JIMAT TASBIH BERAWAL DARI BISIKAN GHOIB

 

Sehabis melahirkan anak pertama tahun 1979, saya seperti orang stress bahkan gila,” ungkap seorang ibu (47) kepada Majalah Ghoib melalui saluran telepon. Kalau saya sedang bercermin, kayaknya badan saya bersih dan tidak ada keanehan. Tetapi di luar cermin kok sepertinya bukan saya, muka ini terasa sangat jelek. Kejadian tersebut berlangsung sampai 40 hari setelah melahirkan. Untuk mengobati hal tersebut, saya dibawa ke rumah sakit bahkan ke psikiater. Karena penasaran, saya pun sering mendatangi beberapa ‘orang pinter’ untuk menanyakan penyakit saya ini.

Akhirnya saya sembuh, walaupun kejadian seperti ini berulang setiap lima tahun sekali dengan gangguan yang berbeda-beda. Untuk menyembuhkan penyakit yang sering kambuh tersebut. Saya berusaha memaksimalkan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla, dengan banyak berdzikir dan berdoa. Hal-hal baik yang berkenaan dengan proses penyembuhan penyakit, selalu saya lakukan.

Sekitar tahun I990, saya pergi ke sebuah pasar di Jakarta Timur. Ketika saya melihat sebuah tasbih, saya langsung ingin memilikinya. Hal itu diperkuat dengan “bisikan ghaib” yang menyarankan kepada saya untuk memakainya. Katanya, baik buat saya. Saya gak tahu, sepertinya hati ini langsung srek saja setelah mendengar bisikan tersebut. Akhirnya tasbih itu saya miliki dalam waktu yang cukup lama.

Waktu penyakit saya kambuh untuk untuk yang kesekian kalinya, saya dibawa ke rumah sakit di daerah Jakarta Timur. Di sana, selama seminggu saya tidur terus tidak makan apalagi minum. Perasaan saya kemana-mana kayak mimpi. Sewaktu  mimpi, sepertinya saya berada di tanah yang luaaaas sekali tanpa ada batas. Saya mendengar seseorang bertanya kepada saya tetapi saya tidak mendengar pertanyaanya.Saya hanya men jawab, saya orang lslam, saya orang Islam gitu saja. Saya teringat dengan tasbih tersebut, lalu saya baca doa dengan menggunakan tasbih itu. Hasilnya, saya agak membaik. Rasanya berat banget mau meminjamkannya kepada orang lain. Mau diminta sama suami saja gak boleh. Karena menurut bisikan itu, selain saya gak boleh ada yang pegang atau lihat. Gangguan yang saya alami seperti ini terus datang meneror, terakhir di tahun 2001.

Sebelum Ramadhan 1426 Hijriah/2005, adalah awal perkenalan saya dengan Ruqyah Syar’iyyah. Saya mengikuti acara ruqyah masal yang diadakan oleh remaja masjid yang berada di dekat rumah.

Pertama diruqyah reaksinya seperti napas panjang yang keluar mulut saya. Model keluarnya sama, seperti ketika saya mengikuti sebuah aliran pernapasan. Saya merasakan ada perkembangan setelah diruqyah pertama kalinya. Setelah acara tersebut, saya penasaran dan terus mencari tahu tentang ruqyah ke kantor Majalah Ghoib yang kala itu baru pindah ke daerah Salemba.

Bulan Oktober 2005, saya kembali untuk menjalani terapi ruqyah kelima kalinya. Badan saya berangsur membaik, ibadah pun semakin nikmat. Bersamaan dengan itu, saya menyerahkan tasbih ini kepada Majalah Ghoib untuk kesempurnaan kesembuhan penyakit yang saya derita ini.

 

BENTUK JIMAT

Jimat yang diserahkan berbentuk sebuah tasbih berwarna putih. Terdapat tulisan Allah dan Muhammad pada setiap butiran yang jumlahnya mencapai 100 biji.

‘KESAKTIAN JIMAT’

Jimat berupa tasbih ini, menurut “bisikan ghaib” yang diterima ibu tersebut dapat membantu memberikan rasa ketenangan dalam menghadapi penyakit. Oleh lbu yang mengirimkannya, tasbih ini digantungkan di dalam mobilnya jika sedang tidak dipakai. Saat dipergunakan, tasbih ini sering dipakainya untuk berdoa dan berdzikir dengan membacakan tahlil, tahmid, tasbih, al-Fatihah, dan al-lkhlas. Hanya Rp 10.000 ia mendapatkannya di pasar. Tasbih ini pernah putus berserakan, padahal hanya disentuh saia oleh tetangganya.

 

BONGKAR JIMAT

Jimat yang kita bongkar kali ini, sebenarnya sama dengan jimat-jimat berbentuk tasbih yang bertuliskan Allah dan Muhammad yang pernah dikirimkan kepada Majalah Ghoib. Bedanya, kalau jimat-jimat terdahulu didapatkan dari para dukun ketika berobat. Sedangkan jimat berbentuk tasbih ini, didapatkan dari pasar setelah mendapatkan bisikan ghaib dari suara yang tidak jelas sumbernya. Alasannya hanya sepele, bahwa si pemiliknya merasakan bisikan tersebut sesuai dengan hati nuraninya. Bisikan ghaib lnilah yang menjadi sumber masalah sehingga menimbulkan masalah-masalah lainnya. Karena bisikan yang kita dapatkan sangatlah mungkin datangnya dari syetan.

Sebagaimana yang telah kita fahami bahwa rencana syetan sangatlah berbahaya terhadap orang-orang beriman. Musuh Allah itu telah mencanangkan rencana dan menyatukan tujuan untuk menggiring manusia kepada kesesatan. Tasbih yang biasa dipakai kaum muslimin untuk berdzikir ini, sebenarnya seperti tasbih-tasbih biasa lainnya yang tidak mempunyai kekuatan apapun. Di antara sifat syetan yang harus kita waspadai adalah kepandaiannya dalam berbisik dengan kata-kata indah yang menipu. Hal tersebut sebagaimana diterangkan dalam al-Qur’an surat al-An’aam ayat 112: “Sebagian mereka membisik-bisikan kepada yang lain kata-kata yang sangat indah.”

Kekuatan yang sebenarnya ada pada dzikir dan doa yang kita panjatkan kepada Allah Azza wa Jalla. Bukan pada benda sejenis tasbih yang bertuliskan Allah dan Muhammad. Rasulullah saw  telah memberikan kabar kepada kita dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan oleh Hakim, “Doa akan bermanfaat bagi perkara (musibah) yang telah diturunkan atau yang belum diturunkan, Oleh karena itu, wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian selalu berdoa!”

lbnu Qayyim pernah berkata, “Doa termasuk obat paling berguna. Ia adalah musuh bagi bencana (penyakit), mengobatinya, menghalanginya, menghilangkannya atau meringankannya kalau penyakit tersebut sudah menimpa. la juga merupakan senjata bagi orang-orang beriman.” Jadi hanya kekuatan doa yang harus kita yakini, bukan kekuatan tasbihnya yang kita pakai sebagai alat hitung.

Semoga lbu ini tetap bersabar dalam mendapatkan kesembuhan dari penyakit yang telah lama mengganggunya, “Karena setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yang tepat sudah ditemukan, maka suatu penyakit yang diobatinya akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla.” Begitulah janji Rasulullah saw  kepada kita sebagaimana umat-Nya.

Apa yang telah dilakukan oleh ibu ini, dengan menjalani terapi ruqyah dan menyerahkan benda-benda yang dijadikan jimat, menjadi jalan untuk menyembuhkan penyakitnya secara total. Insya Allah.

 

Ghoib edisi: 67/3/2006

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

HUBUNGI ADMIN