Polisi 3 : ” Jimat bagi Polisi Lazim dan Lumrah”

Dia seorang intel polisi, berasal dari kota santri Jombang, Jawa Timur. Menurut pengakuannya, rumahnya dekat dengan pesantren yang sangat terkenal, yaitu Darus Salam, Tebuireng, Jombang. Saat Majalah Ghoib hubungi dan ajak berbincang seputar jimat di beberapa personel polisi, dia terkesan blak-blakan, meski tetap berhati-hati. Dia khawatir pernyataannya salah. Walaupun dia sendiri sangat mengakui akan keberadaan jimat atau benda bertuah pada diri seorang polisi. Dia mengatakan hal seperti itu adalah suatu yang lazim, bahkan jimat itu sudah identik dengan polisi-polisi di negeri kita.

Untuk lebih lengkapnya, simaklah penuturan dan pengalaman supranaturalnya dengan jimat yang dimilikinya. Kepada para pembaca semua, dengan agak berhati-hati dia menuturkan ceritanya sebagai berikut:

“Saya mengira keberadaan jimat pada beberapa aparat kepolisian adalah suatu yang lazim dan lumrah. Bahkan bisa dibilang polisi itu sangat identik dan berdampingan dengan jimat atau benda- benda bertuah. Mereka mendapatkannya dengan cara masing-masing, ada yang mendapatkannya dengan mendatangi tempat-tempat yang dianggap keramat, lalu bertapa dan bersemedi di tempat tersebut. Ada juga yang datang ke orang yang memiliki kemampuan supranatural yang tinggi entah itu dukun atau kyai, lalu meminta amalan- amalan tertentu, atau membeli jimat-jimat dan benda- benda bertuah lainnya.

Saya sendiri tidak begitu suka untuk mendatangi tempat-tempat yang dikeramatkan, saya lebih suka datang ke “orang pintar” dan “orang alim” yang mempunyai daya spiritual yang tinggi, untuk mendapatkan amalan atau jimat dan pusaka yang bertuah. Biasanya saya mencari sosok-sosok yang mempunyai kharisma tersebut di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Saya telah mendapatkan jimat-jimat yang variatif dari mereka. Bentuknya pun beragam, ada yang berupa sabuk, rompi dan sebagainya. Kegunaannya juga bermacam-macam, ada yang untuk kekebalan, ada yang untuk kesuksesan dan ada juga yang untuk keselamatan.

Alhamdulillah, saya sendiri telah membuktikan khasiat dari Jimat-jimat) tersebut. Saya pernah punya) pengalaman yang sangat menarik. Waktu itu saya lagi mengawal Bos saya ke daerah Bogor. Di sana kita berhenti di sebuah toko yang cukup besar. Di depan toko tersebut tengah terjadi perselisihan antara kakak dan adiknya, yang akhirnya menimbulkan keributan. Ceritanya, adiknya itu mempu nyai dua koin emas, tidak tahu bagaimana awal mulanya, ternyata koin emas tersebut hilang satu. Adik menuduh kakaknya, dan kakaknya tidak terima, akhirnya terjadi pertengkaran. Sang kakak membawa sebilah pedang, dan saya lihat dahi adiknya sudah terluka oleh goresan pedang. Saya merasa terpanggil untuk melerainya.

Setelah saya berhasil memberhentikan dan mendamaikan antara keduanya, selang beberapa saat ternyata sang kakak tidak terima atas tindakan saya. Dengan menghunus sebilah pedang dia menyerang saya, saat membacok punggung saya ternyata tidak mempan, alias tubuh saya tidak terluka, maka diapun akhirnya kabur melarikan diri.”

Sebetulnya ia masih mempunyal banyak cerita yang menurutnya sangat menarik, yang berkaitan dengan jimat-jimat yang dimilikinya. Tapi sayang sekali, kelihatannya dia kurang berkenan bila wawancaranya via telepon. Dia ingin ketemu dengan Majalah Ghoib secara langsung. sehingga lebih nyantai dan akrab. Dia juga berjanji saat ketemu nanti untuk menunjukkan jimat-jimat simpanannya.

la setuju untuk bertemu di ke kantor Majalah Ghoib, dan diapun menyanggupi, tapi setelah dikonfirmasikan kembali, ternyata dia ada tugas mendadak yang akhirnya tidak bisa datang. Dia juga berjanji untuk datang pada hari besoknya, tapi setelah ditunggu-tunggu ternyata tak kunjung datang. Berkali-kali HPnya mail box. Setelah dicoba dihubungi terus akhirnya telepon masuk, dia mengangkat HP nya dan memberikan keterangan akan ketidakhadirannya, menurut pengakuannya dia baru pulang dari tugas sehingga tidak bisa datang ke kantor. Wawancara sempat dilakukan lagi via telepon, tapi tak lama berselang dari obrolan, ternyata sambungannya putus. Begitu di hubungi lagi, yang terdengar malah veronika alias mail box.

Bersambung…

 

 

 

Ghoib, Edisi No. 18 Th. 2/ 1425 H/ 2004 M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN