Malam Jum’at Kliwon menebar ancaman. Ada sebagian orang yang merinding bila keluar rumah di malam jum’at Kliwon. la ketakutan lantaran mendengar mitos keangkeran yang terjadi di malam itu. Katanya, di malam Jum’at Kliwon syetan bergentayangan.
Jagad perfilman lndonesia kembali diramaikan film horor yang mengambil tema malam Jum’at Kliwon. Seorang wanita penyihir yang tewas dihakimi masa menuntut balas. Di malam Jum’at Kliwon, ‘arwahnya yang penasaran’ digambarkan menyembul dari alam ghaib dan menebar ancaman. la bergentayangan mencari mangsa.
Tempat di mana ia meninggal, telah dibangun penginapan. Di malam Jum’at Kliwon keganjilan demi keganjilan menghampiri tamu penginapan. Ada yang kesurupan, ada pula yang meninggal dunia.
Sebuah film yang memanfaatkan mitos yang berkembang di masyarakat untuk mendongkrak pendapatan. Judul film itu telah menggugah rasa penasaran.
Dukun juga memanfaatkan malam Jum’at Kliwon untuk memperkuat ilmunya. Ada yang melakukan ritual-ritual khusus ada pula yang memandikan benda-benda pusaka. Bahkan ada sebagian ilmu sihir yang memanfaatkan jasad perawan yang meninggal di malam Jum’at Kliwon untuk kekuatan ilmunya. Makamnya dibongkar. Kain kafannya diambil. Semua itu dilakukannya di malam Jum’at Kliwon’.
Bagi kita umat lslam, malam Jum’at Kliwon bukanlah seperti yang dibayangkan orang. Malam yang menakutkan. Sebaliknya, malam Jum’at Kliwon itu tidak berbeda dengan malam Jum’at lainnya. Ia adalah malam yang mubarakah. Malam yang diberkati.
Orang yang meninggal di malam Jum’at Kliwon atau Jum’at-Jum’at lainnya seharusnya berbahagia. Karena itu adalah pertanda bahwa ia adalah orang baik. Orang yang terbebas dari ancaman siksa kubur. Abdullah bin Amr bin Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. Bersabda,
“مَنْ مَاتَ يَـوْمَ اْلجُمْعَــةِ اَو لَيْلَةَ الجُمعَــةِ وُقِـيَ فِتْنَـةَ القَـبْرِ”
“Barangsiapa meninggal di hari Jum’at atau malam Jum’at, dia dibebaskan dan siksa kubur.” (HR. Ahmad)
Hari Jum’at adalah hari raya pekanan bagi urnat lslam. la adalah sayyidul ayyam Sedangkan perhitungan kalender hijriah, dimulai sejak matahari terbenam. Saat adzan Maghrib berkumandang di hari Kamis, maka mulai detik itu sudah terhitung malam Jum’at. Hari Raya Pekanan bagi kaurn muslimin.
Malam Jum’at Kliwon tidak berbeda dengan malam-malam lainnya tidak ada perkecualian apapun untuknya Karena itu tinggalkan hal-hal yang berbau mitos. Kembalilah ke pangkuan lslam.
Waspadalah!! Jangan kotori akidah dengan debu-debu katanya.
Ghoib Ruqyah Syar’iyyah