Ditemui di rumahnya yang asri di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Majalah Ghoib banyak berbincang tentang misi diturunkannya Nabi Isa oleh Allah di akhir jaman. Ustadz yang juga menjabat sebagai Wakil Departemen Kaderisasi DPP PKS ini sangat serius membina generasi muda Islam yang akan menjadi generasi penerus di masa datang. Dengan segudang ilmu yang dimilikinya serta sikapnya yang sangat tawadhu, banyak pelajaran berharga yang bisa dijadikan renungan. Berikut petikannya.
Bisa Anda jelaskan sejarah tentang diangkatnya Nabi Isa oleh Allah?
Nabi Isa diutus pada kalangan Bani Israil, orang-orang Yahudi, yang sebelumnya mereka adalah pengikut Nabi Musa. Ketika Nabi Isa diutus, kebanyakan dari Bani Israil itu tidak beriman kepada Nabi Isa, bahkan memusuhinya sampai pada tingkat ingin membunuh Nabi Isa. Seperti diceritakan pada surat An Nissa ayat 157-159 dan dalam surat Ali Imran ayat 55. Tapi kemudian Allah mendatangkan seorang laki-laki yang secara fisik sosoknya menyerupai Nabi Isa. Dugaan mereka itulah Nabi Isa dan mereka telah merasa membunuhnya. Padahal dalam al-Qur’an surat An Nissa ayat 157, Allah telah menjelaskan bahwa mereka tidak membunuhnya, mereka tidak juga menyalibnya, akan tetapi ada orang yang secara fisik mirip Nabi Isa. Orang itulah yang dibunuh, bukan Nabi Isa, sementara Nabi Isa telah diangkat Allah.
Dari keterangan ayat ini, sebagian besar para ulama tafsir menyatakan bahwa Nabi Isa sampai sekarang masih Hidup. la telah diangkat ke langit. Di mana tempatnya, kita tidak tahu, itu urusan Allah. Yang jelas, sampai sekarang masih hidup dan nanti menjelang hari kiamat akan diturunkan membawa risalah Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan bahwa Nabi Isa pada akhir jaman akan diturunkan Allah menjelang hari kiamat untuk menghancurkan patung-patung, salib-salib, menghancurkan botol-botol minuman keras, membunuh babi, dan termasuk membunuh Dajjal setelah datangnya Imam Mahdi. Setelah itu, karena Nabi Isa adalah manusia seperti kita, maka harus mengalami proses kematian setelah tugasnya selesai.
Apa makna “Inni mutawaffika” seperti yang tercantum dalam surat Ali Imran ayat 55, bisa Anda jelaskan?
Ada beberapa penafsiran tentang hal ini dari para ulama. Ada yang menyatakan artinya adalah mewafatkan. Diambil dari kata wafa’ yang artinya menyempurnakan ruh dan jasadmu. Dalam penafsiran lain ada juga ulama yang menyatakan bahwa artinya adalah menidurkan (bukan mati) dan kemudian mengangkat kamu. Keterangan inilah yang memberi gambaran bahwa Nabi Isa sampai sekarang masih hidup. Walaupun ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa sebelum Nabi Isa diangkat Allah, telah diwafatkan dahulu. Tapi pendapat yang disepakati para ulama tanpa adanya perbedaan adalah Nabi Isa tidak dibunuh melainkan telah diangkat Allah. Walaupun proses pengangkatannya ada perbedaan pendapat.
Kalau Nabi Isa sampai sekarang masih hidup, apakah bisa dijadikan dalil oleh sebagian orang bahwa sampai saat ini masil ada beberapa wali atau ulama yang masih hidup, walaupun sudah wafat?
Jadi, yang terkait dengan orang yang sudah mati tapi dianggap masih hidup itu tidak ada dasarnya. Itu dalam istilah ushul fiqih disebut dengan “Al qiyas ma’al faariq, baathil“. Menganalogikan yang berbeda itu salah. Kalau untuk Nabi Isa, itukan mukjizat dari Allah seperti halnya dilahirkan dalam keadaan tidak punya ayah. Sedangkan mukjizat itu adalah pemberian Allah yang tidak berlaku kepada selain Nabi. Yang jelas, pendapat-pendapat seperti ini adalah “khurafat”, karena orang yang sudah mati, kalau orangnya beriman, maka ia akan sibuk dengan berbagai kenikmatan yang telah diberikan Allah. Kalau ia matinya dalam keadaan berbuat maksiat, maka ia akan sibuk dengan berbagai siksaan di alam Barzakh. Tidak ada yang namanya ruh gentayangan.
Bisa Anda jelaskan apa misi Nabi Isa diturunkan kembali oleh Allah ke muka bumi ini?
Pertama, Nabi Isa diturunkan kembali untuk menjelaskan kepada masyarakat, terutama masyarakat kaum Nasrani, bahwa Nabi Isa bukan anak Tuhan dan juga bukan Tuhan. Nabi Isa sama seperti nabi-nabi lain yang diutus untuk mengajarkan ajaran tauhid, seperti risalah yang dibawa Nabi Muhammad. Misi yang kedua adalah untuk membuktikan bahwa agama yang diterima hanya agama Islam. Dan yang selanjutnya, untuk menegakkan syariat Islam di muka bumi ini. Jadi kalau ada yang mengatakan Isa adalah anak Tuhan, maka ia telah kafir, seperti yang dijelaskan dalam al-Qur’an. Turunnya Nabi Isa ini merupakan tanda-tanda kiamat besar. Artinya, harus dipastikan bahwa Islam itu harus berjaya kembali sebelum hari kiamat tiba. Semua itu dicapai dengan perjuangan umat islam, disusul dengan datangnya Imam Mahdi. Kemudian diturunkannya kembali Nabi Isa untuk menegakkan syariat Islam dan keadilan dalam segala hal. Saat itu merupakan puncak kejayaan Islam menjelang hari kiamat. Kemudian setelah fase wafatnya Nabi Isa, tidak akan terjadi hari kiamat, kecuali orang-orang yang hidup pada saat itu adalah orang-orang yang paling jahat. Satu per satu orang yang beriman yang diwafatkan oleh Allah. Yang tersisa tinggal orang-orang jahat dan kafir, setelah itu, barulah kiamat tiba.
Ada keterangan yang menjelaskan bahwa kemenangan kaum muslimin atas orang-orang Yahudi di akhir jaman di bawah pimpinan langsung Nabi Isa. Bisa Anda jelaskan tentang hal ini?
Seperti yang sudah saya dijelaskan di awal, bahwa pada sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan bahwa Nabi Isa pada akhir jaman akan diturunkan Allah menjelang hari kiamat untuk menghancurkan patung-patung, salib-salib, menghancurkan botol-botol minuman keras, membunuh babi, dan termasuk membunuh Dajjal. Dengan bahasa lainnya, terjadi sebuah peristiwa peperangan antara kekuatan kaum Muslimin dengan kekuataan orang kafir, terutama ahlul kitab yaitu Yahudi.
Pesan Anda untuk kaum muslimin dalam mengimani Nabi Isa?
Pertama, bahwa masalah Nabi Isa adalah terkait dengan masalah keimanan. Sebagai orang yang mengaku muslim, kita wajib mengimaninya. Yang kedua, kita tidak usah mempertanyakan tentang Nabi Isa, sekarang di mana? Di langit ke berapa? Makannya apa? Tidurnya di mana? Sekarang sedang apa? Hal itu hanya urusan Allah dan merupakan masalah ghaib, karena hal tersebut hanya membuang-buang waktu saja.