmonisan

Pusaka LeluhurUntuk menemani istrinya melakukan terapi ruqyah syar’iyyah, seorang bapak yang bekerja sebagai pegawai swasta di Jakarta, pada pertengahan agustus 2005 datang ke majalah Ghoib. Terapi ruqyah yang dilakukan bersama istrinya tersebut merupakan bentuk usahanya dalam menyelesaikan kemelut rumah tangganya yang sedang mereka hadapi. Lewat saluran telepon, bapak tersebut menceritakan kisahnya kepada Majalah Ghoib.

 

Tahun 1999 istri saya pernah dipelet/diguna-guna oleh seseorang. Tuturnya mulai cerita “Istri saya jadi seperti orang yang “kebingungan.” Untuk mengobatinya. Saya mendatangai beberapa  ‘orang pinter’ bahkan ada yang penampilanya sangat islami, tetapi dalam penyembuhanya masih memberikan jimat-jimat atau isim-isim kepada pasien yang datang ke sana. Setelah itu saya berusaha untuk mencari pengobatan islami bagi penyembuhan istri saya.

 

bulan april 2005, saya mulai mengenal dan membaca majalah Ghoib. Dari sana saya banyak mengetahui tentang ruqyah dan jimat-jimat yang menyesatkan. Namun saya baru datang ke sana untuk mendaftar ruqyah pada bulan juli 2005 . Ayah angkat istri saya adalah ‘orang pinter’ yang sering membantu menyembuhkan penyakit orang lain. Ia kemudian memberikan sebuah pusaka berbentuk kujang yang katanya untuk penjagaan diri dan keluarga.

 

Tapi aneh setelah kami menyimpan benda pusaka tersebut, hawa rumah terasa panas. Istri saya sering marah-marah tanpa alasan. Keharmonisan tidak lagi saya rasakan. Saat mendaftar ke kantor majalah Ghoib istri saya mendapatkan giliran ruqyah pada tanggal 18 agustus 2005. Saat diruqyah istri saya merasakan seperti ada makhluk yang bergerak-gerak dalam tubuhnya. Setelah itu keadaan agak membaik.

 

Tepat tanggal 30 agustus 2005 istri saya tingkahnya sangat aneh. Ia mau meninggalkan rumah tanpa alasan, bahkan sudah beres-beres pakaian. Selama 3 jam saya berusaha merayunya untuk tidak meninggalkan rumah. Secara spontan saya datang ke kantor majalah Ghoib untuk menyerahkan pusaka ini untuk segera dimusnahkan.

 

Saat menuju ke kantor Majalah Ghoib saya takut ada razia senjata tajam. Namun karena tekad saya sudah bulat utnuk menyerahkan benda pusaka ini. Alhamdulillah keadaan kami sekarang sudah semakin tenang. Dan akan melakukan terapi ruqyah kembali pada pertengahan oktober 2005 akan datang. Oh ya, ruqyah ini juga saya lakukan sebagai usaha kami agar mendapatkan buah hati yang kami rindukan, setelah dua tahun menikah. Semoga keluarga kami baik-baik saja.

 

Bentuk Jimat

Pusaka ini berbentuk sebuah kujang berwarna silver. Pada gagang kujang ini terdapat kepala harimau dengan posisi siap menerkam. Begitu pula pada sarung kujang yang berbentuk huruf S yang ada pada kedua ujungnya, terdapat hiasan kepala harimau yang sedang menganga. Pada bagian tajam kujang terbuat dari dari tembaga. Terdapat tulisan arab. Di bagian pangkal yang berdekatan dengan gagangnya, pada dua sisinya terdapat tulisan Allah dan Muhammad pada sebuah linghkaran berbentuk rantai.

 

Pada sisi yang terdapat tulisan Muhammad, terdapat tulisan dua kalimat syahadat yang bentuk tulisanya tampak timbul. Di bawahnya terdapat pernik-pernik hiasan seperti akar-akaran pohon. Sementara bagian sisi, yang bertulisan Allah terdapat bacaan ayat kursi tanpa tranda baca/huruf gundul. Uniknya lagi pada bagian pinggirnya terdapat 5 buah lubang kecil yang atasanya tampak berundak.

 

“Kesaktian Jimat”

Pusaka ini dipercayai memiliki khaddam bernama eyang surya kencana. Patihnya prabu siliwangi, yang bisa melindungi siapa saja yang memilikinya. Kujang ini di dapatkan di daerah jawa barat. Cara mendapatkannya, katanya, dengan narik didahului dengan menyajikan sesajen atau semedi di sebuah pohon besar dengan mengandalkan filling/perasaan. Ketika sedang bersemedi , nantinya ada suara ghoib yang minta kopi, setelah keesokannya, benda-benda yang kita inginkan akan segera berada disana. Terkadang suara suara ghoib tersebut meminta syarat-syarat tertentu.

 

Benda pusaka ini juga harus sering diberi minyak agar terawat indah. Harus sering diperhatikan dan jangan diterlantarkan. Karena hal tersebut, sama saja dengan melecehkan pusaka itu.

 

Bongkar jimat

Diantara pintu besar yang suka dimanfaatkan syetan adalah kecintaan berlebihan kepada orang lain. Bila kecintaan kepada orang lain sudah menguasai kalbu, syetan akan terus menerus membantunya  kesemsem dengan orang yang dicintainya itu. Ketika kalbu seseorang sudah dikuasai syetan. Maka segala cara akan ia tempuh termasuk denga cara pellet, seperti yang dilakukan seseorang kepada istri bapak ini. Memekai media pelet untuk menarik perhatian orang lain adalah cara cara pengecut yang dilakukan para pengikut syetan. Karena mereka bertindak atas bantuan mantra-mantra atau media jin dalam mendapatkan cinta seseorang.

 

Benda benda yang dipercayai uantuk penjagaan, seperti benda pusaka kujang ini, ternyata malah menimbulkan kesengsaraan yang lebih parah. Memang para orang pinter selalu menggunakan jimat jimat dalam menangani sebuah masalah yang berakhir dengan masalah lain yang lebih rumit. Makna dua kalimat syahadat yang seharusnya difahami sebagai bekal aqidah kaum muslimin, justru digunakan sebagai media untuk memanggil jin yang diyakini sebagi khadam. Bacaan ayt kursi yang seharusnya diamalkan untuk perlindungan dari gangguan jin, terpajang pada jimat ini sebagai media amalan para dukun. Tentu ini merupakan awal dari muculnya masalah seringnya marah marah, pada istri bapak ini.

Allah swt adalah sebaik baiknya tempat perlindungan. Dan kekuasaan syetan hanya belaku kepada orang orang yang mengambil syetan sebagai pemimpinnya. Seperti yang diterangkan dalam surat An-Nahl ayat 98-100. “… bila kamu membaca al-qur’an, hendaklah kamu hendaklah kamu meminta perlindungan kepada allah swt dari syetan yang terkutuk. Sesungguhnya syetan itu tidak ada kekuasaannya atas orang orang yang beriman dan bertawakal kepada allah swt. Sesungguhnya kekuasaanya (syetan) hanyalah atas orang orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang orang yang menyekutukan allah swt.”

 

Maka diantara sifat-sifat orang yang beriman adalah, jika sedang kacau, marah, merasa was-was atau berbuat dosa maka akan segera mengingat dosa-dosa mereka serta mengingat bahwasannya itu termasuk tipu daya syetan. Lalu, merekapun kembali kepada jalan kebenaran, dan bertaubat kepada allah swt.

 

Apa yang telah dilakukan bapak ini, merupakan bentuk perseteruannya pada segala bentuk kemusyrikan. Semoga Allah swt menjadikan keluarganya, menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Dan dikaruniai seorang anak yang dapat menjadi belahan hati, buaian jiwa.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Sumber : Majalah Ghoib Edisi 51/3 oktober 2005

Kalung ‘Sakti’ Penebar Aroma Cinta

KalungSeorang mahasiswa tingkat akhir, datang ke kantor Majalah Ghoib untuk menjalani terapi ruqyah, karena ia merasa sulit tidur. Bersamaan dengan itu, ia juga membawa beberapa buah jimat yang selama ini telah disimpannya, untuk diserahkan dan minta segera dimusnahkan. Melalui saluran telepon ia menceritakan proses mendapatkan jimat-jimat ini.

“Awalnya saat kelas 3 SMA, saya trauma dengan sering terjadinya tawuran sesame murid SMA. Setelah seorang teman menawari saya ikut suatu perguruan, saya akhirnya tertarik untuk belajar ilmu yang dapat menjauhkan diri saya dari marabahaya. Awalnya, kegiatan perguruan hanya membaca sholawat Nabi. Pada perkembangan selanjutnya, pada malam Jum’at Kliwon, kami pergi ke Bogor untuk mengaji. Aktifitas di sana tidak membaca Al-Qur’an, tapi hanya membaca dzikir dan membaca sholawat Ibnu Abbas. Pengajian itu dimulai selepas maghrib. Di tengah-tengah pengajian tersebut terdapat sebuah gentong yang berisi air dan kembang-kembang. Setelah pengajian selesai, air tersebut diperebutkan oleh anggota pengajian untuk diambil berkahnya. Lebih dari itu, setiap bulan, perguruan  ini mengeluarkan 13 lembar amalan untuk diamalkan secara mandiri. Yang dibaca setelah shalat wajib. Lembaran-lembara amalan tersebut hanya dihargai seribu rupiah per lembar.

Setelah berjalan satu tahun, pengajian yang sekaligus sebuah perguruan ini, mengeluarkan jimat-jimat untuk diperjual-belikan kepada anggotanya, dengan membayar mahar. Saya pun membeli beberapa jimat untuk pegangan, termasuk jimat kalung ini. Pada mulanya, saya tidak merasa ganjil dengan aktivitas perguruan ini, karena semua yang dibaca adalah shalawat. Namun, ketika ada kegiatan pengajian ulang tahun perguruan ini di daerah Puncak Bogor, sebagian anggota kelompok pengajian ini tidak melaksanakan shalat Isya’. Katanya, shalat kita sudah ditanggung oleh guru besar perguruan ini yang tingkatannya sudah selevel Nabi. Walaupun kita juga dilarang berbuat jahat oleh perguruan ini, tapi hati saya sudah semakin tidak bisa menerimanya.

Suatu ketika saya membaca Majalah Ghoib di sebuah took buku. Dari situ saya semakin tahu, bahwa jimat yang selama ini saya simpang adalah barang terlaknat dan biang kemusyrikan. Pada saat mengikuti pengajian dulu, saya sering bergadang. Sehingga sekarang merasa sulit tidur. Saya akhirnya memutuskan untuk diterapi ruqyah dan menyerahkan jimat tersebut”.

Bentuk Jimat

Ada dua jimat yang diserahkan pemuda ini. Yang pertama, 4 lembar amalan yang di dalamnya terdapat tulisan Arab yang lebih banyak terdiri dari dua rangkai huruf hijaiyyah, seperti, lam dan ha, serta dho’ dan waw. Pada bagian tengahnya terdapt tulisan ayat yang terpotong-potong disertai dengan rangkaian angka-angka Arab yang tidak jelas maksudnya. Sementara di bagian pinggir, terdapt 12 kotak yang secara bergantian bertuliskan angka Arab tiga digit dan satu huruf hijaiyyah. Untuk menambah keyakinan, tulisan ini sudah rapi di laminating.

Yang kedua adalah sebuah kalung berbentuk segitiga berukuran 8×8 cm. pada ketiga sisi kalung tersebut, bertuliskan gabungan huruf lam dan ha. Pada bagian tengahnya, terdapat juga sebuah kotak kecil berukuran 4.5×3 cm. pada kotak ini, terdapat tulisan Allah dan Muhammad dalam segitiga yang lebih kecil ukurannya. Empat buah lingkaran kecil terdapat pada keempat sisi kotak ini. Tidak jelas benar, apa yang ditulis di situ. Sementara tulisan Ya Allah dan Ya Muhammad mengelilingi seluruh sisi pinggir kotak ini. Yang lebih aneh lagi, pada pinggir kotak ini terdapat tulisan Allah dan Muhammad yang dipisah setiap hurufnya.

‘Kesaktian’ Jimat

Jimat ini didapat dengan membayar mahar Rp. 113.000,-. Katanya, “kalung ini manfaatnya untuk kebalikannya. Orang yang jahat kepada kita akan jadi baik, orang yang akan menagih hutang tidak akan jadi, orang yang membenci kita akan berbalik menyayangi kita. Jimat ini juga dapat menimbulkan rasa mahabbah atau cinta orang yang melihat kita. Sehingga setelah memakai jimat ini, kita akan semakin bertambah pede (percaya diri) saat mengahadapi siapa pun”.

Bongkar Jimat

Rasa takut adalah fitnah asasi manusia. Takut terhadap marabahaya, takut akan kejahatan manusia, takut akan gangguan syetan dan makhluk jahat serta takut akan penyakit kronis yang menimpa orang-orang yang kita cintai. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika kita salah dalam mencari perlindungan dalam mengahadapi segala marabahaya yang akan menimpa kita itu.

Mencari perlindungan dengan mengikuti pengajian atau perguruan yang menggunakan media jimat adalah sebuah pilihan yang fatal. Karena jimat yang telah dikeluarkan oleh perguruan tersebut sebagai alat perlindungan merupakan benda yang tidak memiliki manfaat apapun, bahkan menyesatkan. Allah adalah sebaik-baik pelindung, karena Allah penguasa makhluk yang Nampak maupun yang tidak Nampak. “Hendaklah kamu berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl : 98).

Adapun tulisan-tulisan yang tertera pada kedua jimat tersebut tidak akan memberikan manfaat apapun kepada kita. Karena Allah tidak menjadikan benda semacam kalung baik yang bertuliskan huruf-huruf Arab atau huruf lain sebagai sarana untuk menolak marabahaya yang akan menimpa kita. Karena pada hakikatnya, yang telah mentaqdirkan adanya marabahaya adalah Allah. Oleh karena itu, segala perlindungan yang kita mohon harus kita tujukan kepada Allah semata. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an , “Allah Pelindung orang-orang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. Sedangkan orang-orang kafir pelindungnya adalah syetan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan.” (QS. Al-Baqarah : 257).

Huruf-huruf yang tertulis dalam jimat ini, merupakan potret kemusyrikan dan kesesatan. Huruf-huruf yang terangkai dari 2 huruf, seperti lam dan ha, tidak jelas apa manfaatnya. Atau behakan itu merupakan huruf-huruf yang biasa digunakan dukun untuk mengundang jin agar membantu orang yang mengamalkan atua menyimpan jimat tersebut. Bahkan pemenggalan tulisan Allah dan Muhammad merupakan bukti dari pelecehan terhadap kebesaran Allah dan kemuliaan Nabi Muhammad SAW.

Lebih dari itu, manusia yang mengaku selevel dengan Nabi Muhammad adalah sebuah pengakuan yang mungkar. Karena pada hakikatnya tidak ada menusia yang dapat menyamai kemuliaan Nabi Muhammad. Oleh karena itu, waspadalah terhadap segala jenis praktik perguruan yang menyesatkan dan menyimpang dari aturan syariat Islam serta contoh dari Rasulullah SAW.

Semoga allah memberikan ketenangan serta limpahan ampunan kepada pemuda ini, yang telah melepaskan segala bentuk aktivitas kemusyrikan. Dengan menyerahkan segala bentuk jimat yang selama ini dianggapnya mempunyai manfaat dan kekutan.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Liontin “Sakti” Penolak Penyakit

LiontinPada awal bulan Juli 2005. Surat yang berisi sebuah jimat, dikirimkan oleh seorang gadis asal Palembang yang bekerja sebagai guru privat dari rumah ke rumah. Dalam tiga lembar tulisan yang dikirimkannya, ia menceritakan kisahnya dalam mencari kesembuhan dan ketenangan atas dirinya:

“Masalah ini berawal, ketika saya melakukan kesalahan yang paling dibenci Allah. Saya pergi ke ‘orang pintar’ atau dukun. Pada saat itu saya selalu merasa nyeri di dada kiri. Saat nyeri datang, nafas terasa berhenti, saya benar-benar menderita sekali. Akhirnya dukun itu mengobati saya. Katanya, harus ada 3 tahapan yang dilalui, sampai yang terakhir kali saya harus ‘dikunci’ atau dibentengi agar sakit itu tidak kembali lagi. Setelah saya jalani semuanya, semua itu sia-sia saja, karena rasa sakit masih sering datang.

Saya terus berobat ke dukun tersebut, bahkan kali ini lebih parah lagi. Di sana, bukan cuma berobat, namun saya juga semakin sering minta tolong dalam mencari pekerjaan lewat dukun tersebut. Contohnya, ketika akan melamar ke sebuah perusahaan, saya minta bantuannya agar dapat pekerjaan yang dimaksud. Akhirnya saya diberi sebuah “pegangan” berupa liontin. Dukun itu mengisinya dengan mantra-mantra untuk menambah kesaktian dan dapat membantu siapa pun yang memilikinya.

Begitulah seterusnya, kurang lebih 5 bulan terakhir ini, saya mulai sadar kalau jalan yang selama ini saya tempuh adalah jalan yang salah dan jalan paling dibenci Allah. Selama saya mendatangi dukun tersebut, saya tetap melaksanakan sholat walaupun masih suka bolong-bolong.

Setelah membaca Majalah Ghoib, saya ingin segera bertaubat. Sekarang ini saya sudah melepaskan liontin itu dari leher saya dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Seperti berusaha shalat 5 waktu aktif tanpa bolong-bolong lagi. Berpuasa sunah Senin-Kamis serta ikut pengajian. Namun, rasa berdosa dan juga perasaan bersalah selalu menghantui saya. Selain ingin melebur dosa, saya juga mau mengusir semua mantra-mantra itu dari liontin juga dari tubuh saya.

Sebentar lagi saya akan menikah, saya ingin punya keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Tanpa membawa “pegangan” yang menjadi beban buat saya. Sekarang saya terima semua yang Allah takdirkan, walau impian saya ingin mendapat pekerjaan belum tercapai, namun saya tetap bahagia, karena Allah SWT pasti akan memberikan yang terbaik untuk saya.”

Bentuk Jimat

Jimat yang kita bongkar kalin ini, berbentuk sebuah liontin. Pada saat dikirimkan, liontin ini ditempatkan di dalam kotak kecil berbentuk empat persegi panjang. Liontin ini terdiri dari sebuah batu berwarna kuning menyala, yang dapat dilihat secara tembus pandang dari kedua sisinya. Batu kuning tersebut ditempatkan pada sebuah kerangka berwarna silver, dengan empat buah penjepit batu yang disertai bandulan untuk tempat kalung yang biasa digunakan sebagai hiasan di leher.  Namun, saat dikirimkan, tidak terdapat kalung pada liontin ini.

‘Kesaktian Jimat’

Setelah diisi mantra-mantra oleh sang dukun. Liontin ini dipercayai bisa membentengi diri dari berbagai macam penyakit. Bahkan bisa membantu mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Untuk menambah keyakinan gadis ini kepadanya. Si dukun itu juga telah mengisi tubuh gadis ini dengan benda semacam susuk, letaknya di kening di antara kedua alis. Pada hari-hari tertentu, gadis ini juga harus mandi kembang yang telah dirajahi, supaya ia semakin mudah mendapatkan pekerjaan.

Bongkar Jimat

Kesehatan merupakan anugerah dari Allah yang sangat didambakan oleh seluruh insan manusia di muka bumi. Dengan kesehatan, seseorang dapat memaksimalkan ibadahnya kepada Allah.  Memperoleh kesembuhan adalah usaha yang harus kita lakukan, jika kita memiliki masalah pada kesehatan badan. Namun, pergi ke dukun atau orang pinter bukanlah pilihan yang tepat untuk kita lakukan. Potret kesesatan dukun, sangatlah jelas pada peristiwa yang di alami gadis ini. Aktivitas pemagaran diri yang dijalaninya dalam tiga tahapan, mandi air kembang yang telah dirajahi, serta pengisian liontin dengan mantra-mentra, merupakan amalan yang menyesatkan bahkan dilaknat oleh Allah.

Liontin yang awalnya merupakan pemberian dari ibunda tercinta telah disalah gunakan dukun untuk menipu orang. Padahal, liontin hanyalah sebuah benda yang lebih pantas untuk perhiasan, yang tidak akan memberikan manfaat atau mudharat apa-apa bagi kesehatan manusia, apalagi dapat membantu mencarikan pekerjaan.

lngatlah dan waspadalah, ketika nanti para panghuni neraka berkumpul mengelilingi lblis dan mencercanya, lblis berkata, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan janji yang benar kepada kalian,” yakni dalam hubungannya dengan Hari Kebangkitan dan Hari Pembalasan. “dan aku pun telah menjanjikan kepada kalian, tetapi aku menyaIahinya,” yakni aku pun menjanjikan kepada kalian bahwa hari pembalasan tidaklah ada. Akan tetapi, aku menyalahi janji itu, yakni kenyataannya tidak seperti itu. “Sebenarnya aku tidak punya kekuatan dan kekuasaan atas kalian,” yakni aku tidak punya kekuatan dan kekuasaan untuk memaksa kalian menjadi pengikutku. “Aku hanya mengajak kalian; lalu kalian mengikuti ajakanku. “Oleh sebab itu, janganlah kalian mencerca aku, tetapi cercalah diri kalian sendiri,” yang telah mengikuti ajakanku. “Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian,” yakni menyelamatkan kalian dari azab. “Dan begitupun kalian sekali-kali tidak dapat menolongku,” dari azab.

Sesudah itu, syetan mengumumkan keterlepasan dirinya dari orang-orang yang mengikutinya itu seraya berkata, “Sesungguhnya sejak dahulu aku pun tidak membenarkan perbuatan kalian mempersekutukan aku (dengan Allah),” yakni aku berlepas diri dan mengingkari bahwa kalian mempersekutukan aku dengan Allah. Kalianlah yang mematuhi bisikan jahatku untuk berbuat syirik. Kemudian, sesudah itu, syetan menegaskan tempat kembalinya. Syetan berkata, “Sesungguhnya bagi orang-orang yang zalim itu adalah azab yang teramat pedih.” (QS. Ibrahim: 22).

Begitulah, wahai saudaraku, syetan dan para dukun pembantunya menyesatkan manusia, setelah itu mereka berlepas diri dari perbuatan kita. Mari kembali kepada jalan yang diridhoi Allah. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh gadis ini sekarang. Semoga ia memperoleh kesembuhan atas segala penyakit yang selama ini mengganggunya. Semoga ia juga dapat mengarungi bahtera rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah, seperti yang dicita-citakannya.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Sumber : Bongkar Jimat Majalah Ghoib Edisi 46/3

Lempeng Emas ‘Penolak’ Pernikahan Ghaib

Lempeng EmasSeorang Bapak yang menggeluti dunia usaha jual-beli computer, di penghujung bulan Juni 2005, datang menantarkan istri tercintanya ke kantor Majalah Ghoib untuk menjalani terapi ruqyah yang kedua kalinya. Kedatangannya kali ini, disertai dengan menyerahkan sebuah bungkusan, yang syarat dengan jimat-jimat yang telah didapatkannya dari seseorang yang mengaku “Kiai”, selama proses penyembuhan istrinya yang sudah sekian lama dihantui ketakutan yang luar biasa. Kepada Majalah Ghoib, Bapak yang sangat mencintai istrinya ini, menceritakan kisahnya dalam mencari kesembuhan.

Alhamdulilah di tahun 2005 ini, saya dapat menunaikan ibadah haji bersama istri saya. Sebelum berangkat, istri saya sering merasa sakit. Seperti ada yang mencekik lehernya, dan dadanya sering sesak. Untuk menyembuhkan penyakit tersebut, kami mendatangi beberapa orang dokter. Namun, menurut hasil analisa dokter tidak ada gejala apa-apa yang terjadi pada diri istri saya.

Kami pun berangkat haji dengan tenang. Saat menunaikan ibadah haji dengan penuh khusyu’, penyakit istri saya hilang dan tidak dirasakan gangguan seperti pada saat di rumah. Namu, begitu sampai di Jakarta, gangguan yang selama ini menghantui istri saya datang lagi,  bahkan lebih dahsyat. Melihat gejala tersebut, kami memutuskan untuk mencari orang yang dapat menyembuhkannya. Dalam kondisi bingung, kami mendatangi seseorang yang sering disebut “Kiai” di daerah Tangerang atas saran seorang saudara dekat. Menurut Kiai tersebut, istri saya diganggu oleh seseorang yang suka kepadanya sejak lama.

Memang, semenjak sering datang gangguan kepada istri saya, sebagai suami, saya merasakan ada gelagat yang tidak biasanya dari tingkah laku istri saya sehari-hari. Sepertinya ia sangat jauh dari saya, jauh dari anak-anak, dan selalu kepengin berpergian kemana-mana. Dari cara berpakaiannya pun agak berbeda. Informasi yang lebih menyesakkan dada saya, menurut Kiai itu, orang tersebut telah melaksanakan aqad nikah dengan istri saya melalui alam ghaib. Sekarang, ia menuntut kepada istri saya, agar mau dijadikan istrinya, karena menurutnya, mereka telah menikah secara syah. Tuntutan tersebut dijalankannya lewat berbagai macam gangguan yang menyiksa.

Berkali-kali saya mendatangi Kia tersebut. Pada pertemuan ketiga, Kia tersebut mendeteksi menggunakan media telur di dada istri saya. Dari dalam telur keluar semacam ekor kuda berbentuk serabut. Katanya, kalau bentuknya sudah seperti ini, berarti istri saya ingin dibunuh, karena sudah tidak bisa dijadikan istrinya. Dari semua ranngkaian peristiwa itu, Kiai itu juga memberikan sebuah jimat untuk kami. Katanya, jimat ini terbuat dari emas murni. Jimat ini juga disinyalir dapat membentengi rumah dari serangan santet dan teluh. Namun, bukannya ketenangan dan kesembuhan, malah mimpi yang lebih aneh-aneh yang dialami istri saya ini, setelah menyimpan jimat yang telah diberikan sang Kiai.

Suatu saat, saudara saya yang anaknya sudah 15 kali diruqyah, datang ke rumah kami. Ia menyuruh saya datang ke kantor Majalah Ghoib untukl menjalani terapi ruqyah. Setelah diruqyah yang pertama kali, istri saya benyak sekali kemajuannya, bahkan perasaan dicekiknya berangsur hilang dan kami merasakan ketenangan lahir bathin. Semoga saja istri saya sembuh total, sehingga kami mendapatkan ketentraman kembali dalam kehidupan rumah tangga. (tuturnya dengan mata berkaca-kaca).

Bentuk Jimat

Jimat ini berbentuk empat persegi panjang, berukuran 8 x 11 cm. terbuat dari seng berwarna silver dengan sisi depan dan belakang. Jimat ini bertuliskan rajah-rajah yang mencampur-adukkan antara bacaan al-Qur’an dengan mantra yang tidak jelas maksudnya. Pada sisi depan jimat ini bertuliskan dua kalimat syahadat, diselingi huruf-huruf hijaiyyah sperti huruf ha’, sin, lam dan ra’ yang ditulis secara terputus dan bergantian. Pada bagian tengah terdapat kalimat bismillahi mu’afii (dengan nama Allah, yang memberikan kesehatan) yang ditulismelingkar, ditambah dengan tulisan suratv al-Hasyr ayat 23-24. Pada keempat sisi tulisan melingkar ini terdapat 4 buah lingkaran kecil yang tidak bisa difahami apa isi tulisannya. Pada bagian bawahnya, bertuliskan Allah tiga buah denga diselingi hiasan seperti bintang kecil. Sementara pada bagian sisi belakang, terdapat penggalan-penggalan huruf Arab yang ditulis terpisah-pisah sehingga tidak jelas apa tulisannya. Tiga buah segitiga, bertuliskan nama-nama Allah bercampur huruf-huruf seperti angka Sembilan terbalik, juga terpampang pada bagian tengah jimat ini, sehingga semakin sulit dimengerti apa makna dari tulisan-tulisan ini.

‘Kesaktian Jimat’

Jimat ini diyakini bisa membentengi rumah rumah dari gangguan santet jika dipasang di depan rumah. Bisa juga menangkal gangguan jin yang akan menikahi seseorang secara ghaib. Mahar yang dibayarkan untuk mendapatkan jimat ini senilai Rp. 600.000,-

Bongkar Jimat

Wajar saja kalau istri bapak ini mengalami gangguan yang lebih dahsyat setelah memiliki jimat lantaran orang yang dipanggil “Kiai” telah memberikan jimat yang bertuliskan campuran antara ayat-ayat al-Qur’an dengan mantra yang tidak jelas maksudnya. Ayat-ayat suci al-Qur’an yang seharusnya diamalkan dan dibaca untuk dzikir pagi dan sore, malah ditulis pada sebuah benda yang menurutnya dari emas.

Adapun tulisan-tulisan yang tertera pada kedua sisi jimat ini tidak akan memberikan manfaat apapun kepada kita. Karena Allah SWT. tidak menjadikan benda bertuliskan ayat sebagai sarana untuk menolak kejahatan semacam santet atau teluh dari orang lain. Pada hakikatnya, yang dapat menjauhkan kita dari segala bentuk ujian, adalah doa-doa serta ibadah yang ikhlas kepada Allah Yang Maha Pemberi Perlindungan. Syetan dan dukun selamanya telah berkolaborasi untuk menyesatkan dan menyelewengkan aqidah menusia dari cahaya Allah. Jimat dan ritual pernikahan ghaib yang menyesatkan seperti dalam kasus ini, merupakan simbol-simbol kesesatan syetan.

Dalam menganggapi ujia yang diberikan kepada orang mukmin, Rasulullah SAW. bersabda, “Sesungguhnya orang-orang yang Mukmin itu dikeraskan (cobaan) terhadap mereka, karena sesungguhnya tidaklah mara-bahaya berupa ditusuk duri akan menimpa seorang Mukmin, atau yang lebih berat dari itu, dan tidak pula sakit, melainkan Allah SWT. mengangkatnya dengan satu derajat, dan menurunkan (mencoret) daripadanya satu kesalahan.” (HR. Ibnu Sa’ad, Hakim dan Baihaqi).

Penyakit (musibah) merupakan ujian dari Allah untuk menghapus kesalahan, atau menjadi teguran atas penyimpangan yang selama ini dilakukkan hamba-Nya baik secara sengaja maupun tidak. Semoga, keluarga ini dapat meraih kebahagiaan dengan hilangnya penyakit dan gangguan yang selama ini menghilangkan keceriaan mereka.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah.

Sikat Gigi Penebar Pesona

Jakarta, di awal bulan Maret 2008. Pagi itu (6/3), kota Jakarta mendung seperti hari-hari sebelumnya. Majalah Al-lman terlambat masuk kantor, terjebak macet karena kondisi jalanan yang rusak dan bergelombang. Jam menunjukkan pukul 10.00, saat Majalah Allman memarkir kendaraan di garasi kantor. Baru saja menyalakan komputer, tiba-tiba suara telepon yang berada di ruangan redaksi berdering keras.

“Assalamualaikum, Pak! Ada tamu nih cari Bapak, seorang wanita,” tegas resepsionis yang piket pagi itu. Sejurus kemudian Majalah Al-lman langsung menemuinya di ruangan tamu. “Assalamulaikum Pakl Maaf nih mengganggu pagi-pagi , nggak pakai janji lagi!” tegas seorang wanita berkacamata ramah. Maialah lman menjawab salamnya dan duduk berbincang dengannya. Hari semakin siang, hujan rintik-rintik mulai membahasi kota Jakarta. Membuat suasana semakin sejuk.

“Kedatangan saya ke sini untuk berkonsultasi dan menyerahkan benda ini,” tegas gadis berumur 34 tahun ini, sambil menyerahkan sebuah bungkusan. Lebih jauh ia mengisahkan, setelah lulus kuliah jodoh yang diharapkannya tak kunjung datang. “Sebenarnya ada beberapa laki-laki yang penah dekat dengan saya, bahkan ada yang bermaksud melamar. Sayang, tanpa tahu penyebabnya mereka mundur teratur,” urainya lagi sambil menunduk. Sebagai seorang gadis yang telah cukup umur, ia merasa resah. Beberapa orang temannya bahkan sudah mempunyai 2 orang anak. Dalam kondisi seperti itu, ia tertarik dengan sebuah iklan pada sebuah majalah yang menginformasikan seorang dukun sakti. Dalam iklan tersebut, disebutkan bahwa sang dukun bisa membuat daya pesona seorang wanita bertambah kuat pancarannya. Dan laki-laki pun akan dibual mabuk kepayang.

“sebenarnya hati kecil saya menolaknya. Tetapi saya penasaran dan ingin mencoba-coba,” beber gadis yang tinggal dibilangan Jakarta Selatan ini. Dengan ditemani seorang sepupunya, ia pun mendatangi sang dukun. “Pada pertemuan pertama saya langsung diberi benda ini. Saya juga diperintahkan untuk menlalankan ritual mandi kembang pada malam Jum’at tepat jam 00, pada minggu ketiga setiap bulannya. Dan yang lebih aneh, selama menggunakan benda ini saya diperintahkan untuk berpakaian seksi,” bebernya lagi. Meski ragu dengan semua itu, ia terpaksa mengikuti semua titah sang dukun. Hasilnya malah memalukan.

Setelah dua bulan berjalan, apa yang diinginkannya tak kunjung datang. la malah menjadi bahan tertawaan para tetangga, yang merasa aneh dengan dandanannya yang agak seksi. “Mau jadi artis kali,” ujar seorang tetangganya mengejek. “Alhamdulillah, ada seorang tetangga lainnya yang berempati pada saya. la memberi nasihat, bahwa yang saya lakukan adalah keliru. la juga menyuruh saya menyerahkan benda ini ke sini. Makanya saya segerit menemui Bapak secepatnya. Tolong saya Pak, saya ingin hidup sesuai dengan aturan lslam, Tidak mau gini-ginian lagi,” tegasnya menutup pembicaraan.

Bentuk Jimat

Jimat yang diserahkan gadis ini berbentuk sikat gigi berwarna merah muda lengkap dengan bagian penutup sikat. Tidak ada tanda-tanda rajah atau simbol-simbol aneh yang biasanya di pakai oleh dukun dalam praktiknya. Semua nampak biasa saja.

“Kesaktian” Jimat

Jimat ini dipercaya dapat membuat sipemakainya bertambah cantik. Pesona yang ada dalam dirinya akan memancar, sehingga orang lain akan merasa takjub. Jimat ini harus dipakai setiap kali menggosok gigi. Sikat gigi inijuga harus digunakan pada saat mandi kembang, setiap malam Jum’at minggu ketiga. Rupanya dukun sudah beralih profesi jadi tukang sikat gigi. Mungkin karena bualannnya sudah mulai tidak laku dipasaran.

Bongkar Jimat

Lagi-lagi dukun membodohi pasiennya dengan bualannya yang ampuh. Segala cara mereka gunakan untuk menarik pasien yang datang. Kali ini lewat media majalah, yang banyak dibaca oleh kalangan yang berpendidikan cukup tinggi. Sikat gigi dan mandi kembang, menjadi alat sang dukun untuk menyesatkan si pasien, Apapun alasannya, memakai jimat dan melaksanakan mandi kembang adalah tindakan yang menyalahi aturan lslam.

Ternyata, kisah mandi kembang tengah malam bukan hanya ada pada lirik sebuah lagu dangdut yang pernah tenar di lndonesia. Kecantikan, ‘aurat, dan jodoh, tiga hal yang selalu beririsan dengan wanita. Ketiga hal tersebut, bila tidak disikapi dengan baik akan menjadi fitnah. Setiap wanita mempunyai fitrah untuk tampil cantik. Tapi sayangnya, banyak wanita yang tidak mengetahui perhiasan yang terbaik bagi dirinya. Ada yang menghiasi diri dengan logam mulia seperti emas dan berlian. Ada pula yang menghiasi diri dengan kosmetik. Semua ditujukan guna menampilkan diri dalam bentuk yang paling indah. Yang celaka, jika sudah minta bantuan dukun.

Bagi seorang muslimah, perhiasan terindah adalah akhlak mulia. lnilah perhiasan yang dapat dikenang sepanjang masa. lnilah perhiasan yang menjadikan pemiliknya mulia di hadapan manusia dan Allah. Dengan akhlak mulia, seorang muslimah akan terlihat anggun dan cantik. Setiap orang yang melihatnya akan terkesima dan kagum oleh keindahan akhlaknya. Dalam pandangan Rasulullah W, akhlak mulia menjadi bukti kemuliaan seorang muslim. Beliau bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling baik keislamannya adalah yang paling indah akhlaknya.” (HR, Ahmad).

Lebih dari itu, berpakaian seksi seperti yang diperintahkan sang dukun adalah contoh nyata penyesatan dukun. Padahal seorang muslimah harus benar-benar menjaga auratnya. Hal ini seperti yang Allah perintahkan dalam QS. al-Ahzab ayat 59. “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya (jilbab adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada) ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adatah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Selanjutnya, masalah utama yang paling banyak menimpa seorang muslimah adalah jodoh yang tak kunjung datang. Padahal usianya telah beranjak tua. Pada hakikatnya Allah t[,s telah menciptakan  manusia berpasang-pasangan, supaya muncul suatu ketenangan, kesenangan, ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan. Hal ini tentu saja menyebabkan seorang wanita mendambakan pasangan hidup yang memang merupakan fitrah manusia. Apalagi pernikahan itu merupakan ketetapan llahi dan dalam sunnah Rasul ditegaskan bahwa “Nikah adalah sunnahnya”. Oleh karena itu lslam mensyariatkan dijalinnya pertemuan antara laki-laki dan perempuan dan selanjutnya mengarahkan pertemuan tersebut sehingga terlaksananya suatu pernikahan. Misalnya lewat bantuan saudara atau teman. Untuk mencari solusinya, harus tetap berpegangan kepada syariat lslam yang memang diturunkan untuk kemashlahatan manusia. Yang paling utama dan lebih utama adalah memohonkannya pada Sang Khalik, karena Dialah yang menciptakan manusia berpasang-pasangan (Qs. an-Nisa ayat 1).

Permohonan kepada Allah dengan meminta jodoh yang diridhoi- Nya, merupakan kebutuhan penting manusia karena kesuksesan manusia mendapatkan jodoh akan berpengaruh besar dalam kehidupan dunia dan akhirat seseorang, Semua itu memerlukan kesabaran.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

Telur “Kesuksesan” Pembawa Sial

Seorang ibu datang ke kantor Majalah Ghoib di penghujung bulan April 2005 untuk diruqyah. Setelah menyaksikan sinetron “Astaghfirullah” di SCTV ia segera menghubungi berbagai pihak untuk mencari tahu tentang terapi Ruqyah Syar’iyyah, seperti yang ditayangkan pada sinetron tersebut. Kedatangannya ke kantor Majalah Ghoib adalah bentuk ikhtiarnya untuk menyembuhkan gangguan yang selama ini dirasakannya dan penyakit yang diderita oleh suaminya tercinta. Sebelumnya, ia pernah mendatangi beberapa “orang pinter” di Jakarta. Selain telah memberikannya beberapa buah jimat, pengobatan yang dilakukannya selama ini berbuah kegersangan hati dah kekosongan jiwa sehingga ia terus mencari penyembuhan yang akan membuatnya lebih dekat dengan Allah sang Maha Penyayang. Melalui telepon ia menceritakan peristiwa demi peristiwa yang selama ini mendera keluarganya dengan penuh semangat. Berikut cerita lengkapnya.

Saya termasuk orang yang sangat kecanduan mendapatkan bantuan dari “orang pinter” kalau sedang dirundung masalah. Sejak bulan Maret 2002, ketika saya mengatami patah tulang tangan karena kecelakaan, saya mulai banyak berhubungan dengan “orang pinter”. Dimulai dari menghubungi “orang pinter” lewat telepon interaktif di televisi sampai mendatangi langsung di tempat prakteknya.

Menurut penerangan “orang pinter” yang pernah saya datangi. Katanya rumah saya, ada yang menggangu dengan menanam benda-benda di sekitar rumah , seperti bangkai, jarum dan rambut. Akhirnya, saya dibekali jimat untuk segera ditanam di pekarangan rumah saya. Namun hingga 4 bulan berselang, tangan saya tak kunjung sembuh, malah pada saat shalat saya tidak bisa sujud. Tangan saya sedikit membaik, ketika saya mendatangi “orang pinter” yang berada di daerah Jakarta Barat. Setelah ada benda seperti beling yang dicabutnya dari pundak saya.

Karena merasa sudah kecanduan dan merasa sudah cocok dengan “orang pinter” yang berada di Jakarta Barat tersebut, ketika suami saya jatuh sakit, saya kembali mendatanginya. Setelah sebelumnya suami saya sudah dibawa ke rumah sakit untuk berobat, namun belum ada perubahan. Setelah diberi air minum, suami saya muntah berwarna hitam dan sangat bau. Menurutnya, suami saya ada yang merasa tersaingi di kantor. Sehingga, harus segera memiliki, jimat agar selalu sukses serta memasang susuk intan, agar lebih aman dari gangguan jahat.

Beberapa waktu setelah memasang susuk dan memiliki jimat ini. suami saya tiba-tiba jatuh dikantornya. Dan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk berobat. Bersamaan dengan itu, ada saudaranya yang hajatan di kampun. Sehingga suami saya harus datang ke kampong nya di daerah JawaTimur. Di kampung halamannya suami saya kembali jatuh dan sakit lagi. Oleh keluarganya, suami saya kemudian di ajak berobat menemui “orang pinter”  setempat yang sudah sangat terkenal dengan sebutan eyang guru.

Di sana suami saya diharuskan memakan bawang merah yang telah di bakar bersama rajah-rajah berbahasa Arab. Persis seperti rajah yang biasa dipakai “orang pinter” di Jakarta. Setelah pulang ke Jakarta, rasa kangen bertemu keluarga begitu terasa. Maklum sudah lama tidak bertemu saya dan anak-anak. Kamipun melakukan hubungan suami istri sebagaimana layaknya sebuah keIuarga. Keesokan harinya. Sekujur tubuh saya dipenuhi oleh benjolan sebesar bawang merah. Rasanya seperti terbakar api dan membuat saya selalu menangis. Semenjak itu, setiap malam Jumat saya selalu kesurupan dan merasa sangat trauma apabila didekati oleh suami saya. Saya kembali mendatangi “orang pinter” langganan saya yang berada di lakarta Barat. Oleh “orang pinter” tersebut penyakit saya ditransfer ke telur ayam negeri, sehingga benjolan yang berada di sekujur tubuh semuanya hilang.

Kesembuhan memang telah saya dapatkan setelah menyambangi “orang pinter” itu. Akan tetapi setelah pulang ke rumah, setiap kali mengerjakan sholat, bacaan saya selalu kacau, tidak bisa berkonsentrasi. Pada saat sedang berdzikir serasa ada yang mengganggu saya. Perasaan sering mual dan merasa sedih berkepanjangan selalu saya rasakan. Pada akhirnya, setelah menyaksikan sinetron “Astaghfirullah”, saya dapat menjalani terapi ruqyah dan menyerahkan jimat yang pernah saya simpan tuntuk segera dimusnahkan. Saya gak mau macam-macam lagi setelah ini, hanya ridha Allah yang saya harapkan.

Bentuk Jimat

Jimat ini berbentuk seperti sebuah telur yang di dalamnya terdapat miniatur semar berwarna emas. Jimat ini dibungkus dengan sebuah kantong kecil berwarna hitam yang bertuliskan rajah-rajah berbahasa Arab.

‘Kesaktian’ Jimat

Jimat ini diyakini memiliki kekuatan untuk mencapai kesuksesan dalam menggapai karir di Tempat bekerja. Dan harus selalu terbungkus kain berajah, agar ‘kesaktiannya’ tetap manjur.

Bongkar Jimat

Menjadi orang pintar, merupakan hal yang diidam-idamkan setiap orang di dunia ini. Dalam ajang olimpiade Fisika Asia yang digelar di Pekanbaru baru-baru ini, beberapa orang pelajar yang merupakan putra-putri terbaik dari seluruh Indonesia mempersembahkan medali emas untuk kontingen Indonesia. Tentu mereka adalah orang pintar yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara.

Namun mendatangi “orang pinter” yang bisa membantu masalah dengan bantuan Jimat dan susuk, merupakan tindakan yang dilarang oleh syari’at. Apalagi ada ritual yang mengharuskan orang untuk memakan bawang yang telah dicampur dengan rajah-rajah. Harapan mendapatkan kesembuhan dan ketenangan dari semua aktivitas tersebut, ternyata membuahkan kesengsaran dan ketidaktenangan yang berkepanjangan. Kesembuhan yang didapatkan pun sifatnya hanya sementara saja. Setelah itu akan timbul gangguan yang lebih fatal seperti tidak bisa khusu’ dalam shalat dan berdikir.

Rasulullah telah berpesan kepada kita dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh lmam Ahmad, “Barangsiapa mendatangi peramal atau seorang dukun, lalu dia membenarkan apa yang dikatakannya maka sungguh diatelah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad.”

Untuk bisa menyesatkan manusia, maka syetan mengajari dua jenis manusia yang dengan perantaraan keduanya kekufuran dan kesyirikan terhadap Allah bisa ditegakkan. Kedua jenis manusia tersebut adalah tukang sihir dan dukun. Maka sudah sangat jelas, apabila kita masih mendatangi “orang pinter” atau yang lebih kita kenal dengan dukun. Maka kita telah bersekutu dengan antek-antek syetan dalam menyesatkan manusia sehingga kita juga termasuk orang-orang yang telah kafir dari ajaran Muhammad Rasulullah.

Semoga Allah selalu memberikan ketenangan kepada ibu ini dalam menjalankan aktivitas ibadah. Sehingga Ridho Allah akan senantiasa bersamanya. Amin.

 

Ghoib Ruqyah Syar’iyyah

HUBUNGI ADMIN