Kenali 13 Ragam Gangguan Syetan di Rumah

Bisa dibayangkan, betapa pedih dan sedihnya bila rumah yang kita tinggali berubah menjadi rumah yang seram dan menakutkan. Ayah dan ibu jadi sering cekcok dan bertengkar. Keduanya tidak betah untuk berlama-lama di rumah. Begitu juga kakak dan adik berubah perangainya jadi uring- uringan. Bahkan jatuh pingsan, kesurupan atau mengamuk dan merusak perabot rumah yang ada. Kenyamanan dan ketentraman yang selama ini terasa, berubah menjadi malapetaka. Ketenangan rumah terusik, keharmonisan antar anggota keluarga terganggu.

SAMPAI SEKARANG, kebanyakan masyarakat kita selalu mengidentifikasikan sosok misterius dan melakukan teror di rumah itu sebagai arwah atau roh manusia yang telah mati lalu bergentayangan, arwah leluhurnya, nenek moyangnya, atau arwah orang pernah mati di lokasi tersebut dengan kematian yang dikategorikan tidak wajar. Padahal roh orang yang telah meninggal dengan cara apapun, wajar atau tidak wajar, semuanya ada tempat tersendiri. Mereka bukan berada di alam dunia lagi, tapi berada di alam lain, yaitu alam Barzakh.

Hanya sebagian orang saja yang mengetahui bahwa sesungguhnya yang bergentayangan di rumah-rumah, atau yang suka mengganggu itu adalah jin atau syetan, bukan arwah orang yang gentayangan. Jin dan syetan itu berulah untuk memperdaya dan menyesatkan manusia yang tinggal di tempat tersebut.

 

RAGAM GANGGUAN SYETAN

Dari literatur yang ada dan data lapangan yang didapatkan oleh Majalah Ghoib, serta cerita pengalaman dari beberpa pasien ruqyah syar’iyyah. Banyak ragam gangguan yang harus kita kenali, agar kita ngeh dan tidak bingung apabila salah satu dari ragam gangguan itu terjadi dalam rumah kita. Di antara ragam gangguan syetan di rumah adalah sebagai berikut.

 

  1. Kesurupan

Mungkin kita pernah melihat orang yang sedang kesurupan, tingkah laku dan perangainya biasanya berubah drastis. Orang yang tadinya pendiam berubah menjadi beringas. Yang tadinya lembut, lemah gemulai berubah menjadi kuat dan perkasa. Yang tadinya tidak bisa berbahasa selain bahasa daerahnya, berubah menjadi mahir berbahasa lain yang sebetulnya tidak dikuasainya. Perubahan itu disebabkan pengaruh syetan yang ada di tubuhnya.

Termasuk ragam gangguan syetan di rumah adalah kesurupan. Orang tersebut bisa menjadi sering kesurupan bila tinggal di rumah tersebut. Anehnya, ketika ia tinggal di tempat lain ia tidak pernah mengalami kesurupan. Majalah Ghoib pernah menangani kasus ini. Ada seorang ibu rumah tangga (32) yang tinggal di Bekasi, la sering mengalami kesurupan semenjak pindah ke rumah kontrakannya yang baru. Padahal sewaktu ia masih tinggal di kontrakan yang sebelumnya, ia tidak pernah mengalami kesurupan.

Setelah ia menjalani terapi ruqyah di kantor ruqyah Majalah Ghoib, gangguan kesurupannya masih terjadi, hanya saja intensitasnya berkurang. Dan uniknya di saat ia tinggal di rumah mertuanya atau rumah orangtuanya sendiri, ia tidak mengalami kesurupan. Akhirnya ia curiga bahwa sumber permasalahannya adalah rumah yang ditempatinya sekarang.

Lalu Majalah Ghoib menyarankannya untuk meruqyah rumah yang ditempatinya sekarang. Di samping ia masih menjalani terapi ruqyah di Majalah Ghoib, ia juga aktif melakukan ruqyah untuk rumahnya secara mandiri sebagaimana yang disarankan ustadz yang menerapinya.

Dan alhamdulillah, setelah ia melakukan terapi ruqyah untuk rumahnya secara mandiri dengan sabar, kondisinya semakin membaik. Kehidupannya perlahan normal kembali. Dan ia sangat bersyukur kepada Allah atas kesembuhan yang ia rasakan sekarang.

 

2. Sering Pingsan 

Pingsan artinya tidak sadarkan diri atau tidak ingat, tapi bukan berarti hilang ingatan atau gila. Ada beberapa orang yang pernah cerita bahwa mereka pernah mengalami gangguan jenis ini saat berada di rumah. Di saat mereka sendiri atau bersama anggota keluarga lainnya.

Ada yang bercerita, sebelum pingsan biasanya ia merasa seperti ada sinar di depan matanya. Lalu masuk ke jasadnya, setelah itu ia tidak teringat lagi. Dan ada juga yang memberitahu bahwa dirinya sebelum pingsan, melihat seperti bayangan hitam menghampirinya, setelah itu ia tidak tahu lagi apa yang terjadi pada dirinya.

Sebagian mereka ketika dilakukan terapi ruqyah, ada yang bereaksi keras. Tapi ada juga yang tidak menunjukkan reaksi yang berarti. Hanya saja ia merasa lebih tenang dan lebih bisa mengontrol diri. Dan pingsan diri yang dialami intensitasnya berkurang. Serta ada juga yang hilang sama sekali.

 

3. Kepanasan

Apabila kita berada di rumah yang sempit, sirkulasi udaranya tidak baik dan cuaca di luar juga sangat panas, lalu kita merasa kepanasan saat berdiam diri di rumah, itu adalah perasaan yang wajar dan normal. Apalagi jika tidak kita temukan kipas angin atau alat pendingin yang bisa mengurangi suhu panas yang ada, maka tak ayal lagi keringat kita akan bercucuran, atau kita akan buka baju karena kegerahan.

Kepanasan yang kita maksud di sini bukan karena faktor. faktor di atas. Ada factor X yang membuat penghuni rumah itu tidak betah dan terasa panas. Terkadang rumah tersebut masuk dalam kategori rumah mewah, tinggi, besar dan lebar, dan halamannya juga luas. Sirkulasi udara cukup bagus, bahkan ada beberapa alat pendingin di masing-masing ruangan.

Tapi anehnya si penghuni rumah masih merasa tidak nyaman. Kalau sudah masuk rumah tersebut, bawaannya panas, gampang marah dan cenderung tidak bersahabat dengan anggota penghuni rumah yang lain. la merasa rumah yang besar dan mewah itu tak ubahnya merupakan ‘miniatur neraka yang sangat menyiksa penghuninya.

Weni (33), nama samaran seorang karyawati di Bekasi. la pernah datang ke Majalah Ghoib untuk berkonsultasi sebelum minta dilakukan terapi ruqyah untuk dirinya dan rumah yang dihuninya. Sudah hampir lima tahun lamanya ia mengalami gangguan aneh Keanehan itu sangat ia rasakan ketika ia di rumah.

Hampir bisa dipastikan. setiap menjelang maghrib ia merasakan hawa panas membakar tubuhnya, terutama di bagian punggung. Anehnya. apabila waktu Maghrib telah lewat, panas itu berangsung menghilang. Dan ketika waktu Isya’ datang, ia tidak merasakan hawa panas itu sama sekali Anehnya lagi, perasaan seperti itu hanya dia yang merasakan, anggota keluarga lainnya tidak. Yang semakin membuat ia bingung, saat ia bermalam di rumah temannya atau saudaranya yang lain, ia tidak merasakan panas sebagaimana ia di rumah.

 

4. Susah Tidur

Sekilas tidak ada kaitannya antara susah tidur dengan ulah syetan. Untuk apa syetan mengganggu orang sehingga ia susah tidur, apa syetan kurang pekerjaan, kok ngurusin orang yang mau tidur? Jawaban dari pertanyaan itu adalah, apabila seseorang susah tidur di malam hari maka di pagi harinya ia akan telat bangunnya. Kalau dia telat bangunnya, otomatis akan telat shalat shubuhnya. Apalagi kalau dia bangunnya sudah siang, atau saat Zhuhur telah tiba. Shalat Shubuh orang tersebut akan terlewatkan dan aktifitas paginya akan terganggu.

Andre (30), bukan nama sebenarnya. la seorang pemuda yang secara fisik sehat, badannya kekar dan berbodi atletis. Saat datang untuk melakukan terapi ruqyah syar’iyyah di Majalah Ghoib, ia bercerita seputar gangguan yang dialaminya. Gangguan yang paling berat dirasakannya adalah susah tidur. Kemudian rasa pesimis dan minder bila bertemu dengan orang lain.

Biasanya ia baru bisa memejamkan mata saat waktu telah menjelang Shubuh. Dan bangunnya pun di saat waktu Zhuhur telah tiba. Awalnya ia hanya meninggalkan shalat Shubuh karena kesiangan. Tapi setelah itu ia juga meninggalkan shalat lainnya. Bahkan kata orangtuanya, sudah hampir setahun lamanya ia tidak lagi melaksanakan shalat wajib lima waktu.

Saat menjalani ruqyah pertama, ia langsung tertidur seraya mendengkur ketika bacaan ruqyah baru dikumandangkan. la tidak merasakan apa-apa, karena tertidur lelap. Tapi saat ruqyah kedua, ia langsung merasakan mual, lalu memuntahkan cairan merah menyerupai darah. Dan di ruqyah yang ketiaga, ia hanya muntah-muntah biasa. Dadanya pun sudah terasa enteng, dan shalat wajibnya sudah mulai ia aktifkan lagi. Alhamdulillah.

 

5. Tindihan

Masih seputar ragam gangguan saat tidur di rumah. Yaitu gangguaan yang berupa tindihan atau rep-repan. Menurut kamus Bahasa Indonesia, namanya yang benar adalah ketindihan. Arti dari ketindihan adalah jika seseorang tidak dapat bergerak dan merintih-rintih (ketika tidur).

Berdasarkan cerita dari para pasien. Ketindihan itu ada yang terjadi saat orang baru mau tidur. Ketika ia baru merebahkan diri di pembaringan, tiba-tiba ia merasa seperti ada satu orang atau lebih yang mendatanginya lalu menindih atau menghimpitnya. Dan ada pula yang pernah mengalami ketindihan saat ia tidur lelap. Tiba-tiba ia merasa ada yang menindih dadanya, dan ia merasa sulit untuk melepaskan diri. la berusaha sekuat mungkin tapi terasa tak kuasa, sampai ia merintih-rintih bahkan nafasnya tersengal- sengal.

Sebagian orang yang mengalami gangguan ini, pada akhirnya menjadi trauma untuk memulai tidur, la takut dan khawatir apabila ia tidur akan mengalami ketindihan lagi, Kalau kondisi ini dibiarkan, maka ia akan terkena penyakit insomnia (susah tidur) sebagaimana gangguan yang sudah dijelaskan di atas. Syetan berusaha mengacaukan siklus tidurnya, agar aktifitas dan ibadahnya terganggu.

 

6. Susah Bangun Shubuh

Bagi sebagian orang, bangun shubuh atau lebih awal darinya adalah suatu yang mudah. Karena la telah membiasakan dirinya untuk bangun pada waktu itu. Tapi bagi sebagian orang lainnya, bangun shubuh adalah masalah dan problematika besar. Entah itu karena kemalasannya atau karena kebiasaannya begadang hingga larut malam, sehingga berat baginya untuk membuka kelopak matanya saat adzan Shubuh dikumandangkan atau sebelumnya.

Kasus orang yang susah bangun shubuh pernah diangkat di hadapan Rasulullah. Dan rasulullah menjelaskan bahwa itu adalah bagian dari gangguan syetan. Maka patutlah kita waspadai gangguan jenis ini apabila kita mau tidur, termasuk saat tidur di rumah sendiri.

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Telah disebutkan di sisi Rasulullah perihal orang yang tidur lalu bangunnya kesiangan. Rasulullah bersabda, ‘Itu adalah seseorang yang kedua telinganya atau salah satunya telah dikencingi syetan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berkaitan dengan hadits di atas. Imam ibnu Hajar al- Asqalani berkata, “Para ulama’ berbeda pendapat dalam memahami kencingnya syetan. Imam al-Qurthubi dan sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa makna hadits itu dipahami secara tekstual, “Syetan benar-benar kencing di telinganya”. Karena hal itu bisa saja terjadi dan tidak mustahil adanya. Sebab rasulullah sendiri telah menjelaskan bahwa syetan juga makan dan minum serta menikah, maka mungkin saja mereka juga kencing”

“Sedangkan sebagian ulama’ lainnya berpendapat bahwa informasi Rasulullah itu adalah kiasan, yang dimaksud adalah syetan telah menutup kedua telinganya atau salah satunya sehingga ia tidak mendengar suara adzan (Shubuh). Ada juga yang berpendapat bahwa syetan telah menguasainya sehingga dengan mudahnya ia menjadikan obyeknya seperti toilet untuk buang air. Karena biasanya ekspresi orang untuk menghinakan orang lain adalah dengan mengencinginya.” (Fathul Bari: 3/28).

 

7. Linglung

Linglung adalah lupa segala- galanya, karena bingung atau terlalu asyik memikirkan sesuatu (Kamus Besar BahasaIndonesia: 675). Termasuk ragam gangguan syetan di rumah adalah menjadikan penghuninya linglung. Secara tiba-tiba ia mengalami perubahan drastis dalam berfikir, akhirnya sangat berpengaruh dalam melaksanakan tugas atau menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.

Suatu hari Majalah Ghoib pernah kedatangan satu keluarga yang datang dengan mengendarai mobil. Keluarga itu terdiri dari seorang suami, istri dan dua anak yang masih balita. Bersama mereka seorang gadis yang masih usianya belia. Delapan belas tahun, kira-kira usia gadis itu.

Setelah memasuki ruangan, sosok lelaki paruh baya yang tampak berwibawa itu mengutarakan maksud kedatangannya. la bercerita bahwa sudah beberapa hari ini, pembantunya bertingkah aneh, la menjadi seperti orang linglung, yang tak jarang akhirnya salah dalam melaksanakan tugas.

Suatu pagi la pernah disuguhin secangkir kopi panas oleh pembantunya. Sewaktu diminum, kopi itu terasa asin rasanya, bahkan sangat asin. Ketika dikonfirmasikan ke pembantunya, si pembantu merasa yakin bahwa yang dicampurkan ke kopi tersebut adalah gula bukan garam. Tapi setelah dicek kembali ke dapur, ternyata si pembantu salah mengambil. Bukan gula tapi garam yang memang letaknya. berdekatan. Saat di suruh belanja ke pasar juga begitu, terkadang salah beli barangnya, terkadang salah uang kembaliannya. Bahkan suatu saat ia pernah nyasar, saat pulang dari pasar.

Pembantu itu sudah dua tahun bekerja di rumah tersebut. Selama dua tahun itu la menunjukkan kecakapannya dalam menjalankan tugas. Hanya saja kurang lebih dua bulan belakangan ini, la sering salah dalam menunaikan tugas. Sorotan matanya pun seperti orang linglung.

Si Majikan pernah memberinya cuti selama dua minggu. Dan menurut keluarganya di rumah, gadis itu tidak apa-apa. Tetap sebagai gadis periang dan murah senyum dan sigap dalam menjalankan tugas, sebagaimana yang dikenal si majikan saat awal-awal ia bergabung di rumahnya. Si majikan minta tolong untuk meruqyah pembantunya itu ke Majalah Ghoib.

Saat diterapi, reaksinya cukup kuat. Bahkan jin yang ada di dalam tubuhnya sempat berbicara bahwa ia senang pada gadis tersebut. Setelah dilakukan terapi yang ketiga kalinya, alhamdulillah kondisi kejiwaannya pulih seperti sediakala. Begitulah pengakuan majikan itu kepada Majalah Ghoib.

 

8. Bengong

Bengong adalah sikap orang yang terdiam atau termenung seperti kehilangan akal (karena heran, sedih dan sebagainya). (Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia: 133). Kalau kita terbengong saat melihat sesuatu yang mengagetkan atau mentakjubkan, maka itu adalah sikap yang wajar dan manusiawi. Tapi kalau ada orang yang sering bengong, termenung sendiri, larut dalam lamunan tanpa sebab yang jelas, maka itu adalah kondisi kejiwaan yang sangat mengganggu pelakunya atau orang yang ada di sekitarnya.

Ibu Yanti (43), nama samaran seorang ibu rumah tangga yang pernah mengeluhkan peru- bahan sikap anaknya yang drastis ke Majalah Ghoib. Anak gadis satu-satunya yang biasanya periang dan luwes dalam bergaul, tiba-tiba berubah menjadi pendiam dan suka mengurung diri di kamar. la sudah beberapa kali datang dan konsultasi ke seorang psikiater, namun hasilnya belum tampak.

Akhir-akhir ini, malah anaknya sering tidak pulang ke rumah. la bilang kalau dirumah bawaannya sumpek dan bete. Anehnya kalau menginap di rumah temannya atau kerabatnya yang lain, ia bisa ceria dan banyak bicara sebagaimana watak aslinya. Bahkan dua bulan belakangan ini, ia tinggal di rumah pamannya, dan ia merasa enjoy dan nyaman.

Saat diterapi ruqyah, reaksinya cukup keras. la sempat muntah beberapa kali. Dan kepalanya yang tadinya terasa berat berubah menjadi ringan, la merasa seakan baru terlepas dari himpitan yang berat memenuhi relung-relung batok kepalanya. Dan setelah terapi yang pertama itu, ia tidak kembali lagi.

 

9. Emosi

Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 298). Orang yang emosional adalah orang yang penuh emosi. Bila adalah masalah sedikit yang menyinggung perasaannya. melukai hatinya, mengurangi haknya atau hak orang yang dicintainya, maka darahnya akan naik ke kepalanya dan ia pun meluapkan kemarahan dan emosinya itu, dan tak tertahankan lagi.

Ada beberpa pasangan rumah tangga yang mengeluhkan pasangannya masing- masing ke Majalah Ghoib. Ada suami yang mengeluhkan perubahan sikap istrinya yang gampang tersinggung dan mudah marah atau emosi. Pelayanannya ke suami tidak lagi selembut dan semesra yang dahulu. Begitu juga istri, ada yang mengeluhkan kalau suaminya sekarang berubah menjadi kasar, ringan tangan dan emosinya tak tertahankan.

Dan dari beberapa kasus rumah tangga yang ada tersebut, ada di antara mereka yang baru menemui kasusnya saat pindah ke rumah yang baru, atau beberapa hari setelah menemui kejanggalan- kejanggalan di rumah yang selam ini ia tempati.

Pak Jr. misalnya, nama inisial dari bapak yang baru punya anak satu ini. la mengadukan perubahan sifat istrinya. Perubahan itu ia rasakan semenjak pindah rumah ke Jakarta. Semula keluarganya ini tinggal di luar Jawa. Lalu ia dimutasi oleh pihak manejemen kantornya ke pinggiran ibu kota.

Istrinya yang dahulunya lembut dan romantis, berubah menjadi kasar dan suka membantah perintahnya. Ada kesalahan sedikit saja yang dilakukan oleh si buah hati, ia langsung main tangan dan mendampratnya. Padahal dahulunya ia adalah ibu yang penyabar dan penyayang. Begitu juga ia sebagai suaminya, akhir- akhir ini sering menjadi sasaran luapan emosinya. la menduga ada hal yang tidak beres pada diri istrinya semenjak menempati rumah yang baru dibelinya. “Apalagi menurut para tetangga, rumah itu punya sejarah hitam dan serom,” katanya.

Rasulullah memberitahukan kepada kita, “Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya marah itu dari syetan. Dan sesungguhnya syetan itu diciptakan dari api. Dan sesungguhnya api hanya bisa dipadamkan dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia berwudhu.” (HR. Abu Daud).

 

10. Ketidakharmonisan

Setiap orang yang membina mahligai rumah tangga selalu menginginkan keharmonisan di dalam rumah tangganya. Suasana romantis dan harmonis saat pengantin baru, terus diusahakan untuk bisa menyelimuti kehidupan berkeluarga. Tapi kenyataan tidak akan semulus yang dibayangkan. Rintangan dan tantangan pasti akan datang menghadang Ombak yang berskala kecil sampai yang besar, tentu akan mewarnai jalannya bahtera pernikahan.

Kalau penyebab keretakan rumah tangga atau ketidakharmonisan antar anggota keluarga adalah manusia, maka kita bisa menyelesaikan dengan cara yang manusiawi. Bertemu bersama, bermusyawarah atau berembug untuk mencari solusi yang terbaik dan termudah. Walaupun terkadang jalan keluar yang kita harapkan baru ketemu setelah negosiasi yang berkepanjangan dan melelahkan.

Namun sulitnya, terkadang gangguan dan godaan itu tidak muncul dari manusia lain yang sering didefinisikan dengan orang ketiga. Tapi datangnya. dari makhluk lain yang lebih tepat disebut dengan hadirnya makhluk ketiga, yaitu syetan. Dan kebanyakan kita kurang mewaspadai akan adanya campur tangan makhluk ketiga yang punya misi besar, menghancurkan setiap mahligai rumah tangga yang telah terbina.

Rasulullah bersabda, “Singgahsana Iblis ada di atas air, dari situ ia menyebar pasukannya. Pasukan yang paling tinggi posisinya adalah pasukan yang paling dahsyat fitnahnya (gangguannya).” (HR. Ibnu Hibban).

 

11.  Perceraian

Setiap bahtera rumah tangga pasti terkena riak dan gelombang. Hanya saja, di antara mereka ada yang bisa mengatasi gelombang tersebut dengan baik. Perselisihan dan cek-cok kecil boleh saja menghiasi ikatan pernikahannya, tapi sepasang insan itu mampu memenej dan mengendalikannya dengan baik. Keduanya menjadikan gelombang yang ada sebagai romantika kehidupan, dan bumbu-bumbu penyedap pernikahan.

Tapi tak jarang, pasangan suami istri akhirnya bercerai dan berpisah karena masalah yang mendera rumah tangganya. Baik itu penyebabnya adalah hadirnya manusia ketiga, problematika anak-anak atau munculnya masalah individu kedua pasangan. Bisa jadi pemicunya bukan masalah besar dan serius, tapi karena hadirnya makhluk ketiga yang tidak tampak, akhirnya masalah sepele itu jadi bumerang dan tembok pemisah yang sulit dihancurkan.

Rasulullah mengingatkan kita agar mewaspadai hadirnya makhluk ketiga yang menjadi provokator perceraian antar suami istri. Beliau bersabda, “Sesungguhnya Iblis membangun singgahsananya di atas air, dari situ ia menyebar pasukannya. Yang paling dekat posisinya dengannya adalah yang paling dahsyat fitnahnya. la akan kembali dan melapor, ‘Saya telah melakukan ini dan itu. Iblis berkata, ‘Kamu belum berbuat apa-apa’. Lalu ada yang datang lagi seraya berkata, ‘Tidaklah saya meninggalkannya, kecuali saya telah berhasil menceraikannya dengan istrinya’. Iblis berkata, ‘Kamulah yang terbaik, ikuti dia terus.” (HR. Muslim).

 

12. Kejang-Kejang

Kejang artinya kaku dan menegang, biasanya terjadi pada urat atau otot. Menurut ilmu kedokteran kejang adalah pe ngerutan otot yang berlebihan di luar kehendak. Ada yang disebabkan karena demam atau suhu panas badan yang sangat tinggi. Dan sakit yang berupa kejang ini disebut kekejangan.

Majalah Ghoib pernah menjumpai pasien yang kena kekejangan, la masih berumur balita. Menurut cerita orangtuanya, anak itu sejak lahir tidak pernah mengalami kekejangan. Kejang-kejang yang dialami anaknya terjadi setelah la menemukan benda aneh dan ganjil tergeletak di halaman rumahnya. Sudah beberapa malam, ibunya merasa ada orang di halaman rumahnya. Anehnya ketika dilihat dari pintu atau jendela, orang tersebut tidak terlihat keberadaannya. Saat kejang. anak itu pandangannya pada satu arah, dari mimik wajahnya terlihat ia sangat ketakutan.

Orangtua si anak sudah beberapa kali periksa ke dokter, bahkan ke rumah sakit bagian spesialis saraf. Menurut hasil pemeriksaan para dokter ahli, anak itu tidak ada kelainan dalam saraf otak atau kepalanya. Sampai akhirnya ia mencoba pengobatan ruqyah syar’iyyah. Setelah beberapa kali melakukan ruqyah, anak tersebut mengalami kemajuan yang signifikan. Sampai akhirnya ia tidak pernah lagi mengalami kejang.

 

13. Rewel

Anak kecil menangis, uring- uringan, ngambek, rewel adalah hal yang wajar. Apalagi kalau kondisi kesehatannya terganggu. Kedua orangtuanya bisa begadang semalam suntuk demi menunggui si buah hati. Tapi yang sering membuat jengkel orangtua adalah ngambek dan rewelnya anak tanpa adanya sebab yang jelas.

Tiba-tiba di tengah malam ia bangun dan menangis histeris, atau ia rewel dan ngambek tidak mau sekolah. Atau ia mengalami ketakutan yang berkepanjangan dan tak kunjung berakhir. Atau la melakukan tingkah yang aneh dan ganjil sehingga memalukan serta mencemarkan nama baik orangtua.

Dan yang menambah kebingungan orangtua adalah, kalau sifat-sifat ‘negatif’ itu muncul di saat anak berada di rumah. Padahal kalau diajak keluar atau di rumah orang lain, ia baik prilakunya dan manis sikapnya. Seperti yang pernah dialami Darul (11), nama samaran dari siswa di Depok. Orangtuanya pernah bercerita langsung kepada Majalah Ghoib, tentang perubahan sifat dan sikap anaknya yang drastis akhir- akhir ini.

Rasulullah pernah menjumpai seorang anak yang sedang berada di rumah istrinya, Ummu Salamah. Melihat tingkah anak yang aneh, menangis terus menerus dan tidak berhenti-henti, Rasulullah menanyakan masalahnya kepada istrinya, lalu menyuruhnya untuk melakukan ruqyah.

Sulaiman bin Yasar berkata, “Urwah bin az-Zubeir memberitahunya bahwa Rasulullah pernah masuk rumah istrinya, Ummu Salamah. Dalam rumah tersebut ada seorang anak yang sedang menangis. Mereka menduga bahwa anak itu terkena penyakit ‘ain (akibat pandangan mata jahat). Urwah berkata, ‘Lalu Rasulullah bersabda, ‘Kenapa kalian tidak meruqyahnya dari penyakit ‘ain yang dideritanya’.” (HR. Malik).

Itulah termasuk ragam gangguan syetan di rumah yang sering terjadi. Mungkin masih ada ragam lainnya yang belum ditemukan Majalah Ghoib di literatur yang ada, atau terjadi di lapangan tapi berita dan informasinya belum sampai ke redaksi. Apabila salah satu ragam gangguan itu, atau sebagian besarnya terjadi pada salah satu anggota keluarga kita. Maka jangan terlalu panik, lakukanlah ruqyah secara mandiri atau dibantu peruqyah lain untuk diri sendiri dan juga rumah yang kita tempati. Apalagi kalau ada indikasi kuat bahwa rumah yang kita tempati sebagai sumber masalahnya.

Kalau kita ingin berkonsultasi kepada seorang dokter, psikiater atau psikolog akan gejala aneh yang kita rasakan, silahkan. Mungkin saja itu merupakan gangguan medis murni atau psikis murni. Tapi meskipun yang kita alami itu ternyata gangguan medis atau psikis murni, kita tetap tidak boleh melupakan Allah. Kita harus berharap dan tetap berdo’a kepada-Nya. Karena Dialah yang Maha Kuasa untuk menyembuhkan derita kita, apapun jenisnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN